28 ☠ Misfortune that Led to an Accident

16 2 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ck! Sial!"

"Ini benar-benar di luar dugaan."

Arial terdiam tanpa berniat membalas satu pun gumaman penuh kekesalan sang papa. Pemuda itu terus menatap kaca jendela mobil dengan pikiran menerawang. Sudah hampir dua jam ia duduk di dalam kendaraan beroda empat ini tanpa sekalipun keluar dan menepi untuk sekadar beristirahat. Laju kecepatan mobil pun seolah tidak berkurang ketika sang papa mengendarainya.

Arial tidak tahu, ke mana sang papa akan membawanya setelah ini. Pria paruh baya itu bahkan tidak sekalipun mencoba berdiskusi dengannya. Ia juga tidak berani mengusik sang papa yang tengah dilanda amarah seperti sekarang ini. Karena marahnya Alkeanan Gioveraldo, sama saja dengan membangunkan singa yang tengah tertidur.

Menyeramkan.

Sudah hampir dua jam, dan ia hanya terdiam seperti orang bodoh yang tidak tahu harus melakukan apa. Sementara sang papa hanya fokus menyetir membelah jalan raya meski dengan sumpah serapah yang terus keluar dari bibirnya.

Arial tidak tahu, apa yang harus ia lakukan setelah ini. Semua hal yang terjadi belakangan ini benar-benar di luar kendalinya. Ia saja sampai sekarang tidak tahu siapa pelaku yang memfitnah dirinya dan membongkar identitasnya sebagai AL.

"Arial!"

Tersentak. Arial spontan menoleh ke arah sang papa dan melihat pria paruh baya itu mengkode dirinya lewat kaca spion. Di belakang mobil yang mereka kendarai, terdapat sebuah sedan melaju dengan kecepatan tinggi menuju arah mereka.

"Persiapkan diri kamu! Sepertinya itu mobil musuh."

Alkeanan langsung membanting setirnya ke arah kiri, tepat ke gang sempit yang entah akan membawa mereka ke mana. Yang jelas, ia harus menghindar dulu dari mobil sedan hitam tersebut dan melarikan diri bersama Arial dengan selamat.

Aku tahu kalau ini semua pasti ulahmu, Mr. Aryano. Akan tetapi, aku tidak akan tinggal diam kalau sampai kau mengusik keluarga dan anak-anakku.

Mobil yang dikendarai Arial dan Alkeanan terus melaju dengan cepat. Melewati gang sempit yang ternyata kembali membawa mereka ke jalan raya. Untung saja gang yang mereka lalui tadi tidak ada penduduk berkeliaran. Jika ada, bisa dipastikan kalau mereka akan menimbulkan masalah baru nantinya.

"Sial! Mereka menghadang kita."

Arial mengikuti arah pandang sang papa, dan benar saja. Mobil sedan hitam yang terus mengejar mereka itu sudah berdiri di ujung jalan sana.

Sekarang, pilihannya ada dua.

Membiarkan diri tertangkap, atau tetap kabur dan mengambil jalan nekat dengan terjun ke lautan.

Jalan raya yang dilalui oleh Alkeanan dan Arial itu berada di sekitar tebing. Yang mana di sebelah kiri jalan, kau akan menemukan hutan. Sementara di sebelah kanan, akan langsung mengarah ke lautan. Namun Alkeanan memilih untuk menjatuhkan diri ke dalam lautan beserta dengan mobil yang ia kendarai dan juga Arial.

NEXT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang