61.

304 39 0
                                    

✧ Selamat membaca ✧

Mereka berdiri berhadapan dengan canggung, apa lagi karena tatapan menusuk nan tajam dari Sunghoon, Junkyu mengelus lengannya yang sedikit merinding.

"Apa ini pertemuan yang tidak di sengaja?" Tanya Sunghoon curiga.

"Saya rasa begitu pak, baru saja selesai urusan saya" ucap Junkyu.

"Eum... kebetulan banget yah hahaha" ucap Cleo ingin memecah kecanggungan namun tidak berhasil.

"Kalau begitu, saya permisi dulu" pamit Junkyu tidak mau mengganggu, Sunghoon mengangguk, dalam hatinya berkata 'dari tadi kek'

Belum juga Junkyu pergi, Sunghoon merangkul pinggang Cleo dan mengelus milkita, Junkyu yang melihat itu jadi bertanya-tanya, tapi dirinya tidak mau mengganggu jadi lebih baik dirinya pergi.

Setelah Junkyu pergi, Sunghoon menatap kesal punggung Junkyu. "Udah kak, kak Junkyu gak sengaja ketemu kita"

"Iya Kaka tau" ucap Sunghoon, ia menarik pelan Cleo untuk kembali duduk.

"Pengganggu" ucap Sunghoon sebal, Cleo terkekeh, wajah Sunghoon sangat lucu sekarang.

-•-•-

Dokter mengoleskan gel pada perut Cleo, terasa sedikit dingin. Setelah itu menempelkan alat, dilayar komputer nampak milkita yang masih terlihat samar-samar.

Sunghoon maupun Cleo fokus melihatnya, bahkan mulut Sunghoon terbuka saking takjubnya.

Dokter menekan sebuah tombol, setelah itu terdengar bunyi sesuatu yang membuat Cleo bingung.

"Ini suara detak jantungnya" ucap dokter membuat Cleo takjub.

"Sumpah dok??" Tanya Sunghoon berusaha fokus mendengarkan.

Sunghoon takjub hingga pemeriksaan selesai, bahkan sampai mereka selesai menebus vitamin dan susu.

"Sayang, kamu tau ga sih, suaranya masih terngiang-ngiang di telinga aku" bisik Sunghoon.

Cleo terkekeh, "Aku juga kak, seneng banget rasanya" ucapnya memeluk Sunghoon dari samping, mereka berjalan beriringan keluar rumah sakit. "Tapi kok bunyinya kayak gitu ya, aku baru tau"

"Yang penting milkita sehat, kamu juga sehat" Sunghoon mengelus milkita dengan lembut.

Ketika mereka baru saja keluar, seseorang berdiri di depan mereka guna menghadang.

"Caroline?" Tanya Cleo.

Caroline membentangkan tangannya, perempuan itu memberikan secara paksa hasil USG nya pada Sunghoon.

"Aku bakal kasih tau ke semuanya kalau ini anak kamu"

"Sebentar sayang, kaka urusin dia dulu" Sunghoon menarik Cleo ke belakangnya namun tak melepas genggaman tangan.

"Silahkan jika punya bukti, mengganggu saja" ucap Sunghoon kesal.

Mata Caroline berkaca-kaca, dengan gerakan yang tidak bisa di tebak, Caroline menarik Cleo dan mendorongnya ke tempat lintasan mobil, bertepatan dengan sebuah mobil yang melaju lumayan kencang.

Tinnnn......

Dengan cepat Sunghoon menarik sang istri ke pelukan, detak jantungnya bekerja dua kali lipat. "Gila! Wanita gila!" Geram Sunghoon, telat sedetik saja maka nyawa Cleo taruhannya.

Cleo memeluk erat Sunghoon dan meremas jaketnya, nafas mereka beradu. Cleo merasa kakinya sangat lemas akibat terkejut, bahkan pandangannya sempat menggelap sesaat.

Sunghoon memeluk erat sang istri yang hampir terjatuh karena tidak bisa menopang tubuhnya sendiri. Dengan emosi Sunghoon menarik lengan Caroline yang ingin kembali menarik Cleo.

𝐋𝐢𝐦𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang