HOF : 17. Not easy to believe

20.7K 1.4K 414
                                    

••Jangan jadi Silent Readers••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••Jangan jadi Silent Readers••

Budayakan Vote sebelum baca:)

••Happy Reading••

PLAK!

Kepala Anteros menoleh kesamping, tangannya terangkat mengelus pipinya yang terasa panas. Perlahan Anteros menoleh pada Alethea, gadis itu dengan mata indah berembun dengan air mata yang siap keluar jika gadis cantik itu berkedip.

Tangan Alethea gemetar, menggigit bibir dalamnya. "Aku bukan mainan kalian, aku pikir ketika kamu datang menyelamatkan hari itu kamu berbeda dari mereka... Ternyata sama saja." ucap Alethea lalu melangkah pergi.

Beberapa langkah Alethea terhenti, tangannya di pegang erat oleh Anteros.

"Alethea," Suara serak Anteros pelan.

Alethea menatap Anteros tidak ingin berbicara dengannya tetap diam.

"Semua ide aku, mereka berbicara seperti itu karena ada maksud tertentu. Sebelumnya Arga juga mendapatkan teror yang sama dengan apa yang terjadi di rumah sakit terakhir kalinya." jelas Anteros.

Alethea terkejut sesaat, "Mengapa Arga yang mendapatkan teror itu juga?" Alethea menunduk berpikir keras.

"Karena dia yang terang-terangan ngejar kamu Alethea, dia tahu lokasi rumah pribadi Arga. dan Nathan belum bisa mendapatkan informasi apa-apa siapa orang itu." ucap Anteros dengan tenang. tangannya terangkat mengusap rambut Alethea.

"Bukan hanya kami, agar semuanya terkesan nyata... Kami juga memaksa Queen Victoria ikut mamainkan peran mereka, Dylan lebih tepatnya memaksa Sonya saat itu. Dan orang yang kami curigai hampir 80% untuk memastikan benar-benar orang itu."

Alethea merasa bimbang, tapi perkataan mereka begitu membekas di hatinya.

"Ale..." Anteros mamanggil Alethea yang tengah kebingungan.

Alethea menggigit bibir dalamnya, mengangkat kepalanya. "Maaf, tapi aku tetap menolak... Aku bukan takdir kalian." ucap Alethea, dengan cepat melepaskan genggaman tangan Anteros dan pergi dari sana.

Alethea berjalan dengan cepat, otaknya terus memikirkan perkataan Anteros tadi. Jujur saja Alethea merasa aneh, tidak ini benar-benar Aneh.

Jika di dalam cerita, para tokoh utama pria membuat hampir seratus bab chapters penyiksaan tokoh utama wanita untuk mencapai ending bahagia, bukan hanya penyiksaan tapi pelecehan juga dilakukan.

Tapi bagi sebagian pembaca mungkin ada beberapa adegan romantis juga, sehingga di Novel aslinya seperti terkesan sebuah cinta dan benci. Walau pun aslinya para tokoh melakukan itu hanya karena tokoh utama wanita selalu dekat dengan salah-satu dari mereka terutama Anteros.

HEART OF FIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang