17. cowok kalau sakit

3 1 0
                                    


Cuman satu orang yang sakit tapi satu rumah yang repot.

Iya, keluarga pak Gio selalu gitu kalau ada yang sakit terlebih lagi kalau yang sakit yang cowok.

Kali ini yang kena sakit adalah pak Gio. Efek pulang mancing kemarin terus malamnya badan pak Gio langsung menggigil sama pegal-pegal.

"Gak ketempelan hantu empang kan bu?"

"Hush! Bian mulutnya suka sembarangan."

"Maaf bu." Kata Bian sambil cengengesan.

"Lea tolong ambilin ibu kompres baru lagi!" Terus bu Gina ke Lea yang kebetulan ada di ruang tamu lagi duduk sambil kerjain tugasnya.

"Iya bu otw!" Teriak Lea menjawab.

"Bian gak ada yang sakit kan?" Tanya bu Gina ke Bian yang emang setia banget jagain bapaknya dari pagi sampe siang sekarang.

"Gak ada kok bu paling kakiku aja yang pegal karena berdiri jadi wasit." Bu Gina ngangguk lega dengernya.

"Nanti ibu pijat ya."

"Gak usah bu."

"Ibu pijat! Kamu jangan ngebantah kalau ibu bicara." Bian langsung kicep dengernya.

"Ini bu." Akhirnya Lea dateng bawain kompres baru. Tapi Lea gak sendiri, ternyata di belakang ada Livi yang ngekorin Lea.

"Bapak udah gak papa?" Semuanya langsung noleh ke arah pintu liatin siapa yang ngomong dan ternyata itu El yang udah rapi dengan baju kerjanya.

Ellen emang agak siangan berangkat kerjanya, dia juga udah izin buat kerja setengah hari karena paginya harus urus bapak yang sakit.

"Semuanya ngumpul di sini?" Semuanya balik noleh lagi ke sumber suara, kali ini yang bicara adalah Pak Gio.

Suaranya parau banget beneran loyo, matanya aja gak kebuka sepenuhnya.

"Bapak mau tulis warisan, bisa bantu bapak?"

"BAPAK!"

Siang itu, pak Gio berakhir dilakban mulutnya sama bu Gina karena sembarang ngomong.

———

"Uhuk! Uhuk!"

Oh, ternyata bukan cuman pak Gio yang sakit tapi Kala juga.

"Kamu kalau sakit pulang aja nak!" Kata salah satu karyawan tetap yang duduk disamping meja Kala.

"Gak papa Kak." Jawab Kala masih dengan senyumnya padahal ingusnya udah meler.

"Udah minum obat?" Satu karyawan cewek di sana datengin Kala sambil bawa kopinya, emang habis bikin kopi sih tapi gak sengaja liat Kala yang batuk gak berhenti.

"Udah kak." Jawab Kala.

Karyawan cewek itu ngangguk terus pergi kembali ke mejanya.

"Kala si—"

"Aku gak papa kak." Potong Kala karena Kala pikir itu karyawan lain yang khawatirin dia tapi pas Kala dongakin kepalanya ternyata itu Lea yang kayaknya baru sampe di kantor soalnya keliatan dari penampilannya yang masih rapi.

"Sini ikut aku." Lea langsung tarik tangan Kala. Lea bawa dia ke tempat istirahat yang emang ada di kantor.

"Duduk sini." Lea dorong bahu Kala kebawah biar Kala duduk di sofa yang juga ada di dalam ruang istirahat.

Kala sibuk perhatiin Lea yang mondar mandir gak tau ngapain.

Gak berapa lama, Lea selesai dengan kegiatannya terus balik duduk di samping Kala.

Rumah Cenrana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang