33. Pria Satu-Satunya

1.2K 311 19
                                    




Hari-hari berlalu, Aaric masih tidak bisa melupakan kebersamaan Ellaine dan Kylian. Pikirannya mulai kacau dan ia menjadi tidak bisa fokus bekerja setiap kali ingatan tentang Ellaine dan Kylian muncul di benaknya.

Aaric menghela napas, ia tidak bisa bekerja dalam keadaan seperti ini. Ia harus bertemu dengan Ellaine dan bicara mengetahui semuanya.

Setengah jam berkendara, Aaric sampai di bangunan tempat penthouse Ellaine berada. Ia telah menghubungi Sarah sebelumnya tadi, dan Sarah mengatakan bahwa Ellaine sudah kembali dari kantor.

Saat ini masih pukul sebelas malam, jadi Aaric pikir Ellaine pasti belum tidur. Ia telah bersama Ellaine selama lebih dari tiga tahun, jadi ia tahu bahwa Ellaine lebih suka bekerja sampai malam daripada tidur.

Aaric memasukan sandi pengaman pintu Ellaine, ia memiliki akses masuk kediaman itu karena ia sering menginap di sana, sama seperti Ellaine yang memiliki akses masuk ke kediamannya.

Setelah Aaric masuk, ia melangkah pergi ke ruang kerja Ellaine. Ketika ia membuka pintu, kakinya membeku di tempat.

Di dalam sana tidak hanya ada Ellaine, tapi juga ada Kylian yang menemani Ellaine sembari membaca buku.

Ellaine dan Kylian sama-sama mengalihkan pandangan mereka ke Aaric. Waktu seolah berhenti untuk beberapa saat sebelum akhirnya Kylian bicara.

"Aku akan keluar, silahkan bicara." Kylian memilih untuk keluar dari ruangan itu. Ia tidak akan ikut campur dalam urusan Aaric dan Ellaine.

"Tidak perlu pergi, Kylian. Tetap di sini." Ellaine menghentikan Kylian. Karena sudah seperti ini maka tidak ada yang perlu ia tutupi.

"Jika ada yang ingin kau bicarakan ayo bicara di luar." Ellaine beralih ke Aaric. Wanita itu segera melangkah meninggalkan ruang kerjanya sementara Aaric masih berdiri di ambang pintu.

Tatapan Aaric tertuju pada Kylian. Ternyata hubungan keduanya sudah sangat dekat, mereka bahkan sudah tinggal bersama.

Ellaine menunggu di luar, beberapa saat kemudian Aaric mendekatinya.

"Siapa pria itu?"

"Aku rasa itu bukan urusanmu, Aaric."

"Jadi, itukah alasanmu mengakhiri hubungan denganku? Kau hanya menggunakan Shanon sebagai alasan agar kau bisa bersama pria itu."

Tuduhan Aaric membuat Ellaine tertawa pahit. "Aku rasa tidak perlu ada lagi yang harus dibicarakan. Setelah ini jangan masuk ke kediamanku tanpa permisi terlebih dahulu!"

Ellaine hendak berbalik, tapi Aaric segera meraih tangan Ellaine, menghentikan wanita itu.

"Aku belum selesai bicara, Ellaine."

"Baik, kalau begitu silahkan bicara." Ellaine akan mendengarkan apa yang ingin dibicarakan oleh Aaric.

"Apakah kau menjalin hubungan dengan pria itu saat kau masih berhubungan denganku?"

"Ya."

"Ellaine, jadi kau benar-benar mengkhianatiku." Aaric merasa hatinya seperti ditusuk oleh pisau, tapi saat ini dari pada sakit, ia lebih merasa marah.

Ellaine telah menuduhnya macam-macam dengan Shanon, dan memulai pertengkaran terus menerus, tapi ternyata Ellaine lah yang telah berkhianat.

"Itu benar. Apakah kau ingin tahu kapan aku bertemu dengan Kylian? Aku akan memberitahumu. Aku bertemu dengan Kylian tepat di hari ulang tahunku, di mana kau lebih mementingkan menjaga Shanon daripada menemaniku.

Aku pergi ke bar dan bertemu dengan Kylian, lalu kami tidur bersama. Aku telah mencintaimu selama lebih dari delapan tahun, menjadi tunanganmu selama tiga tahun, selama itu aku sangat setia padamu dan hanya mencintaimu, tapi apa yang aku dapatkan? Kau lebih peduli pada wanita lain.

Affair With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang