06. malu

4 1 1
                                    


"Udah mau pulang?" Lea kaget pas tiba-tiba Kala ada di depan mejanya.

"Iya nih." Jawab Lea sambil senyum.

"Mau pulang bareng gak?" Tawar Kala.

"Kamu yakin gak papa?" Kala tautin alisnya bingung sama pertanyaan Lea.

"Kamu gak mungkin turunin aku depan gang cuman karena takut sama bapak aku kan?" Tanya Lea.

"ADA YANG PERNAH TURUNIN KAMU DEPAN GANG?!" Pekik Kala gak santai, Lea mendelik karena suara Kala yang gede banget.

"Ayo keluar dulu dari sini." Kata Lea terus tarik tangan Kala sampai lobi.

"Jawab aku." Kata Kala masih nunggu Lea jawab pertanyaannya.

"Iya, banyak cowok yang turunin aku depan gang setelah tau kepribadian bapak aku gimana." Jawab Lea sambil diselingi tawanya.

"Setakut-takutnya aku sama bapak kamu aku gak bakal tega turunin kamu depan gang." Kata Kala bikin Lea otomatis naikin senyumnya.

"Kamu gak usah lagi ikut-ikut cowok kayak gitu, cowok kayak gitu gak bisa di nikahin." Celoteh Kala.

Dari mereka lobi sampe ke parkiran Lea cuman bisa ketawa denger celotehan Kala.

"Iya, aku juga udah gak ketemu kok sama cowok-cowok itu. Aku juga gak suka sama cowok yang gak bisa taklukkin hati bapak aku." Kata Lea bikin Kala senyum lega.

"Karena tempat magang kita sama jadi kita bisa pulang bareng, oh kalau kamu butuh dijemput juga jangan segan telepon aku."

"Nggak usah Kala, nanti malah ngerepotin." Tolak Lea bikin Kala langsung cemberut.

"Nggak usah pikir kayak gitu kalau sama aku, kita kan temen." Kata Kala sambil senyum.

Lea pun ngangguk setuju.

"Ayo naik." Setelah kasih helmnya ke Lea, Kala langsung persilahkan Lea naik.

"Mau jalan-jalan dulu sebelum pulang?" Tanya Kala sebelum gas motornya.

"Boleh." Jawab Lea.

Karena hari belum terlalu malam jadi Kala berencana buat ajak Lea date dadakan, setidaknya itu yang Kala pikirin.

"Mau ke mana? Lapar gak?" Tanya Kala.

"Aku mau makan seafood gitu."

Saat itu juga Kala terdiam, sebenarnya dia khawatir. Jujur Kala nggak bisa makan seafood soalnya setiap dia makan seafood pasti dia bakal bolak balik kamar mandi.

"Kenapa La? Gak bisa ya? Kalau gitu kita makan di tempat lain aja." Kata Lea melihat Kala gak gubris ucapannya tadi.

"Gak gak! Bisa kok, ayo makan seafood." Kata Kala terus mulai gas motornya.

———

"Mau ke club nggak?"

"Lo mau liat gue mati?" Diga cuman ketawa sama respon Bian.

"Lagian ngajak kok ke tempat gak guna kayak gitu." Sarkas Bian.

"Terus mau jalan kemana? Kalian gak bosan apa main game mulu di rumah gue?" Kata Diga ke dua temannya yang sekarang lagi rebahan di tempat tidur Diga sambil makan keripik pisang.

"Emang Lo punya uang?"

"Kalau ngomong suka bener ya Lo Bian." Kata Jenar terus ketawa.

"Tapi gue bosen banget." Kata Diga terus ikut rebahin dirinya di tempat tidur.

"Pengen cari cewek." Bian sama Diga langsung dudukin dirinya denger Jenar ngomong gitu, nggak lama keduanya langsung ngetawain Jenar.

"Lo nggak ingat sama cewek Lo yang terakhir kali?" Tanya Bian sambil masih ketawa.

Rumah Cenrana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang