“Kamu ke mana selama seminggu, aku hubungi nggak bisa, dicari ke mana pun kamu juga nggak ada. Kamu sebenarnya ada apa? BILANG SAMA AKU?!” tanya Algi yang di akhir kalimatnya meninggi.
Agatha terkejut karena Algi membentaknya untuk pertama kalinya. “Ka–kamu bentak aku?”
Algi mengepalkan tangannya, bisa-bisanya ia lepas kontrol. Helaan napas berat terdengar, ia berusaha menahan emosinya di hadapan Agatha walaupun bisa dipungkiri bahwa dirinya sangat khawatir dengan gadisnya. “Maaf, aku nggak sengaja. Aku cuma khawatir sama kamu,” jelas Algi.
Apa gue kasih tahu Algi? batinnya.
“A–aku, aku nggak ke mana-mana. Aku cuma ke Bandung lihat Nenek. Aku kangen Nenek, terus aku nginap di sana.”
“Kenapa kamu nggak bilang sama aku, 'kan aku bisa antar kamu ke Bandung.”
“Ponsel aku hilang, dan ini ponsel baru aku,” ucap Agatha sambil menunjukkan ponsel barunya.
Syukur gue punya ponsel dua, jadi Algi nggak curiga.
“Lain kali jangan bikin aku khawatir,” lesunya sambil mengucap pucuk kepalanya lalu mengecupnya.
“Maaf,” lirihnya.
“Menghilangnya kamu, setengah jiwaku seperti ikut menghilang.”
Agatha tersenyum tipis.
Maaf aku nggak bisa kasih tahu kamu yang sebenarnya, batin Agatha.
Mereka berdua lupa bahwa di ruangan ini ada banyak orang, termasuk Angel. Angel yang melihat kemesraan itu membuat hatinya seperti terbakar, rasa cemburu menggerogoti hatinya.
Nggak Angel, lo nggak boleh ambil Algi dari Agatha, ujar batin Angel.
Dirinya berusaha menahan api cemburu, sebisa mungkin ia meminimalisirkan ekspresinya agar tidak ketahuan oleh yang lain bahwa dirinya sedang termakan api cemburu.
“Ekhm!” dehem Kiano.
Agatha dan Algi tersadar, mereka berdua hanya bisa tersipu malu karena tidak sadar bahwa tidak hanya mereka berdua di ruangan ini.
“Diam lo!” ketus Algi pada Kiano.
“Udah ayo ke kantin, keburu masuk kelas lagi,” ajak Dino.
“Ayolah cabut!” seru Raka sambil merangkul bahu Kiano untuk mengajaknya ke kantin.
Mereka pun pergi ke kantin bersama, Angel yang merasa diasingkan pun menggerutu sebal.
***
Usai pulang sekolah, Agatha langsung bergegas menuju rumah sakit tanpa memberi tahu teman-temannya termasuk Algi.
Rain sempat menanyakan dirinya, tetapi ia hanya menjawab bahwa dirinya ingin segera pulang. Akhirnya gadis berambut sebahu itu mempercayai ucapannya.
Algi sendiri sedang merapikan tasnya, ia menyampirkan sebelah tasnya di bahu kirinya, saat ia sedang melangkah, tiba-tiba saja langkahnya dicegah oleh Angel.
“Algi!” panggil Angel.
Ia membalikkan tubuhnya dan mengangkat sebelah alisnya seolah berkata 'kenapa?’.
Angel mendekatkan dirinya di samping Algi, gadis itu berkata, “gue boleh nebeng sama lo nggak? Sopir gue nggak bisa jemput,” tanyanya.
“Nggak, gue pulang sama Agatha. Lagi pula ada aplikasi gojek online, taxi ada, bus ada, nggak usah ribet jadi cewek!” ketusnya lalu melesat pergi.
Lama-lama lo semakin menantang, lihat aja gue bakal dapatin lo tanpa membuang waktu dan tenaga gue, batin Angel sambil tersenyum smirk.
Angel berlari untuk menyusul langkah cowok itu, sudah ia duga bahwa Algi menghampiri kelas Agatha. Dan ternyata kelas itu sudah sepi tak berpenghuni.
![](https://img.wattpad.com/cover/367762899-288-k108957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda [END]
Teen FictionApa yang terjadi jika mencintai terhalang oleh sebuah perbedaan? Kisah cinta yang begitu rumit dialami oleh gadis SMA bernama Agatha Almasyifa Morgan. Hubungannya terus diuji dan dihantam banyaknya perbedaan, membuat dirinya sedikit putus asa. Ras...