••Alethea Andhira
Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya yang rendah.
Siapa tahu? Alethea adalah putri dari pengusaha sukses yang nama marganya sendiri tid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••Jangan jadi Silent Readers••
Budayakan Vote sebelum baca:)
••Happy Reading••
Alethea menatap sekelilingnya dengan takjub, Ruangan ini seperti Alethea berada di masa depan. Teknologi dan segala membuatnya seperti berada di dunia canggih.
Mata Alethea tertuju pada Dylan, Ia heran. Dylan ini menurutnya sangat berbeda dengan deskripsi dalam Novel. Dia terlihat lebih mengerikan sebenarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada syaratnya." Ucap Dylan setelah terdiam lama.
Alethea menghela nafasnya lega, setidaknya Dylan tidak menolak untuk mengobati Daddy-nya. Itu saja cukup!
"Apa syaratnya Dylan?" Tanya Alethea penasaran.
Mata hitam itu berkilat tajam, sebuah emosi yang sulit untuk hanya sekedar di ungkapkan. Dylan benar-benar tergila-gila pada gadis di depannya, begitu gilanya sampai-sampai dia mau membantu gadis di depannya. Padahal sebelumnya Dylan memutuskan untuk membuat Altheo selamnya koma, biar saja Raja Mafia itu diam tidak ikut campur mencari cara memisahkan putrinya dengan mereka (Prince Victoria).
"Setelah lulus sekolah, kamu akan menikah dengan kami Alethea." Ucap Dylan, Ingin melihat bagaimana reaksinya. Benar saja ada penolakan dalam pancaran mata gadis cantik itu.
"APA!" Teriak Alethea, tidak mau. Bagaimana dengan list wish nya hidup damai dengan keluarganya akan hancur seketika.
"Kenapa gak mau?" tanya Dylan dingin, dia berbalik akan pergi meninggalkan Alethea membiarkan Alethea memikirkan jawabannya.
Alethea tidak punya waktu hanya untuk mengeluh, dia sangat membenci posisi lemah ini. Di hadapan Prince Victoria Alethea hanyalah seekor semut. Keculi dia memerlukan banyak waktu untuk membalasnya. Alethea berlari memeluk Dylan dari belakang.
"Aku mau." Jawab Alethea pelan.
Tubuh Dylan terasa tersengat listrik bervolume besar meladak begitu saja.
