Di Pagi yang cerah ini. Tampak sepasang suami istri yang sedang duduk di dalam kereta kuda.
Keheningan melanda mereka hingga tiba tiba sang wanita berbicara.
"Emm Axton apakah di pasar nanti ramai?"
"Ya, karena pasar yang kita datangi terletak di pusat kota"
"Wahhh pasti nanti akan ramai sekali."ucap antusias Liliana
Sesampainya di pasar. Liliana segera berlari ke kedai kedai penjual makanan
Axton yang melihat Liliana begitu antusias tersenyum tipis.
"Cobalah ini Axton, rasanya sangat enak"todong Liliana kepada Axton
Melihat Liliana hendak menyuapinya, membuat ia mau tak mau memakannya.
"Bagaimana enak kan?"tanya Liliana antusias
"Hm"
Setelah pembicaraan singkat itu pun mereka melanjutkan keliling untuk mencari makanan lain.
Dirasa sudah cukup makanan yang dibelinya. Liliana pun mengajak Axton untuk pulang.
Didalam kereta kuda hanya ada keheningan, sebab Liliana yang sedang fokus makan dan Axton yang sedang membaca buku.
"Aku setelah ini ada urusan dengan kaisar, apa kau ingin ikut?"tanya Axton tiba tiba
Liliana yang mendengar ajakan dari Axton, seketika menghentikan makannya.ia pun berpikir jika nanti ia bertemu kaisar apakah akan baik baik saja.
"Em tentu saja aku ikut"
"Namun, kau jangan membuat ulah yang bisa mempermalukan ku di sana nanti!"perintah Axton.
"Ya ya"sahut Liliana malas.
__________________________
Sesampainya di kerajaan kaisar. Mereka segera diarahkan untuk keruang tamu oleh salah satu pelayan."Salam kaisar semoga anda selalu diberi kesehatan dan keselamatan"ucap Liliana dan Axton bersama.
"Ya, silakan duduk"
Selama Axton dan Danzelion aka kaisar membahas sesuatu, selama itu pula liliana meresa bahwa danzel memandang nya.
"Apakah ada yang salah dengan ku?"batin Liliana bertanya tanya.
"Baik, jika memang itu keputusan yang baik kaisar."
"Tentu saja Duke"
Selesai pertemuan itu Axton dan Liliana ingin segera pulang karena lelah. Namum tiba tiba danzelion memanggil Liliana.
"Duchess Liliana!"panggil danzel
"Iya, kaisar?"tanya Liliana menoleh.
"Bolehkah saya berbicara dengan anda sebentar?"tanya danzel sambil melirik Axton.
"Ah...tentu kaisar."ucap Liliana gugup
"Duke?"tanya danzel
"Tentu kaisar"
"Baik, ikuti saya duchess "perintah danzel
__________________________Setelah mereka menjauh dari Axton. Danzel segera mengutarakan tujuan ia mengajak Liliana berbicara berdua.
"Terus terang saja duchess. Saya tidak akan termakan oleh rencana bodoh anda"ucap Danzel tajam
Liliana yang mendengar itu sedikit cengo. Karena Danzel yang terlalu percaya diri sekali.
"Ah...anda salah paham yang mulia kaisar. Saya sudah tidak men....."
"Tidak usah berbohong duchess, saya tahu bagaimana tabiat anda"
"Namun sayangnya saya tidak berbohong yang mulia kaisar, bahwa saya sudah tidak mencintai anda lagi"ucap Liliana dengan menekan kata mencintai.
Danzel sedikit terkejut kala mendengar penuturan Liliana. Sebab ia tahu bagaimana tergila gila nya Liliana kepada dirinya.
"Baguslah kalau begitu. Saya harap anda menepati kata kata anda sendiri. Bahwa anda sudah tidak mencintai saya lagi"ucap danzel menyeringai.
"Tentu saja yang mulia kaisar. Karena sekarang saya sudah mencintai suami saya."
"Baiklah kalau memang begitu."
Setelah pembicaraan itu. Liliana pun pamit untuk pulang.
"Sangat mustahil kau tidak mencintai ku lagi Liliana. Namum,jika memang begitu kenyataannya, aku akan sangat senang."ucap Danzel sambil memandang kepergian Liliana.
_________________________Saat ini Axton dan Liliana berada dalam kereta kuda menuju kediaman mereka berdua.
"Apa yang kau bicarakan dengan kaisar tadi?"tanya Axton tiba tiba.
"Tidak ada. Hanya menanyakan hal yang tidak penting"
"Benarkah? tidak membahas yang lain?"tanya Axton curiga
"Tidak ada suamiku"
Mendengar Liliana memanggil dengan sebutan suamiku. Membuat muka hingga telinga Axton memerah.
Liliana yang melihat itu hanya terkekeh pelan. Karena merasa lucu dengan tingkah Axton yang malu malu.
Setelah pembicaraan itu mereka kembali diam, hingga akhirnya tiba di kediaman.
____________________________Jangan lupa pencet ⭐
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Antagonis
FantasySialan, apa apaan ini?! kenapa malah Antagonis kesayangan gue sih yang mati!" Disaat sedang sibuk mengumpat, gadis itu tidak menyadari bahwa rumahnya kemalingan. Tiba tiba masuk dua orang maling ke dalam kamar dan menusuk tepat dijantung gadis itu y...