"Jangan di habisin sekaligus, nanti elo sakit." Gumam Agathon mungkin masih syok dengan serangan langsung.
"Oke bos!" apapun itu, Ice cream lah yang membuatku berubah.
Hehe..
******
WARNING TYPO BERTEBARAN!
HARAP MENINGGALKAN BINTANG ATAU COMMENT
JANGAN PLAGIAT ATAU APAPUN TANPA SEIJIN AUTHOR
******
Chapter 16 : Our Marriage Contract
Angin musim dingin menerpa wajahku, tetapi tidak menyurutkanku dari misi 'bunuh diri' yang hanya aku seorang yang mengetahuinya. Dan Gabriel karena dia pintar. Sayang sekali, hidupku miris. Aku berjalan tanpa takut ke arah kerajaan 'mantan' suamiku, menjadi umpan yang paling cerdik dari semua umpan. Kenapa? Karena ini satu-satunya yang bisa membebaskanku dari belengu hati ini.
Aku tau dia brengsek, tetapi melihat dia bersama wanita lain tetap membuat hatiku nyeri dan sakit tak tertahankan. Aku berharap dia berubah, tapi aku tidak melakukan apapun untuk itu. Bodoh kan? Dengan kesal, aku menyentrum salah satu wanita jalang yang baru keluar dari kamar 'mantan' suamiku. Aku memang tersenyum, tetapi tetap saja aku kesal.
Membuka pintu kamarnya dan mendapati lebih banyak kenyataan pahit. Dia tidak berubah. Dengan cekatan dan pintar aku berhasil mengusir semua vampire jalangnya. Ya, bahkan sampai sekarang dia masih beranggapan aku tidak tahu dia vampire. Dan pada akhirnya pertarunganpun tak terelakan.
Ayahnya dulu membunuh ayahku, sekarang gilirannya membunuhku. Ya, aku harap aku bisa menghentikan kutukan keluarganya dengan keluargaku.
Aku menembak kakinya dengan peluru anti vampire. Terdengar jeritan kesakitan. Bagian diriku yang jahat sangat senang, tapi aku yang selama ini mencintainya bahkan merasakan sakit yang lebih parah. Dan tanpa sadar peluru kedua pun bersarang di perutnya. Sekali lagi jeritan kesakitan menggema di hutan dekat kerajaan ini.
Sisi jahatku puas, dan dia membiarkan aku menyelesaikan 'mantan' suamiku yang aku cintai ini. Aku menyelesaikannya dengan caraku sendiri. Tentu saja, aku ingin mati dari awal.
Dengan pisau anti vampire yang aku bawa, aku menggoreskan lenganku sampai darah merah dan bau anyir tercium. Jack menggila. Mata kuningnya berubah menjadi hitam, sarat akan hasrat dengan darah 'manis' ku.
Ku beranikan diriku, mendekatkan lenganku yang berlumuran darah padanya dan menatap rendah padanya. "Lapar ya?" ejeku sedih. Aku harap hanya aku yang tau suara sedihku itu.
Tanpa aku sadari, dia menangkap tanganku dengan tangan putih dan dinginya dan menjilat habis darahku tersebut. Lalu dia beralih ke ceruk leherku dan menancapkan gigi-gigi tajam dan runcing pada leherku yang masih polos.
Sakit sekali, tapi rasanya tidak sesakit ketika melihat dia bercumbu mesra dengan jalangnya.
Darahku di hisap dengan buas olehnya tanpa ampunan. Aku merasakan diriku melemah dan terus melemah. Kesadaranku pun ikut turun seiring berjalannya waktu. Aku mencintainya, tapi dia tidak mencintaiku. Dan aku terlalu lemah untuk bertahan dalam siksaan cinta ini, jadi aku memilih mati di tangannya.
"Ich leibe dich Jack." Ucap Alice seiring kesadarannya menghilang.
"Aber, auf Wiedersehen, meine Leibe." Akhirnya kegelapan menguasai Alice. Dia hilang kesadaran. Dengan tubuh hanya di balut pakaian elastis tipis dan di tutupi salju yang sangat dingin.
(What Is The Meaning of Love by. Echa_VOLT edited) [Gak promosi!]
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Chance
Lãng mạnSeorang wanita bernama Nesya Maggie Andora yang tidak pernah merasakan rasanya punya pacar pun seperti di pertemukan dengan seseorang yang sangat amat sempurna sebagai teman baru mereka. Pindahan langsung dari luar negri dengan minim bahasa indonesi...