25 ☠ The Killer : AL

16 2 4
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



TERUNGKAP!

Arial Giovandra, anak bungsu dari Alkeanan Gioveraldo dan adik dari sang pebisnis muda pemilik AGA Company, Alzevin Giovano diduga merupakan pelaku dari pembunuhan yang terjadi kepada para pejabat daerah yang sempat santer setahun lalu.

Inisial AL yang selalu ditinggalkannya di TKP itu adalah namanya.

A R I A L.

Arial menatap tak percaya pada postingan yang baru saja ia lihat di beberapa web berita. Tanpa sadar, kedua tangan pemuda itu mengepal. Pertama, ia dituduh sebagai pelaku terbongkarnya identitas Bang Nathan. Lalu sekarang, siapa orang yang sudah membocorkan identitasnya sebagai AL? Si pembunuh para tikus berdasi yang beraksi setahun lalu.

Ayolah! Ia sudah tidak melakukan pembunuhan itu selama setahun. Lantas kenapa berita itu bisa kembali muncul ke permukaan dan identitasnya sebagai AL juga terbongkar?!

"Ck, sial! Sebenarnya siapa dalang dibalik ini semua?!"

Arial mengacak rambutnya frustasi. Ekspresi wajah pemuda itu tampak kusut dan tangannya juga gemetar takut. Sekarang, ke mana ia harus lari? Sudah dipastikan kalau para media akan berburu berita sampai ke rumah dan juga kantor keluarganya setelah ini.

Buru-buru Arial merogoh ponselnya yang ia letakkan di dalam saku celana. Memencet beberapa angka dan menghubungi sang papa. Tidak perlu menunggu lama, karena teleponnya langsung diangkat di detik pertama.

"Halo, Pa! Papa sudah lihat beritanya, 'kan?! Siapa orangnya, Pa?! Siapa yang sudah mengungkap identitas Arial sebagai AL ke publik?!"

"Iya, kamu tenang dulu. Jangan ke mana-mana, Rial. Kamu ada di apartemen, 'kan? Papa akan menjemputmu dan membawamu ke tempat yang aman. Setidaknya sampai Papa membereskan kekacauan ini dan membungkam awak media."

"Baiklah. Cepat ya, Pa! Arial tunggu!"

Arial mematikan panggilan tersebut secara sepihak, lalu kembali mengecek ponselnya dan melihat banyak sekali notifikasi yang mempertanyakan berita tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang dengan lancang langsung meneleponnya. Segera saja Arial menonaktifkan benda pipih tersebut dan menyimpannya ke dalam tas.

Ia memang harus bersiap-siap dengan segala kemungkinan terburuk. Namun tidak disangka kalau hal itu akan terjadi secepat ini.

Sejak dituduh menjadi pelaku dari bocornya identitas Bang Nathan, Arial sudah mempersiapkan diri jika memang harus pergi dan keluar dari PE. Eh, tidak disangka. Ternyata ia memang harus pergi secepat ini. Haruskah ia pergi ke markas dan mencari Kirei untuk menjelaskan sekali lagi bahwa ia tidak bersalah?

Hm, sepertinya tidak perlu, ya?

Setelah melihat berita hari ini, Kirei pasti sudah sadar kalau Arial bukanlah pelakunya. Karena tidak mungkin sang pelaku akan membongkar identitasnya sendiri, bukan?

NEXT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang