••Jangan jadi Silent Readers••
Budayakan Vote sebelum baca:)
••Happy Reading••
Tubuh basah Alethea dibaringkan di pinggir kolam renang setelah Dylan mengangkatnya. Mata hitam dan tajam milik Dylan terlihat sangat menyeramkan saat ini, tangan besarnya ter-ulur menepuk pelan pipi gadisnya.
"Alethea!"
"Alethea bangun!" teriak Dylan cemas melihat mata Alethea tidak ada tanda-tanda akan tersadar.
Anteros mendorong Dylan dengan kuat, Ia berlutut membawa kepala Aletha agar terangkat, memberikan nafas buatan melalui bibirnya. Antros terus melakukannya beberapa kali yang terakhir ia menekan dadanya.
"Alethea, bangun atau aku akan meratakan mereka semua dengan tanah." ucap Jeremy dingin, seperti iblis yang dibebaskan dari tempatnya.
"Jangan gila Jeremy, ini bukan tempat dimana lo bebas melakukan semuanya semau lo." ucap Lionel, menahan tangan Dylan.
Seringai terbit di wajah tampan itu.
"atau... Lo juga mau ikut mereka?" ucap Jeremy terlihat sangat menakutkan."Lo." Lionel dibuat merinding mendengarnya, sudah pasti Jeremy tidak akan peduli sekalipun jika dia adalah sahabat Dylan. Siapapun itu.. terkecuali Alethea, tidak ada yang bisa membuat seorang Jeremy menghentikan aksinya.
Bulu mata Aletha bergetar dan mulutnya mengeluarkan air terbatuk pelan.
"Alethea!" Panggil Anteros.
Pelayan disamping menyerahkan selimut pada Arga dengan gugup. Kemarahan dihati Arga sedikit menghilang melihat Ale-Alenya segera ter-sadar, ia mengambil selimut itu dengan kasar dan menyelimuti nya pada tubuh basah Alethea. Mengangkat tubuh Alethea dalam gendongannya, mata tajam Arga menatap nyalang pada Julia sebelum melangkah pergi dari sana.
Tubuh Julia terpaku, detak jantung berdetak cepat. Menggelengkan kepala tidak mengerti dengan kejadian yang begitu cepat tadi.
Plak!
"Beraninya kau mempermalukan keluarga Majendra! Cepat minta maaf pada nona Alethea!" teriak Tuan Majendra, matanya memerah marah.
"Mom, aku harus berbicara dengan Alethea." Selin menatap cemas, rasa bencinya pada Julia sudah berada di ujungnya. Jika Julia ingin mati, mengapa harus melibatkan keluarganya!
Nyonya Majendra menatap putri tersayangnya, "Hanya kamu harapan kami saat ini Selin, katakan pada Nona Alethea bahwa kita tidak memiliki keterikatan dengan gadis itu." Ucap Nyonya Majendra mengelus tangan putrinya, menatap benci pada Julia.
Selin mengangguk, lalu melangkah pergi tapi tangannya di tahan oleh Raffa.
Selin mengangkat alisnya, lalu menghampaskan tangannya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART OF FIRE
Fantasy••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya yang rendah. Siapa tahu? Alethea adalah putri dari pengusaha sukses yang nama marganya sendiri tid...