Sangalas

279 32 0
                                    

Enjoy for reading guys ^^

....

Hujan di sore menjelang malam hari ini begitu deras, menjatuhkan bulir-bulir kehidupan yang terjun bebas menuju muka bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan di sore menjelang malam hari ini begitu deras, menjatuhkan bulir-bulir kehidupan yang terjun bebas menuju muka bumi.

Sebagian orang merasa bahwa itu adalah rezeki dari Yang Maha Kuasa. Namun sebagian orang lainnya tidak merasa demikian, hujan deras merupakan bencana yang menakutkan.

Luapan air mulai menaiki pemukiman warga. Tak biasanya Komplek Hunian Asri diterjang oleh luapan air berlebih yang masuk ke rumah-rumah warga.

Hujan yang tak kunjung berhenti ditambah bunyi guntur yang saling bersahutan bertahan hingga tiga jam lamanya. Kilatan petir pun tak mau kalah dari guntur, mereka saling unjuk diri menghiasi angkasa yang kemudian ditelan kegelapan.

Udara bertambah dingin dan mencekam manakala angin kencang bertiup di sekitar komplek hingga membuat beberapa pohon di sepanjang jalan atau di rumah warga tumbang.

Tumbangnya pohon ini juga dirasakan di rumah keluarga Dwija. Salah satu pohon pepaya yang tak sengaja tumbuh menjulang di halaman depan rumah tiba-tiba saja roboh karena tidak kuat menahan kencangnya angin yang menerpanya.

Hal ini membuat keluarga Dwija harus melakukan kerja bakti untuk menyingkirkan pohon itu dan membersihkan luapan air hujan yang telah memasuki sebagian kecil toko sembako dan ruang tamu.

Setelah hujan mereda, keluarga Dwija langsung membersihkan sisa-sisa tetesan hujan dan luapan air yang masuk pada bagian depan toko sembako dan ruang tamu.

Mereka bekerja sama saling bahu-membahu untuk membersihkan luapan air tersebut dengan pembagian tugas tiga orang membersihkan area toko sembako dan sekitarnya, serta dua orang anggota keluarga Dwija lainnya yang membersihkan area ruang tamu.

Saat ini di rumah hanya ada lima anggota keluarga Dwija junior yakni Arkan, Abin, Nana, Ale, dan Adjie. Walaupun hanya ada kelima anggota Dwija junior di rumah saat ini, namun kebahagiaan yang terpancar di dalamnya tidak berkurang sedikitpun.

Rama dan Arjun minggu ini tidak pulang ke rumah karena ada pekerjaan lembur dari tempat mereka bekerja.

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan pun berganti bulan. Sudah hampir satu tahun berlalu semenjak si sulung Dwija melamar kekasih pujaan hatinya.

Lamaran itu diterima, hanya saja dari pihak kekasihnya ingin pasangan kekasih itu menjalin pertunangan terlebih dahulu sembari Rama mengais rejeki untuk memenuhi kebutuhan resepsi pernikahannya.

Rama hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya. Maka dari itu, Rama ingin menciptakan pernikahan yang ia dan sang kekasih impikan bersama dengan cara ia bekerja lebih keras mencari uang untuk menambah biaya pernikahan mereka.

Kembali ke masa kini, setelah membereskan kekacauan akibat hujan lebat dan banjir tadi, kelima anggota Dwija junior dengan Pak Dwija dan Bu Lilis berkumpul berkumpul di ruang tengah untuk berbagi kehangatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABHINARA | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang