37. Memilih Untuk Melupakan

1.4K 309 16
                                    







Malam ini terasa berbeda bagi  Kylian, ia ada di kediamannya sendiri, tapi terasa ada yang kurang  lengkap baginya. Ia tidak perlu mencari apa itu karena ia tahu bahwa  yang kurang itu adalah Ellaine.

Biasanya ia akan memeluk Ellaine  saat tidur, tapi saat ini tidak ada siapapun di sebelahnya. Tidak ada  percakapan sebelum tidur, tidak ada panggilan atau pesan.

Kylian  menghela napas, ia tidak bisa tidur jadi ia memutuskan untuk pergi ke  bar. Pria itu mengambil alih pekerjaan bartender yang saat ini sedang  bertugas di sana.

Ia menemani orang-orang yang tampaknya sedang mengalihkan masalah mereka ke minuman.

Sementara  Ellaine, saat ini ia sedang bersama Aaric yang memutuskan untuk tinggal  bersama Ellaine di sana. Aaric mengambil langkah cepat, ia tidak ingin  Ellaine memikirkan Kylian lagi.

Ellaine berada di dalam dekapan  Aaric saat ini, tapi rasanya berbeda dengan dekapan Kylian. Ellaine  pikir itu hanya karena selama beberapa waktu ini ia banyak menghabiskan  waktu dengan Kylian jadi tubuhnya masih terbiasa dengan kehangatan tubuh  Kylian.

Ia yakin setelah beberapa waktu ia akan kembali seperti  sebelum mengenal Kylian. Dulu, dekapan Aaric adalah dekapan paling  hangat dan menenangkan untuknya.

Malam itu berlalu, Ellaine tidur  setelah berusaha untuk beberapa saat, sedangkan Kylian ia kembali ke  apartemennya pukul empat pagi dan mengantuk. Ia akhirnya tidur tanpa  memikirkan apapun.

Keesokan harinya saat Ellaine bangun, tidak ada Kylian yang membuatkan sarapan untuknya, tapi Aaric di sana.

Biasanya dahulu ia yang membuatkan Aaric sarapan, tapi pagi ini Aaric yang membuatkan sarapan untuknya.

"Selamat  pagi, Sayang." Aaric mendekati Ellaine yang sudah berpakaian rapi. Pria  itu kemudian memberikan kecupan hangat di puncak kepala Ellaine.

"Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita, ayo sarapan bersama lalu setelah itu aku akan mengantarmu ke kantor."

"Ya." Ellaine pergi ke meja makan, ia mulai menyantap sarapan buatan Aaric, lagi-lagi rasanya berbeda.

Makanan yang Aaric buat rasanya enak, tapi terasa masih ada yang kurang di mulutnya.

"Bagaimana rasanya?" Aaric menatap Ellaine dengan lembut.

"Enak."

"Kalau begitu habiskan."

"Ya."

Ellaine menghabiskan sarapannya, bukan karena lidahnya menyukainya, tapi karena ia menghargai usaha Aaric.

Ia menyesap kopi buatan Aaric, lagi-lagi rasanya tidak pas. Ellaine tidak begitu memedulikannya dan menyesapnya sampai habis.

Setelah sarapan, Ellaine pergi ke kantor di antar oleh Aaric.

Sarah  telah menunggu Ellaine, wanita itu sedikit terkejut melihat Ellaine  kembali bersama dengan Aaric. Apakah mungkin atasannya sudah berbaikan  dengan Aaric? Sarah hanya bisa menyimpan pertanyaan itu di otaknya.

Di  tempat lain saat ini Kylian sudah bangun. Ia terbiasa bangun pagi  karena hampir setiap hari menyiapkan sarapan untuk Ellaine.

Saat  ia menyadari bahwa tidak ada yang perlu ia buatkan sarapan ia kembali  tidur. Pagi hari ini sudah sangat berbeda dari pagi hari kemarin.

Beberapa  jam kemudian Kylian bangun. Ia meraih ponselnya, tapi kemudian  gerakannya terhenti. Ia tidak perlu menghubungi Ellaine untuk  mengingatkan wanita itu tentang makan siang.

Sedangkan Ellaine, ia  menerima panggilan dari Aaric, itu adalah ajakan makan siang. Orang  yang biasa menghubunginya sudah berganti sekarang.

**

Affair With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang