65.

283 30 5
                                    

✧ Selamat membaca ✧

Cleo meneguk susu hamil hingga setengah gelas, "Eum enak, kamu mau coba kak?" Ya sebagai istri yang baik cantik dan rajin menabung, tak salahkan jika Cleo menawarkan Sunghoon.

Cleo tersenyum bingung kemudian menggeleng, "Kamu aja sayang, Kaka kenyang" tolak Sunghoon dengan lembut kemudian kembali mengayunkan Eunchae.

Setelah selesai Cleo menaruh gelas di wastafel, baru ditinggal sebentar, suara tangisan Eunchae menggema di seluruh ruangan.

Cleo segera menghampiri Sunghoon, "Dia nangis sendiri sumpah, Kaka gak ngapa-ngapain" jelas Sunghoon tanpa diminta.

"Kamu apain sih, masa tiba-tiba nangis kan gak mungkin" omel Cleo, dia mengambil kembali Eunchae ke gendongannya.

Setelah diteliti dengan seksama, ternyata Eunchae keberatan popok. Jadilah Cleo dan Sunghoon pergi ke kamar untuk mengganti popok Eunchae.

Dengan sangat-sangat hati-hati Cleo melepas popoknya, "Kamu hebat sayang, ayo sayang semangat" disamping itu ada Sunghoon sebagai suporter sang istri.

"Berisik ih kak"

Sunghoon terdiam sampai Cleo selesai, "Jagain dulu ya, aku buang popok dulu, jangan di bikin nangis lagi! Awas kamu" ucap Cleo saat Eunchae berhenti menangis.

"Tapi tadi kaka beneran gak ngapa-ngapain"

"Berarti muka kamu yang serem kak, jangan nampakin diri dulu sebelum aku balik ya, biar gak nangis" pamit Cleo setelah itu keluar kamar.

"Ganteng gini, masa serem?" Sunghoon yang tak percaya akhirnya menampakkan dirinya tepat di depan wajah Eunchae, "BAAA" membuat bayi itu perlahan tapi pasti menangis.

"Oek..oek...." Tangis Eunchae.

"Nah loh, kan Cleo bilang juga apa" ucap Sunghoon menyerupai Cleo.

Sunghoon menggendong Eunchae yang belum memakai popok, hanya memakai kain. "Sayang.... siapa yang paling cantik? Istri uncle lah, masa kamu sih" niatnya sih ingin merayu agar tidak menangis tapi bukannya berhenti, tangis eunchae semakin kencang.

"Iya iya, kamu yang paling cantik! Beneran!" Panik Sunghoon, takut jika Cleo mendengar lalu marah karena tidak nurut.

Ketika sedang menimang-nimang, tiba-tiba tangan Sunghoon terasa hangat, cairan putih kekuningan terlihat di kain yang menutupi tubuh Eunchae.

Dan dengan bodohnya Sunghoon bertanya pada Eunchae, "Kamu pipis ya??"

Pintu terbuka, memperlihatkan Cleo dengan wajah bingungnya. "Kenapa kak? Kamu nakal lagi ya!? Udah dibilang jangan bikin Eunchae nangis!"

Ketika Cleo menghampiri, Sunghoon menatap Cleo dengan wajah yang sulit diartikan, "Eunchae pipis di tangan aku"

Reaksi Cleo? Ia terdiam sebentar mencernanya perkataan Sunghoon, setelah itu tawanya meledak.

"Bwahahaha! Siapa suruh nakal!"

Sunghoon menatap kesal sang istri, bisa-bisanya situasi seperti ini Cleo tertawa terbahak-bahak.

"Sayang~" rengek Sunghoon karena tak nyaman.

"Iya-iya" Cleo berhenti tertawa dan mulai membantu Sunghoon, nanti Sunghoon bisa marah kalau Cleo tak membantunya.

-•-•-

Malam tiba, Eunchae masih berada di gendongan Cleo, bahkan Sunghoon kesal karena Cleo hanya fokus pada Eunchae.

Seperti sekarang, Sunghoon keluar kamar mandi dan melihat Cleo berdiri di depan kaca sambil menggendong Eunchae. Hujan membuat suasana semakin tenang.

Sunghoon yang bertelanjang dada menghampiri sang istri dan memeluknya dari belakang, menaruh kepalanya di atas pundak Cleo.

𝐋𝐢𝐦𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang