••Jangan jadi Silent Readers••
Budayakan Vote sebelum baca:)
••Happy Reading••
Alethea merasakan pusing di kepalanya, ketika ia membuka mata ia dikejutkan tengah berada di dalam sebuah Helicopter.
Tangannya tekepal kencang, Alethea yakin ini semua ulah mereka.
"Nona Alethea, anda sudah bangun?"
Alethea menatap orang berpakaian hitam, "Kemana kita pergi?" ucap Alethea dengan datar.
Tidak mendapat jawaban Alethea tersenyum miris. "Panggil Dylan, atau aku akan membuka pintu ini dan melompat detik ini juga."
Pria berpakaian hitam di buat panik, "Nona! Tolong, Anda tidak bisa melakukannya, itu tugas kami hanya mengantar anda denga---" ucapan Pria itu di sela oleh Alethea.
"Diam!" mata Alethea memerah, "Cepat atau aku akan melompat!" bantak Alethea.
Pria berpakaian hitam itu, segera mengeluarkan ponsel canggih yang sudah di setting khusus oleh keluarga Bagaskara.
"Tuan muda.... Nona Alethea ingin berbicara dengan anda."
Alethea segera merampas ponselnya, ia sudah tidak peduli apakah sopan bersikap seperti itu mengambil ponsel milik orang lain secara paksa.
"Lepaskan keluargaku atau aku akan melompat dari helicopter ini!" teriak Alethea, nafasnya menjadi tidak teratur.
"Aku benci kalian!"
"Terutama kamu Dylan dan Jeremy..."
Di ujung sana, pistol yang baru saja ia arah kan pada kepala Maven Zan Rhodes terjatuh dengan bunyi kencang terdangar.
"Kamu membunuh keluargaku, maka aku akan menyusul mereka sekarang!" desis Alethea, menatap ke bawah yang jelas sebuah hutan lebat.
"Ale... jangan berani-beraninya kamu melakukan hal gila!" teriak Jeremy murka.
"Shut up Dylan!"
Alethea menekan tombol membuka pintu darurat, terdengar bunyi tanda pintu tidak terkunci.
"Nona!" teriak pria berbaju hitam itu.
Jeremy pun dibuat menegang, tak sadar jika Arga melangkah dengan cepat, meskipun kakinya terus mengeluarkan darah akibat tembakan dari Lionel. Ia mendekat pada Jeremy dan menghajarnya.
"Turutin kemauan Alethea, cepat!" titah Arga dingin.
Dylan kembali sadar, mata hitamnya kembali normal. Ia segera meminta bawahannya membebaskan keluarga Rhodes, Dylan menekan Jeremy yang terus mengamuk di dalam dirinya.
"Hallo? Ale, kamu dengerkan? Aku udah bebasin mereka. Kamu jangan nekat Ale!"
Alethea tidak bergeming, sebelum akhirnya berbicara. "Setelah ini kalian semua jangan pernah ganggu hidup aku lagi, anggap aja pertemuan kita sebelumnya belum pernah terjadi. Dengan kamu menculik dan menargetkan keluargaku, bukan hanya kamu Dylan... Aku membenci kalian semua, berharap kalian hidup sengsara selamanya!" ucap Alethea berteriak dengan amarah, lelah sekali harus terus berhubungan dengan mereka yang sangat gila menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART OF FIRE
Fantasy••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya yang rendah. Siapa tahu? Alethea adalah putri dari pengusaha sukses yang nama marganya sendiri tid...