“Menjauhimu adalah pilihan terberatku.”
***
Langkah kakinya mulai memasuki area kafe Harmoni, mata indahnya menyapu seluruh kafe untuk mencari sahabatnya.
Seorang gadis dengan rambut berwarna hijau melambaikan tangan kepadanya. “Agatha! Sini!”
Agatha menyipitkan matanya, dan ternyata Rain sudah sampai duluan. Ia pun menghampiri Rain lalu memesan makanan.
“Lo kemarin liburan ke mana?” tanya Rain.
“Ke Bandung,” jawab Agatha sambil mengeluarkan ponselnya.
“Kok, lo nggak ngajak gue ...,” rengeknya.
“Gue sama Algi, lagian itu juga dadakan. Lo sendiri? Liburan ke mana?”
“Nggak ke mana-mana, Dino nggak ngajak gue ke luar kota,” lirihnya sambil mencebikkan bibirnya.
“Nanti, deh, kita liburan kalau sempat.”
“Itu yang gue tunggu!”
Mereka berdua mengobrol bersama hingga waktu mulai larut, Rain yang memutuskan untuk pulang duluan akhirnya meninggalkan Agatha seorang diri di kafe. Namun, saat dirinya hendak beranjak dari kafe, seorang pria datang menghampirinya.
“Kamu yang bernama Agatha?” tanyanya.
Agatha mengangguk ragu. “Iya benar, Om. Ada perlu apa ya?”
“Duduk saja dulu, saya ingin bicara sama kamu!” perintahnya dan Agatha pun menurutinya.
“Saya nggak mau basa-basi, saya minta kamu jauhi anak saya. Kamu dan anak saya itu jelas-jelas berbeda derajat, saya nggak mau punya calon menantu kayak kamu,” ujar Marcel to the point, sontak hal itu membuat dirinya syok. Ternyata yang berhadapan dengannya adalah papanya Algi.
“Tapi saya tidak mau, Om. Kami berdua saling mencintai,” bantah Agatha.
Marcel tertawa sambil menampakkan senyum smirk-nya. “Hahaha, cinta? Kau sudah hilang akal, kah? Jelas-jelas kalian berdua berbeda keyakinan. Sudahlah hentikan omong kosongmu itu, dan kamu tinggalkan anak saya. Atau kamu butuh bayaran berapa agar kamu mau menuruti permintaan saya?”
“Maaf, Om, tidak semuanya bisa dibayar dengan uang. Dan saya? Akan tetap mempertahankan hubungan saya dengan anak Om.” Setelah mengatakan itu, Agatha beranjak pergi dari kafe.
“Nggak usah sok jual mahal kamu!” ujarnya yang tak Agatha hiraukan.
Marcel menggeram kesal, bisa-bisanya bocah SMA itu membantah perintahnya. Ia harus mencari cara untuk memisahkan hubungan anaknya dengan gadis kampungan itu.
Agatha yang baru saja ke luar dari kafe tak sadar menitikkan air matanya, apakah ia harus mengakhiri hubungannya dengan Algi? Apakah secepat ini?
Ia masuk ke dalam mobil, dan menangis sejadi-jadinya di dalam mobil.
“Sungguh, menjauhimu adalah pilihan terberatku,” lirihnya sambil memandang foto dirinya dan Algi yang sedang tertawa di dalam layar ponsel.
Berbeda dengan Marcel, ia kembali ke kantor karena akan ada meeting sore ini dengan salah satu client-nya.
“Gara-gara gadis sialan itu, saya hampir terlambat meeting,” gumamnya sambil melirik arloji di lengannya.
Marcel pun segera masuk ke dalam ruang meeting, di sana ada beberapa CEO dari perusahaan lain yang ikut meeting bersamanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367762899-288-k108957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda [END]
Novela JuvenilApa yang terjadi jika mencintai terhalang oleh sebuah perbedaan? Kisah cinta yang begitu rumit dialami oleh gadis SMA bernama Agatha Almasyifa Morgan. Hubungannya terus diuji dan dihantam banyaknya perbedaan, membuat dirinya sedikit putus asa. Ras...