Claire
Savoir.
Di luar mereka memang terkenal dengan image cool, keren, dan berkharisma namun kalau lo kenal mereka lebih dekat. Mereka gak jauh beda sama orang-orang random di luar sana. Waktu pertama kali gue ajak Laskar kumpul bareng anak-anak Savoir gue sedikit kaget melihat betapa hiperaktif-nya Matthew Allesandro, sang vokalis.
Gimana gak kaget, tuh cowok kalau udah di panggung aura nya sangar banget, mana suaranya juga menggelegar. Berbanding terbalik ketika dia lagi main mobile legend bareng Jidan, yaallah toak masjid juga kalah sama teriakannya Matt. Pokoknya Matt kalau lagi manggung sama di real life tuh kayak beda orang.
Mungkin diantara mereka berempat, ada satu orang yang tingkahnya agak kalem yaitu Adrian. Adrian ini bentukannya kayak cowok-cowok old money yang ada di pinterest. Rambutnya selalu rapi, outfitnya juga selalu keren dan dia wangi banget. Kulitnya sawo matang dan rahangnya tegas. Tipe cowok kaya gini nih biasanya jadi inceran para independent woman di luar sana. Ini kalau Elea belum punya cowok, dia juga pasti mau nih gue kenalin sama Adrian.
"Ehh Kak Claire, apa kabar?"
Nah kalau orang yang baru saja menyapanya dengan panggilan "kak" itu namanya Jidan. Kalau menurut kacamata gue sih, Jidan adalah cowok terganteng di Savoir. Dia tuh putih banget, kulitnya mulus, struktur wajahnya sempurna, badannya juga bagus banget. Kadang gue juga masih gak percaya kalau Jidan ini baru lulus SMA soalnya postur tubuhnya tinggi banget udah kayak anak kuliahan. Tapi emang dia tuh mukanya ada imut-imutnya gitu sih, terus dia juga anaknya polos banget, agak sering nge-lag juga kadang kalau diajak ngomong.
"Baik, lo gimana? Daftar kuliah dimana jadinya?"
"Keknya mau ke kampus lo deh."
"Sanusi?" tanya gue memastikan.
Dia mengangguk dan gue langsung menatapnya excited, "wah beneran? Gila sih, kayanya lo harus siap-siap jadi maba Casanova di Sanusi, deh!"
Jidan terkekeh, "bisa aja lo, kak."
Obrolan singkat gue dengan Jidan terhenti ketika Laskar memanggil gue untuk mengikutinya turun ke lantai 2, tempat studio Savoir berada.
Btw Savoir tuh punya satu gedung di daerah Sudirman yang jadi kantor mereka. Gedungnya cuma 3 lantai tapi cukup luas. Lantai 1 adalah bagian paling formal yang isinya lobby , receptionist, ruang tunggu, ruang meeting, dan ruang kerja staff, kemudian lantai 2 adalah studio tempat Savoir biasanya rekaman dan mixing lagu, yang terakhir di lantai 3 digunakan sebagai area bebas, bagian ini adalah yang di design seperti apartemen yang bisa digunakan untuk ngobrol-ngobrol, main game, betingkah, intinya mereka kalau mau nyantai ya lantai 3 ini. Terus kantor ini juga punya rooftop, cuma view-nya biasa aja karena gedungnya gak terlalu tinggi jadi pemandangannya juga gak se bagus rooftop apartemennya Laskar.
Lokasi gedung ini gak jauh sama apartemennya Laskar, paling jaraknya cuma 1,5 km. Jadi ya bisa dipastikan Laskar adalah orang yang paling sering bolak balik ke studio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accismus
RomanceAccismus adalah suatu keadaan dimana seseorang cenderung berbohong atau berpura-pura tidak menyukai atau menolak sesuatu, padahal ia sangat menyukainya dan menginginkannya. *** Laskar Abednego dan Claire Leviona Keduanya sama-sama mencari satu oran...