"Jika aku tidak mendengarnya sendiri, aku tidak akan percaya bahwa Kylian yang sangat dingin dan cuek ternyata bisa begitu hangat dan penuh perhatian terhadap seorang wanita.""Sejak kapan kau menguping?"
"Aku tidak menguping, aku ingin mengunjungi Bibi dan kebetulan sekali aku melihatmu, aku ingin menyapamu, tapi kau sedang bicara di telepon, jadi aku menunggumu sampai selesai." Noora mengatakan yang sebenarnya, ia memang menunggu Kylian dan kebetulan ia juga mendengar Kylian bicara di telepon jadi itu tidak bisa disebut menguping.
"Kau memang pandai mengelak."
"Jadi, Kylian siapa wanita itu?"
"Kau tidak perlu tahu."
"Sayangnya aku sangat ingin tahu, bagaimana jika aku pergi ke Bibi sekarang. Bibi pasti juga akan sama penasarannya denganku."
"Noora, bagaimana jika aku memberitahu Axelion bahwa kau menyukainya sejak remaja?"
Wajah Noora membeku. "Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"
"Aku tidak sengaja membaca buku catatanmu beberapa tahun lalu."
"Kylian kau benar-benar lancang!" Noora hanya menyimpan rahasia itu sendirian, ia tidak menyangka bahwa Kylian juga mengetahuinya.
Selama ini ia bersikap dingin pada Axelion karena ia ingin menyembunyikan perasaannya dari si playboy Axelion.
"Aku tidak sengaja membacanya, Noora. Jadi, sekarang kita masing-masing memiliki rahasia, jika kau membuka mulutmu maka aku juga akan membuka mulutku."
Noora sangat jengkel pada Kylian, ia ingin mencakar wajah Kylian, tapi ia tidak bisa melakukannya dan akhirnya hanya bisa menghentakan kakinya dan berbalik pergi.
Kylian tertawa kecil, Noora berusia sedikit lebih tua darinya, tapi saat ini Noora terlihat seperti seorang remaja yang jauh lebih muda darinya.
Setelahnya Kylian kembali ke ruang rawat ibunya.
"Selamat pagi, Bu." Kylian mendekati ibunya yang saat ini sudah bangun.
"Pagi, Sayangku." Kaia membalas sapaan putra bungsunya dengan lembut.
"Bagaimana perasaan Ibu pagi ini?"
"Sudah jauh lebih baik."
"Syukurlah kalau begitu." Kylian merasa lebih lega. "Setelah ini Ibu harus menjaga pola makan Ibu dan lebih banyak beristirahat. Jangan terus merasa berjiwa muda, usia ibu sudah tidak muda lagi."
Kaia menghela napas ketika diomeli oleh Kylian. "Ibu mengerti, Ibu akan mendengarkanmu."
"Dan Ayah, jangan terlalu memanjakan Ibu. Mulai sekarang Ayah harus membatasi kegiatan Ibu." Kylian beralih pada ayahnya, Arion Lannister.
Sean hanya tersenyum kecil melihat adiknya mengomeli orangtua mereka. Sean adalah anak sulung yang penurut dan bijak, jadi ia selalu menganggukan kepalanya untuk setiap kata-kata orangtuanya, mungkin hanya perintah untuk segera menikah yang tidak pernah ia turuti.
"Ayah mengerti." Arion patuh pada putra bungsunya, tapi pada akhirnya ia masih akan menuruti semua keinginan istrinya karena ia tidak akan mampu menghadapi rengekan manja istrinya.
Kylian menatap ayahnya dengan tatapan meragukan, tapi ia tidak mengatakan apapun.
"Ibu sedang sakit sekarang, berhenti mengomel seperti perempuan." Kaia bersuara lemah.
Atensi Kylian kembali pada sang ibu. Wajah pucat ibunya membuatnya tidak berdaya.
Kaia menatap dua putranya, sekarang ia memikirkan sesuatu. Ia bisa menggunakan penyakitnnya untuk membuat putranya mengikuti kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With You
RomanceTidak pernah terpikirkan oleh Ellaine Lewellyn untuk mengkhianati tunangannya meski tunangannya tidak pernah memprioritaskan dirinya. Namun, lelah itu datang juga. Di malam ulang tahunnya, sang tunangan lebih memilih untuk menemani adik sahabatnya y...