Seorang pemuda tampan yang kini sedang terbaring lemah di atas brankar mulai membuka matanya secara perlahan. Cahaya mulai masuk ke dalam matanya, samar-samar ia berbicara.
“Agatha mana,” lirihnya.
Saat matanya terbuka sempurna, ia melihat kedua orang tuanya tersenyum bahagia kepadanya.
“Rafa, kamu udah sadar, Nak?” tanya Vera.
Ibnu pun segera memencet tombol untuk memanggil dokter dan suster. Beberapa menit kemudian datanglah dokter dan suster yang akan memeriksa kondisi Rafa.
Dokter Hans tersenyum lalu mengatakan, “lelaki hebat! Kamu bisa melewati masa kritismu.”
“Kritis? Apakah aku habis tertidur lama? Kenapa badanku terasa sakit semua,” rintih Rafa saat merasakan tubuhnya seperti remuk habis terlindas truk.
“Jangan banyak bergerak terlebih dahulu, kau harus banyak istirahat agar tenagamu kembali pulih,” saran dokter Hans.
“Terima kasih ya, dok,” ucap Ibnu.
“Baiklah, kalau begitu saya tinggal dulu ya,” ucap dokter Hans.
Kepergian dokter Hans. Rafa meminta Vera untuk mengambilkan ponselnya di dalam tas miliknya. Vera pun memberikan benda pipih itu pada putranya.
Rafa mencari nomor seseorang di dalam benda pipih itu, lalu mengetik sebuah pesan singkat di dalamnya.
Puluhan pesan dan panggilan tak terjawab dari Agatha sudah memenuhi ponselnya. Ia tersenyum saat melihat Agatha khawatir atas dirinya, apakah ini pertanda bahwa Agatha mulai menerima dirinya untuk mengisi hatinya?
Tuan putri, maaf sudah membuat Tuan Putri khawatir.
Aku akan kembali sebentar lagi.
Sekali lagi aku minta maaf.
Entah sejak kapan Rafa mulai menggunakan aku–kamu kepada Agatha. Rasanya aneh saat membaca dirinya mengatakan aku–kamu. Rafa tersenyum geli saat melihat isi pesan yang ia kirimkan. Vera dan Ibnu saling pandang saat melihat putranya tersenyum di depan layar ponsel. Pasti ada sesuatu di dalam sana hingga membuat putranya tersenyum bahagia.
“Ekhem, kayaknya bahagia banget, nih!” sindir Vera. Sontak membuat Rafa terkejut.
“Ngechat siapa, tuh! Kiw-kiw,” goda Ibnu.
“Apa sih Papa sama Mama kepo, deh!” balas Rafa sambil menjulurkan lidah.
Vera dan Ibnu sudah mengira bahwa alasan putranya tersenyum di depan layar ponsel pasti dari gadis yang ada di dalam figura. Mereka sangat berterima kasih dengan gadis itu karena mampu membuat semangat hidup anaknya kembali lagi.
***
Berbeda di seberang sana. Agatha yang baru saja selesai melakukan ritual mandinya terkejut melihat pesan masuk yang dikirim dari Rafa.
Cowok itu? Bisa-bisanya dia dengan santai meminta maaf setelah hilang dua minggu bagaikan ditelan bumi. Terlintas ide jahil memenuhi kepalanya, ia pun mengetik sesuatu di dalam sana.
Aku merajuk padamu.
Agatha tersenyum bahagia saat mendapatkan pesan singkat dari Rafa. Rasanya tak bisa dibayangkan lagi betapa bahagianya dirinya saat ini.
Ting!
Oh merajuk rupanya.
Baiklah, nanti akan kuajak Tuan putri jalan-jalan saat aku kembali.
Agatha memekik senang dengan pesan yang baru saja dikirim oleh Rafa. Dengan cepat ia membalas pesan tersebut.
Promise?
![](https://img.wattpad.com/cover/367762899-288-k108957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda [END]
JugendliteraturApa yang terjadi jika mencintai terhalang oleh sebuah perbedaan? Kisah cinta yang begitu rumit dialami oleh gadis SMA bernama Agatha Almasyifa Morgan. Hubungannya terus diuji dan dihantam banyaknya perbedaan, membuat dirinya sedikit putus asa. Ras...