Pagi ini Ellaine terjaga lebih dahulu, wanita itu mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. Ia memiringkan wajahnya dan menatap sosok Kylian yang tidur dengan dada menempel pada kasur. Ada banyak bekas cakaran di punggung Kylian.Tangan Ellaine bergerak menyentuh luka gores di punggung Kylian. Sekarang ia merasa sedikit malu atas perilakunya semalam.
Kylian terjaga karena sentuhan tangan Ellaine. Pria itu menatap Ellaine dari samping. "Apakah semalam tidak cukup, Ellaine? Sepertinya pagi ini kau masih bersemangat."
"Bukan itu yang ada dipikiranku sekarang," balas Ellaine. Wanita itu masih meraba punggung Kylian. "Apakah sakit?"
"Tidak sakit."
"Jangan basahi punggungmu saat mandi."
Kylian tertawa geli. "Ellaine kau terlalu berlebihan, ini hanya luka cakaran kuku."
Ellaine diam sejenak. Mungkin dia memang terlalu berlebihan. "Aku akan membersihkan tubuhku."
"Ya, silahkan."
Setelah Ellaine pergi ke kamar mandi, Kylian juga turun dari ranjang. Ia mulai menyiapkan sarapan untuk Ellaine yang mulai menjadi kebiasaan untuknya. Awalnya ia hanya membuat sarapan untuk Ellaine demi kesopanan, tapi semakin lama ia kesopanan itu berubah menjadi sebuah kebiasaan.
Ia suka ketika melihat Ellaine menghabiskan apa yang ia buat. Rasanya seperti tidak sia-sia menghabiskan energi untuk memasak.
Saat Ellaine selesai, srapan sudah tertata rapi. Ellaine bisa membuat sarapan sendiri seperti roti atau sereal, tapi semenjak ia bersama Kylian, memakan sarapan buatan Kylian mulai masuk ke dalam rutinitas hariannya.
"Aku akan melakukan perjalanan bisnis selama satu minggu ke depan." Ellaine bicara saat Kylian menarik tempat duduk untuknya.
"Apakah aku perlu menemanimu?" Kylian mendorong kursi sebelum Ellaine duduk.
"Tidak perlu." Ellaine akan pergi ke beberapa kota dalam satu minggu itu, ia tidak akan memiliki waktu untuk bersama dengan Kylian.
"Baiklah kalau begitu." Kylian tidak kecewa, ia tahu bahwa Ellaine sangat sibuk. "Habiskan sarapanmu."
"Ya."
Empat hari ini akan sedikit membosankan bagi Kylian, tapi itu bukan masalah besar. Sebelum bersama Ellaine ia telah menghabiskan waktunya sendirian.
**
"Bibi Adeline." Shanon menyapa Adeline dengan hangat. Beberapa jam lalu, Adeline menghubunginya dan mengajaknya untuk makan siang bersama. Ia tidak tahu apa yang diinginkan oleh Adeline darinya, tapi ia masih tetap datang.
"Kau sudah datang, Shanon. Silahkan duduk." Adeline tersenyum kecil.
"Ya, Bibi."
"Langsung saja, Bibi mengajakmu bertemu di sini karena Bibi ingin mengenalkan seseorang padamu. Bibi rasa kau akan cocok dengannya."
Mendengar apa yang dikatakan oleh Adeline, hati Shanon merasa tidak senang. Rupanya Adeline sangat ingin menjauhkannya dari Aaric sehingga wanita itu bersusah payah mencarikannya jodoh.
Wanita sialan! Shanon mengumpat di dalam hatinya.
"Kau tidak keberatan dengan hal itu, bukan?" Adeline menambahkan.
"Aku tidak ingin merepotkan Bibi tentang hal ini, tapi karena Bibi sangat perhatian padaku maka aku tidak mungkin keberatan." Shanon membalas dengan lembut, menyembunyikan amarah dan kebencian di dalam dirinya.
"Itu bagus." Meski Shanon menerima dengan mudah, tapi Adeline tidak mempercayainya begitu saja. Mungkin saat ini Shanon hanya berpura-pura menerima di depannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With You
RomanceTidak pernah terpikirkan oleh Ellaine Lewellyn untuk mengkhianati tunangannya meski tunangannya tidak pernah memprioritaskan dirinya. Namun, lelah itu datang juga. Di malam ulang tahunnya, sang tunangan lebih memilih untuk menemani adik sahabatnya y...