Keesokan harinya Aaric mendatangi perusahaan Ellaine."Apa yang ingin kau katakan?"
"Ellaine, dengarkan aku baik-baik, caramu untuk membuat Ibuku membenci Shanon benar-benar membuatku semakin kecewa padamu."
Ellaine mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Aaric. Ia mencoba mengurai kalimat yang diucapkan oleh Aaric tadi dan dia mendapatkan kesimpulannya. Sepertinya Shanon menciptakan kesalahpahaman lagi dan kali ini melibatkan Adeline.
Ia masih ingat bahwa Shanon berkata bisa membuat Aaric membenci Adeline karena telah menyakiti Shanon.
"Kau berpikir dengan cara seperti ini kau bisa kembali padaku. Ellaine, permasalahan yang terjadi di antara kita bukan karena Shanon, tapi karena sikapmu sendiri. Kau seharusnya belajar dari kejadian di masa lalu dan merenungkannya, tapi sayangnya kau menjadi semakin licik.
Jangan pernah menyakiti Shanon lagi, apapun cara yang kau gunakan hubungan kita tidak akan pernah kembali seperti dulu lagi."
Setelah mendengar kalimat panjang itu Ellaine tersenyum geli. "Aaric, aku tidak tahu dari mana kau mendapatkan pemikiran bahwa aku ingin kembali padamu, tapi aku harus mengatakan dengan jelas padamu bahwa aku tidak melakukan semua yang kau tuduhkan padaku.
Jika Bibi membenci Shanon itu karena Shanon sendiri, Bibi telah melihat wajah asli Shanon yang licik itu sebabnya dia tidak menyukai Shanon."
"Tidak usah mengelak, Ellaine. Aku telah sangat salah menilai dirimu. Kau bisa melakukan apa saja untuk menyakiti Shanon bahkan dengan memanfaatkan kasih sayang ibuku terhadapmu."
Ellaine tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Aaric, karena meski ia bicara sampai mulutnya berbusa sekali pun, Aaric masih akan tetap berpikir bahwa ia jahat. Menjelaskan pada Aaric tentang situasinya sama saja seperti memberi tahu pada lalat bahwa bunga lebih wangi dari kotoran.
"Jika hanya itu saja yang ingin kau bicarakan maka aku tidak ingin melanjutkannya lagi. Kau tahu pintu keluarnya di mana." Ellaine bersikap dingin.
"Ellaine, aku masih menghargai hubungan kita di masa lalu, jadi jangan melangkahi batasanku."
"Apa yang bisa kau lakukan jika aku melangkahi batasanku, Aaric? Kau akan menghancurkanku demi Shanon? Apakah kau memiliki kekuatan itu? Aaric, aku juga bukan wanita lemah. Aku bisa bertarung denganmu sampai akhir jika kau menginginkannya." Ellaine terlalu tinggi untuk terus diremehkan oleh Aaric.
"Aku akan melakukannya jika memang diperlukan."
Ellaine tidak tahan lagi. "Keluar!"
Aaric menatap Ellaine dengan tatapan tajam sebelum akhirnya ia berbalik dan hendak pergi.
Ellaine melupakan sesuatu, ia berdiri dan mengejar Aari. "Dengarkan ini jika kau memiliki waktu luang. Aku harap setelah ini matamu yang buta akan mendapatkan penglihatannya kembali."
Ia menyerahkan pulpen berisi rekaman percakapannya antara Shanon pada Aaric.
Aaric melihat pulpen di tangannya, ia pikir mungkin ini adalah salah satu trik licik Ellaine lagi, tapi meski berpikir seperti itu ia tidak membuang pulpen itu dan membawanya pergi bersamanya.
Ellaine kembali ke tempat duduknya, ketenangannya terganggu karena Aaric.
Ia benar-benar membenci kenyataan bahwa Aaric begitu peduli dengan Shanon.
Ponsel Ellaine berdering, ia meraih ponsel yang ia letakan di meja lalu kemudian menjawab panggilan dari Krystal.
"Ya, Krystal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With You
RomanceTidak pernah terpikirkan oleh Ellaine Lewellyn untuk mengkhianati tunangannya meski tunangannya tidak pernah memprioritaskan dirinya. Namun, lelah itu datang juga. Di malam ulang tahunnya, sang tunangan lebih memilih untuk menemani adik sahabatnya y...