35. Memperbaiki Semuanya

1.2K 309 11
                                    




Suara dering ponsel terdengar di  telinga Aaric, pria itu meraih benda yang tergeletak di meja itu untuk  mengetahui siapa yang menelponnya dengan dada yang berdetak tidak  nyaman.

Nama Shanon tertera di sana. Ada  kemarahan di tatapan Aaric sekarang. Untuk apa wanita itu menelponnya?

"Ada apa, Shanon?" Aaric menekan kemarahannya.

"Aaric, bisakah temani aku. Aku merasa tidak nyaman sekarang."

"Apa yang terjadi?"

"Aku tidur tadi, tapi kemudian terbangun karena aku bermimpi tentang William." Shanon bersuara gelisah.

Aaric  tidak pernah merasa jijik pada Shanon, tapi sekarang ia merasakan hal  itu. Ia benar-benar membenci wanita licik yang suka bersandiwara. "Aku  akan ke tempatmu."

"Ya, terima kasih, Aaric."

Aaric menutup panggilan itu, ia meraih jas dan kunci mobilnya lalu kemudian melangkah meninggalkan kantornya.

Setengah  jam kemudian ia sampai di tempat tinggal Shanon. Ia ingin melihat trik  apa yang akan digunakan oleh Shanon terhadapnya kali ini.

"Maafkan aku karena merepotkanmu tengah malam seperti ini."

"Tidak apa-apa, Shanon. Sekarang tidurlah, aku akan menjagamu."

"Aku tidak bisa tidur, temani aku minum dulu."

"Ya."

Shanon mengambil sebotol wine, wanita itu meletakan dua gelas di sana lalu kemudian meletakannya di meja.

Ia menuangkan wine ke dalam gelas, lalu menyerahkan salah satunya ke Aaric.

"Aaric,  aku rasa aku perlu pergi ke psikiater. Aku tidak ingin terus mengalami  mimpi buruk dan terus merepotkanmu seperti malam ini."

"Aku akan mengatur pertemuan antara kau dan psikiater jika kau menginginkannya."

"Terima  kasih, Aaric." Shanon tidak benar-benar ingin pergi ke psikiater, ia  hanya mencoba untuk menarik simpati Aaric lebih banyak. "Minumlah,  Aaric." Ia mengangkat gelasnya lalu kemudian meminum wine di gelasnya.

Aaric meminum wine yang diberikan oleh Shanon

"Aaric,  aku dengar akhir-akhir ini kau sering tidur di perusahaan. Kau bekerja  terlalu keras, istirahatlah lebih banyak kau mungkin akan sakit."

"Ada  begitu banyak pekerjaan penting." Aaric menjawab seadanya. Dahulu ia  berpikir bahwa perhatian Shanon adalah perhatian seorang adik pada  kakaknya, tapi ternyata dari seorang wanita untuk laki-laki.

"Namun, kesehatanmu juga penting. Jika kau sakit maka semua pekerjaanmu akan tertunda."

"Aku  tahu itu." Aaric menjawab singkat. Ia tidak bisa bertahan di sana lebih  lama lagi, karena semakin lama menghadapi Shanon ia merasa bahwa  dirinya sangat bodoh. "Shanon, hubungi asisten pribadimu. Aku ingat  bahwa aku harus memeriksa dokumen penting untuk besok."

"Asisten  pribadiku sedang tidak enak badan, Aaric. Jika pekerjaan itu benar-benar  penting maka kau bisa pergi. Aku akan baik-baik saja di sini." Shanon  bersikap seolah ia adalah wanita yang pengertian dan tidak banyak  menuntut seperti Ellaine.

"Kalau begitu aku pergi." Aaric berkata tanpa ragu, hal ini membuat Shanon terkejut.

Apakah  pekerjaan itu benar-benar penting? Shanon bahkan cemburu pada pekerjaan  Aaric. Ia berhasil menjadikan Ellaine nomor dua, tapi sekarang  pekerjaan menjadi lebih penting bagi Aaric daripada dirinya.

Affair With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang