Accismus adalah suatu keadaan dimana seseorang cenderung berbohong atau berpura-pura tidak menyukai atau menolak sesuatu, padahal ia sangat menyukainya dan menginginkannya.
***
Laskar Abednego dan Claire Leviona
Keduanya sama-sama mencari satu oran...
Gue gak tahu kenapa hari ini rasanya gue gelisah banget. Mungkin karena karya gue yang secara terang-terangan berbicara tentang Laskar akan dilihat oleh orang itu secara langsung.
Oke alasan gue saat itu gak mau Laskar datang adalah karena gue gak mau ketahuan sama orang-orang kalau kita dekat, tapi sebenernya itu bukan yang membuat gue ketar-ketir sekarang. Karena ya gue tahu anak-anak Sanusi ternyata gak yang se kepo itu soal urusan orang.
Sekarang, gue lebih takut soal ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu Laskar sama Jidan Savoir gak sih? Mereka dari tadi berdiri di depan foto lo," ujar Gilang. Ya, gue baru saja balik dari KOPMA nemenin Gilang buat ambil beberapa barang seperti HVS dan juga papan tulis buat anak regis di depan. Panitia yang lain lagi sibuk dan kebetulan tadi gue nganggur jadi gue berinisiatif untuk antar dia biar dia gak kerepotan bawa-bawa barang sendirian.
"Emang iya dari tadi mereka disitu?" tanya gue dengan nada sok gak tahu aja, padahal jelas-jelas gue merhatiin berapa lama tuh dua cowok berdiri di hadapan foto gue. Kalau Jidan sih gue yakin karena dia gak ada pilihan lain selain nemenin Laskar berdiri di situ, cuma kalau Laskar. Entahlah.. mungkin sekarang dia bingung kenapa karya foto gue isinya tentang tempat-tempat favorit kita.
Jujur gue agak kaget ketika tiba-tiba ketiga foto itu lah yang dipilih Gilang untuk ditampilin di pameran ini. Padahal gue udah memberikan dia banyak foto lainnya yang menurut gue juga sesuai sama taste dia. Tapi pas gue tanya ke dia kenapa 3 foto itu yang dipilih, Gilang malah jawab, "sebenernya foto-foto lo yang ini tuh sederhana banget, tapi kelihatan lebih ada maknanya dibandingkan yang lain dan btw ini cocok banget sama tema pameran kita, memori."
Sialnya gue juga baru tahu ternyata foto itu yang dipajang pas gue dateng kesini beberapa jam yang lalu jadi gue gak sempet untuk kembali melarang Laskar datang ke tempat ini.
"Samperin sana Lang, tamu spesial loh itu, artis nonton pameran lo," ujar Elea yang kini sedang berdiri di samping gue sambil bersandar di tembok paling belakang dekat pintu keluar.
"Iya ini mau kesana," jawab Gilang, cowok itu kemudian menarik tangan gue, "ayo Claire lo ikutan, kayanya mereka suka tuh sama foto lo."
Nah loh! Gimana gak panik gue?
Gue menatap ke arah Elea bermaksud meminta pertolongan tapi tuh cewek malah cengar-cengir aja seolah membiarkan gue ditarik paksa oleh Gilang kesana.
Sialan emang! Kok bisa sih orang nyebelin kaya dia jadi ketua BEM?
Alhasil sekarang gue berdiri didepan Laskar dan Jidan yang kini menatap kita kaget. Btw ini tangan Gilang masih gandeng gue dan tatapan tajam Laskar yang membuat gue menyadarinya. Gue sontak melepas genggaman cowok itu kemudian tersenyum canggung.
"Hai, Laskar dan Jidan ya? Kenalin saya Gilang, Ketua FKS, dan ini Claire, dia orang yang fotonya dari tadi kalian lihatin itu," ujar Gilang memperkenalkan diri ramah.