11. She's Back

54 10 1
                                    

Laskar

Selain Claire, gue gak nyangka kalau ternyata hidup gue akan dipenuhi dengan manusia-manusia blangsak seperti mereka.

"Matt ah anjing yang bener kek mainnya! Lo tuh tank ngapain nge buff?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Matt ah anjing yang bener kek mainnya! Lo tuh tank ngapain nge buff?"

"Ya terus gimana anjir? Gue baru pertama kali main lo minimal ajarin dulu lah cil!"

Gue dan Adrian saat ini hanya diam menyaksikan dua orang berisik yang sedang ngomel-ngomel sendiri karena main mobile legend sejak 1 jam yang lalu.

"Dan sini woy bantuin gue mati gue mati!"

"Bentar ini turet kita diserang, lo baca map dong!"

"Baca map disebelah mana jing? Ini gue cuma liat rumput sama batu doang dari tadi."

"Itu dipojok kiri kecil, Matt ah anjir mundur goblok lo ngapain malah nge lord?"

"Siapa lord nya?"

"Matt mundur anjir"

Defeat

"AHH ELAHHH!"

Yahh begitulah keributan itu akhirnya berakhir. Dan sekarang mereka lagi adu mulut saling bodoh-bodoh in satu sama lain.

Gue cuma bisa geleng-geleng kepala kemudian melempar mereka berdua dengan bantal.

"Gue plester ya mulut lo berdua!"

Matt berdecak kemudian melempar hpnya ke sembarang arah.

"Kata gue mending main pou dah, mobile legend tuh gak asik!"

Jidan memutar bola matanya malas, "jangan banding-bandingin mobile legend sama peliharaan online lo yang hobi berak itu ya, gak level!"

"Yaudah sih dia berak banyak juga malah justru bisa menghasilkan duit buat biayain kehidupannya sendiri."

Sumpah demi apa mereka berdua gak jelas banget. 

"Sssttt diem deh ah," kini giliran Adrian yang memotong pembicaraan mereka.

Emang gak penting sih eksistensi Matt dan Jidan kalau udah adu bacot kaya gitu. Kalau gak ngomongin bokep, nge-game, ya bertingkah gak jelas kayak orang kena ADHD.

"Ini kita rapat sama Koh Rinto kapan sih? Katanya jam 2 tapi ini udah jam 3 loh dia masih belum dateng," ujar Ardian sambil menghela nafas kesal

Jadi hari ini kita berkumpul di studio karena akan ada rapat dengan pemimpin Redemancy, agensi yang menaungi Savoir 2 tahun terakhir ini untuk membahas rencana album terbaru mereka yang akan rilis beberapa bulan lagi. Redemancy juga lah yang membantu Savoir untuk merilis album pertama dan juga mengadakan tour pertama mereka.

"Lo kayak gak tahu Koh Rinto aja, dia kan sibuknya ngalahin presiden," timpal Matt.

Koh Rinto tuh CEO Redemancy. Agak heran sih, biasanya CEO tuh dipanggilnya 'Pak' biar berwibawa gitu, tapi dibanding panggilan formal seperti 'Pak', dia lebih memilih dipanggil 'Koh'. Katanya menyesuaikan personal brandingnya yang emang dari keturunan cindo gitu.

AccismusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang