Accismus adalah suatu keadaan dimana seseorang cenderung berbohong atau berpura-pura tidak menyukai atau menolak sesuatu, padahal ia sangat menyukainya dan menginginkannya.
***
Laskar Abednego dan Claire Leviona
Keduanya sama-sama mencari satu oran...
Dari dulu gue selalu iri sama orang yang punya ciri khas. Lo pasti pernah dong menjumpai seseorang yang personal branding-nya tuh kuat banget.
Kaya misalnya si A dikenal sebagai pecinta warna pink karena hampir semua pernak-pernik yang ia punya dan pakai itu berwarna pink, atau si B yang terkenal pinter banget, selalu juara kelas, prestasinya numpuk, kuliah kedokteran dan vibesnya emang cocok banget jadi anak kedokteran, atau si C yang emang hobi banget baca buku sastra, dia cinta banget sama puisi-puisi, suka bikin konten di sosial media dengan caption yang sangat puitis sampai orang-orang mengenal dia sebagai seorang pujangga dan dia pada akhirnya benar-benar menjadi seorang penulis.
Gue tuh iri sama orang yang tau apa yang mereka suka dan melakukannya dengan sangat passionate sampai akhirnya hal tersebut menjadi jalan hidupnya.
Karena gue gak seperti itu. Boro-boro tau apa yang gue suka, punya hobi aja engga.
Gue suka melakukan berbagai hal, bahkan udah gue cobain semuanya. Gambar, nyanyi, main musik, dance, nulis, jadi content creator di sosial media pribadi gue yang followersnya gak seberapa, jadi tukang joki tugas, nyoba design grafis, apalagi ya? Gue juga lupa saking banyaknya hal yang udah gue coba lakuin. Tapi ya gitu... gak ada satu pun diantara semua hal tersebut yang bener-bener gue kuasai. Gue cuma sekedar bisa, tapi gak hebat. Gue gak punya spesialisasi, semua yang gue lakuin itu nanggung.
Gue akhirnya cenderung jadi penikmat dan pengamat karya orang dan berharap suatu hari gue juga bisa seperti mereka yang karya atau bakatnya dinikmati oleh orang lain. Kaya sekarang, gue lagi menjadi penikmat berat lagu karya sahabat gue sendiri.
Namanya Laskar Abednego.
Laskar tuh salah satu diantara orang-orang yang punya ciri khas tadi. Tapi entah kenapa kalau sama dia gue gak pernah merasa iri, gue justru sangat bahagia dan bangga melihat dia yang berhasil menjadi salah satu anggota band paling populer saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ALWAYS WRITER NEVER THE BOOK ALWAYS PHOTOGRAPHER NEVER PICTURE ALWAYS SINGER NEVER THE SONG ALWAYS THE CHOICE NEVER THE CHOSEN ONE!"
Gue meneriakan setiap lirik dalam lagu itu dengan sangat keras sampai suara gue serak dan pipi gue banjir dengan air mata. Gue gak tahu apakah ini cuma pemikiran gue, tapi orang yang gak punya ciri khas kaya gue gini tuh jarang banget dilihat dan diperhatikan orang. Jadi dalam hal apapun gue udah terbiasa jadi pilihan kedua atau bahkan gak menjadi pilihan sama sakali. Makannya lagu Savoir, band nya Laskar yang judulnya "Always Never" ini tuh kaya jadi representasi paling baik dari apa yang gue rasain.
Gue udah gak peduli kalau setelah intimate concert ini Laskar akan ngetawain gue habis-habisan karena ngereog pas nyanyi lagu ini padahal sebelumnya gue super kalem menikmati lagu-lagu Savoir yang lain. Tapi harusnya dia udah gak kaget sih, soalnya gue udah berkali-kali bilang ke dia kalau gue cinta banget sama lagu ini. Bahkan waktu pertama kali rilis, gue dengerin lagu ini minimal 3 kali sehari kaya dosis orang minum obat.