Bab 04 || Cemburu

2 2 0
                                    

“Lo itu kayak ice cream, dingin tapi manis.”

***

Kedekatannya dengan Algi sudah diketahui seluruh murid SMA Garuda. Namun, kedua insan tersebut tak memedulikan itu semua. Wajar sama seluruh murid SMA Garuda terkejut dengan sikap perhatian Algi kepada sang queen SMA Garuda. Pasalnya mereka berdua sering bermusuhan akibat kejahilan yang diperbuat oleh pangeran Garuda. Dilihat-lihat mereka memang cocok.

Kini mereka sedang berada di salah satu mall ternama di kotanya. Agatha yang memintanya, Algi? Hanya bisa menuruti agar gadisnya bahagia.

“Al, gue mau ice cream,” pintanya sambil meraih kedua tangan Algi, ia memasang pupy eyes andalannya.

Argh, lo kenapa lucu banget, batin Algi.

Algi mengangguk, lalu mengajaknya ke sebuah kedai ice cream ternama di mall ini.

Terlihat raut bahagia terpancar di wajahnya, Algi senang melihat itu. Gadisnya bahagia dan itu karena dirinya.

“Bang, pesan ice cream vanila satu sama cokelat satu ya,” ujar Algi.

Agatha diam sambil mengerjapkan matanya. “Lo tahu dari mana kalau gue suka vanila?”

“Banyak tanya lo, kayak wartawan,” jawab Algi.

Agatha mendengus sambil bergumam, “binyik tinyi li, kiyik wirtiwin.”

Algi diam tak merespons.

Mereka duduk di meja yang sudah disediakan oleh kedai ice cream ini. Beberapa menit kemudian seorang pelayan datang membawakan pesanan ice cream mereka.

Di sela-sela makan, Algi mengambil tisu lalu membersihkan sisa ice cream yang menempel di sudut bibir Agatha.

Agatha diam, ia menerima perlakuan manis Algi. Tetapi dirinya juga tak tahan dengan perlakuan manis cowok itu terhadap dirinya. Perutnya seperti ada kupu-kupu yang sedang berterbangan.

Algi yang melihat Agatha melamun, sontak menyumpalkan mulut gadis itu dengan tisu. “Malah ngelamun!”

Gadis itu hampir tersedak tisu. “Sinting ya lo, kalau nih tisu ketelan sama gue gimana, nggak lucu gue mati konyol.”

“Hm.”

Agatha hanya bisa mengelus dada dengan sikap Algi yang sudah mirip seperti bunglon.

“Lo itu kayak ice cream, dingin tapi manis,” gumam Agatha yang masih terdengar oleh Algi.

Usai makan ice cream, mereka kembali keliling mall dan Algi hanya bisa menuruti kemauan Agatha.

***

Setibanya di rumah, Agatha menghempaskan tubuhnya di atas kasur kesayangannya. Dirinya benar-benar bahagia hari ini. Ia bisa berduaan dengan Algi tanpa ada yang mengganggu, mungkin terlihat lebay. Tetapi memang itu faktanya. Siapa yang tidak senang berduaan dengan orang yang kita cinta? Tetapi mendadak raut wajah Agatha menjadi sedih. Ia dan Algi selamanya tidak akan pernah bisa bersatu.

“Andai kita bisa bersatu. Gue pasti bakal bahagia banget,” gumamnya.

Ia beranjak dari kasur, lalu mengambil handuk untuk membersihkan diri setelah seharian pergi ke mall bersama Algi.

Tak butuh waktu lama, ia sudah selesai menyelesaikan ritual mandinya, dengan hanya berbalut kaus oblong berwarna hitam dan celana hotpants berwarna senada, rambut dicepol asal. Hingga menambah kesan cantik dalam dirinya.

Kita Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang