50.

533 40 3
                                    

✧ Selamat membaca ✧

Hari ini Cleo dan Sunghoon akan kembali, sudah seminggu mereka menikmati waktu berdua dan ya, setiap malam selalu begadang, itu semua karna Sunghoon.

Mereka sedang membereskan barang-barangnya yang akan dibawa pulang, seperti sekarang Cleo sedang mengecek tasnya lagi.

"Sayang pusing" Sunghoon duduk di kursi kayu setelah membereskan kopernya.

Cleo menatap Sunghoon khawatir, "Muka kamu pucet gitu, kamu sakit kak? Perasaan semalem baik-baik aja deh"

"Pusing sedikit aja, mungkin masuk angin"

"Kamu kecapean kali, semalem pas abis selesai itu trus aku tidur kamu ga tidur kan? Telfon-telfon urusan kerjaan sampe jam 4"

"Kok kamu tau sayang?"

"Nyenyenye, apa sih yang aku gak tau"

Cleo selesai membereskan barangnya, "Mau di undur aja pulangnya?"

Sunghoon menatap Cleo kemudian menghampiri istrinya, semakin lama semakin dekat sampai Cleo harus mundur beberapa langkah. "Kamu ngapain sih"

Tangan Cleo otomatis memegang Sunghoon saat kakinya sudah menyentuh pinggir ranjang, namun Sunghoon tetap mendekat.

"Akh!" Pekik Cleo saat dirinya terduduk, baru ingin marah, Sunghoon mendorong pelan tubuh Cleo hingga berbaring, lelaki itu mengukung istrinya.

"Kamu mau undur jadwal pulangnya, sayang?" Tanya Sunghoon, Cleo mengernyit, sepertinya Sunghoon salah tangkap.

"Aku bilang mau diundur biar kamu bisa istirahat dulu sampe sembuh, bukan buat macem-macem" Cleo mencubit perut Sunghoon hingga lelaki itu meringis.

"Aw sayang" Sunghoon ikut berbaring di samping Cleo.

"Pulang aja sayangku, kaka gapapa" Sunghoon memijit pelipisnya, Cleo mengendus.

"Beneran gapapa?" Tanya Cleo sedikit kesal, sudah tau pusing tapi Sunghoon malah tetap ingin pulang.

"Cium kaka, nanti langsung sembuh"

"Ishh!" Cleo menonjok pelan perut Sunghoon, lelaki itu meringis.

"Akh sayang, aduh sakit" ucap Sunghoon kesakitan, padahal dirinya hanya berpura-pura.

"Aku lagi serius ya, kamu malah bercanda kayak gitu!" Cleo berbaring menghadap Sunghoon dengan satu tangan sebagai tumpuan kepala.

"Kaka serius, coba cium sini" Sunghoon memajukan bibirnya sambil menunjuknya.

"Emang beneran bisa?" Tanya Cleo penasaran, perempuan itu hampir percaya omongan Sunghoon.

"Beneran"

Setelah terdiam beberapa detik sambil saling menatap, Cleo memajukan badannya hingga menindih separuh tubuh Sunghoon.

Lelaki itu tersenyum tipis, sangat tipis sampai Cleo saja tak sadar. Jemari Cleo menelusuri leher belakang Sunghoon, "Beneran?" Tanya Cleo lagi.

Sunghoon membalikkan keadaan, lelaki itu menindih tubuh Cleo dan langsung menempelkan bibirnya pada bibir sang istri.

Ciuman lembut diberikan, Sunghoon menghisap dan memainkan lidah Cleo. Bahkan tangannya mengelus perut rata istrinya, hingga membuat bulu kuduk Cleo bereaksi.

Cleo melingkarkan tangannya di leher Sunghoon, menikmati apa yang diberikan oleh suaminya.

Setelah beberapa menit, Cleo menepuk bahu Sunghoon. Lelaki itu menatap istrinya penuh arti.

𝐋𝐢𝐦𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang