part 14

3.8K 213 4
                                    

"sedikit cerita tentang  kehidupan Calista (Liliana)"

Setelah kabar hamil nya Liliana tersebar, banyak rakyat yang turut bahagia.
Karena setelah dua tahun pernikahan akhirnya mereka diberi momongan.

Dan kini orang yang sedang menjadi perbincangan hangat bangsawan maupun rakyat tengah melamun ditempat tidurnya.

Semenjak mengetahui bahwa ia hamil, Liliana selalu dihantui oleh perasaan takut. Ia takut bila nanti sebelum anaknya lahir ia sudah harus kembali ke dunia asalnya.

Walaupun Liliana yang asli sudah mengatakan bahwa tubuh ini sudah sepenuhnya milik nya, tetap saja ia takut. karena bisa saja itu hanya omong kosong Liliana.

Semakin dipikirkan membuat Liliana khawatir dan cemas, ia tidak ingin bila kembali ke dunia asalnya. Karena disini ia bisa merasakan keluarga, dan disini pula liliana merasa sangat dicintai dan dibutuhkan.

Selama hidup menjadi Calista, ia tidak pernah merasakan kehangatan keluarga maupun seseorang yang dicintai nya.
Karena ia dulu hanya anak yang tidak diinginkan kehadirannya oleh kedua orang tuanya.

Dan selama itu pula Calista hanya bisa menangis dan berpura-pura biasa saja didepan orang tuanya. Walau sebenarnya ia sangat terluka melihat orang tua yang seharusnya memberikan kasih sayang dan kehangatan, justru malah menimbulkan luka.

Ia sadar betul bahwa kehadiran nya tidak diinginkan namun ia masih mengharapkan kasih sayang dari orang tua nya.

Dan sekarang ia dapat merasakan bagaimana rasanya dicintai dan disayangi, merasakan kehangatan itu membuat Calista lupa, bahwa ia tidak seharusnya tinggal dan berada didunia yang antah berantah ini.

Entah nanti atau esok ia tidak tahu, kapan jiwanya akan kembali ke dunia asalnya atau malah malah ke surga.

Namun ia tetap berharap bahwa ini semua nyata dan bukan mimpi, kalaupun mimpi ia rela bila harus tidur selamanya asalkan ia bisa merasakan kehangatan ini lebih lama.

Sibuk dengan pemikiran nya yang entah akan terjadi atau tidak. Membuat Liliana tidak sadar bahwa kegiatan nya dilihat oleh sang suami.

Semenjak hamil, Axton merasa bahwa Liliana lebih sering melamun, saat ia tanya kenapa Liliana selalu mengatakan bahwa ia baik baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Hal itu membuat Axton cemas, apakah istri nya tidak bahagia bersama dengannya atau ada hal yang menganggu Liliana.

Liliana yang sadar bahwa ada Axton didepan pintu pun lekas menghampiri nya dengan senyum yang terus mengembang.

"Suamiku, aku merindukanmu"ucap Liliana

Mendengar suara Liliana membuat Axton sadar dari lamunannya. Ia pun terkekeh merasa gemas dengan sang istri.

"Kau merindukanku sayang?"

"Tentu saja, namun aku lebih rindu dengan sekretaris mu"ucap Liliana santai.

Mendengar hal itu membuat rahang Axton mengeras dan jangan lupakan dengan kepalan tangan yang siap sedia untuk mengajar sang sekretaris.

"Kau lebih merindukan dia ketimbang aku sayang suamimu?"tanya Axton geram

"Memangnya kenapa? Lagipula dia lebih tampan darimu"

Muka Axton semakin memerah mendengar itu. Ia pun berjalan dengan tergesa-gesa kearah barak militer dimana Daniel berada.

Liliana yang melihat itu panik, dia hanya bercanda dan Axton malah menganggap nya serius.Liliana segera mengejar Axton untuk menjelaskan yang tadi.

"Axton berhenti dulu aku hanya bercanda"ucap Liliana sambil berlari.

"Suamiku"

"Sayang kumohon berhentilah, jika kau berhenti maka aku akan memberimu sebuah ciuman"ucap Liliana yang mulai lelah mengejar Axton.

Mendengar itu Axton berhenti dan menoleh kearah Liliana dengan senyuman yang merekah, dan jangan lupa dengan mukanya yang memerah.

"Benarkah kau akan menciumku?"

_______________________________
Jangan lupa pencet ⭐
Terimakasih

Transmigrasi Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang