Malam ini terasa berbeda bagi Kylian, ia ada di kediamannya sendiri, tapi terasa ada yang kurang lengkap baginya. Ia tidak perlu mencari apa itu karena ia tahu bahwa yang kurang itu adalah Ellaine.Biasanya ia akan memeluk Ellaine saat tidur, tapi saat ini tidak ada siapapun di sebelahnya. Tidak ada percakapan sebelum tidur, tidak ada panggilan atau pesan.
Kylian menghela napas, ia tidak bisa tidur jadi ia memutuskan untuk pergi ke bar. Pria itu mengambil alih pekerjaan bartender yang saat ini sedang bertugas di sana.
Ia menemani orang-orang yang tampaknya sedang mengalihkan masalah mereka ke minuman.
Sementara Ellaine, saat ini ia sedang bersama Aaric yang memutuskan untuk tinggal bersama Ellaine di sana. Aaric mengambil langkah cepat, ia tidak ingin Ellaine memikirkan Kylian lagi.
Ellaine berada di dalam dekapan Aaric saat ini, tapi rasanya berbeda dengan dekapan Kylian. Ellaine pikir itu hanya karena selama beberapa waktu ini ia banyak menghabiskan waktu dengan Kylian jadi tubuhnya masih terbiasa dengan kehangatan tubuh Kylian.
Ia yakin setelah beberapa waktu ia akan kembali seperti sebelum mengenal Kylian. Dulu, dekapan Aaric adalah dekapan paling hangat dan menenangkan untuknya.
Malam itu berlalu, Ellaine tidur setelah berusaha untuk beberapa saat, sedangkan Kylian ia kembali ke apartemennya pukul empat pagi dan mengantuk. Ia akhirnya tidur tanpa memikirkan apapun.
Keesokan harinya saat Ellaine bangun, tidak ada Kylian yang membuatkan sarapan untuknya, tapi Aaric di sana.
Biasanya dahulu ia yang membuatkan Aaric sarapan, tapi pagi ini Aaric yang membuatkan sarapan untuknya.
"Selamat pagi, Sayang." Aaric mendekati Ellaine yang sudah berpakaian rapi. Pria itu kemudian memberikan kecupan hangat di puncak kepala Ellaine.
"Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita, ayo sarapan bersama lalu setelah itu aku akan mengantarmu ke kantor."
"Ya." Ellaine pergi ke meja makan, ia mulai menyantap sarapan buatan Aaric, lagi-lagi rasanya berbeda.
Makanan yang Aaric buat rasanya enak, tapi terasa masih ada yang kurang di mulutnya.
"Bagaimana rasanya?" Aaric menatap Ellaine dengan lembut.
"Enak."
"Kalau begitu habiskan."
"Ya."
Ellaine menghabiskan sarapannya, bukan karena lidahnya menyukainya, tapi karena ia menghargai usaha Aaric.
Ia menyesap kopi buatan Aaric, lagi-lagi rasanya tidak pas. Ellaine tidak begitu memedulikannya dan menyesapnya sampai habis.
Setelah sarapan, Ellaine pergi ke kantor di antar oleh Aaric.
Sarah telah menunggu Ellaine, wanita itu sedikit terkejut melihat Ellaine kembali bersama dengan Aaric. Apakah mungkin atasannya sudah berbaikan dengan Aaric? Sarah hanya bisa menyimpan pertanyaan itu di otaknya.
Di tempat lain saat ini Kylian sudah bangun. Ia terbiasa bangun pagi karena hampir setiap hari menyiapkan sarapan untuk Ellaine.
Saat ia menyadari bahwa tidak ada yang perlu ia buatkan sarapan ia kembali tidur. Pagi hari ini sudah sangat berbeda dari pagi hari kemarin.
Beberapa jam kemudian Kylian bangun. Ia meraih ponselnya, tapi kemudian gerakannya terhenti. Ia tidak perlu menghubungi Ellaine untuk mengingatkan wanita itu tentang makan siang.
Sedangkan Ellaine, ia menerima panggilan dari Aaric, itu adalah ajakan makan siang. Orang yang biasa menghubunginya sudah berganti sekarang.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With You
RomansaTidak pernah terpikirkan oleh Ellaine Lewellyn untuk mengkhianati tunangannya meski tunangannya tidak pernah memprioritaskan dirinya. Namun, lelah itu datang juga. Di malam ulang tahunnya, sang tunangan lebih memilih untuk menemani adik sahabatnya y...