Suara dering ponsel terdengar di telinga Aaric, pria itu meraih benda yang tergeletak di meja itu untuk mengetahui siapa yang menelponnya dengan dada yang berdetak tidak nyaman.Nama Shanon tertera di sana. Ada kemarahan di tatapan Aaric sekarang. Untuk apa wanita itu menelponnya?
"Ada apa, Shanon?" Aaric menekan kemarahannya.
"Aaric, bisakah temani aku. Aku merasa tidak nyaman sekarang."
"Apa yang terjadi?"
"Aku tidur tadi, tapi kemudian terbangun karena aku bermimpi tentang William." Shanon bersuara gelisah.
Aaric tidak pernah merasa jijik pada Shanon, tapi sekarang ia merasakan hal itu. Ia benar-benar membenci wanita licik yang suka bersandiwara. "Aku akan ke tempatmu."
"Ya, terima kasih, Aaric."
Aaric menutup panggilan itu, ia meraih jas dan kunci mobilnya lalu kemudian melangkah meninggalkan kantornya.
Setengah jam kemudian ia sampai di tempat tinggal Shanon. Ia ingin melihat trik apa yang akan digunakan oleh Shanon terhadapnya kali ini.
"Maafkan aku karena merepotkanmu tengah malam seperti ini."
"Tidak apa-apa, Shanon. Sekarang tidurlah, aku akan menjagamu."
"Aku tidak bisa tidur, temani aku minum dulu."
"Ya."
Shanon mengambil sebotol wine, wanita itu meletakan dua gelas di sana lalu kemudian meletakannya di meja.
Ia menuangkan wine ke dalam gelas, lalu menyerahkan salah satunya ke Aaric.
"Aaric, aku rasa aku perlu pergi ke psikiater. Aku tidak ingin terus mengalami mimpi buruk dan terus merepotkanmu seperti malam ini."
"Aku akan mengatur pertemuan antara kau dan psikiater jika kau menginginkannya."
"Terima kasih, Aaric." Shanon tidak benar-benar ingin pergi ke psikiater, ia hanya mencoba untuk menarik simpati Aaric lebih banyak. "Minumlah, Aaric." Ia mengangkat gelasnya lalu kemudian meminum wine di gelasnya.
Aaric meminum wine yang diberikan oleh Shanon
"Aaric, aku dengar akhir-akhir ini kau sering tidur di perusahaan. Kau bekerja terlalu keras, istirahatlah lebih banyak kau mungkin akan sakit."
"Ada begitu banyak pekerjaan penting." Aaric menjawab seadanya. Dahulu ia berpikir bahwa perhatian Shanon adalah perhatian seorang adik pada kakaknya, tapi ternyata dari seorang wanita untuk laki-laki.
"Namun, kesehatanmu juga penting. Jika kau sakit maka semua pekerjaanmu akan tertunda."
"Aku tahu itu." Aaric menjawab singkat. Ia tidak bisa bertahan di sana lebih lama lagi, karena semakin lama menghadapi Shanon ia merasa bahwa dirinya sangat bodoh. "Shanon, hubungi asisten pribadimu. Aku ingat bahwa aku harus memeriksa dokumen penting untuk besok."
"Asisten pribadiku sedang tidak enak badan, Aaric. Jika pekerjaan itu benar-benar penting maka kau bisa pergi. Aku akan baik-baik saja di sini." Shanon bersikap seolah ia adalah wanita yang pengertian dan tidak banyak menuntut seperti Ellaine.
"Kalau begitu aku pergi." Aaric berkata tanpa ragu, hal ini membuat Shanon terkejut.
Apakah pekerjaan itu benar-benar penting? Shanon bahkan cemburu pada pekerjaan Aaric. Ia berhasil menjadikan Ellaine nomor dua, tapi sekarang pekerjaan menjadi lebih penting bagi Aaric daripada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With You
RomanceTidak pernah terpikirkan oleh Ellaine Lewellyn untuk mengkhianati tunangannya meski tunangannya tidak pernah memprioritaskan dirinya. Namun, lelah itu datang juga. Di malam ulang tahunnya, sang tunangan lebih memilih untuk menemani adik sahabatnya y...