part 6

5.2K 289 1
                                    

Sesampainya di kediaman. Liliana segera menuju ke kamarnya.

Disepanjang perjalanan, liliana terus memikirkan pembicaraan nya dengan danzel.

"Apakah sikap Liliana dulu begitu parah?hingga danzel tidak percaya bahwa aku sudah tidak mencintai nya?"batin Liliana

"Namun, jika memang tidak percaya ya sudah. Lagipula suamiku lebih tampan darinya"

Sesampainya dikamar Liliana segera bersih bersih dan duduk didepan meja untuk menuliskan rencana agar ia terhindar dari kematian.

"Hm...karna danzel tidak mempercayaiku. Bagaimana kalo aku mengambil perhatian Axton saja?."

"Sepertinya itu rencana yang bagus. Dengan begitu Axton akan mencintai ku secara perlahan dan dia akan melindungi ku bila kematian itu terjadi."

"Baiklah kalo begitu. Itu saja yang aku lakukan dan bila gagal aku akan mencari ide lain."

Selesai memikirkan rencana itu. Liliana segera bangkit menuju ranjang dan tidur.
_________________________

Sementara di kamar Axton. Ia sedang memikirkan apa yang dibicarakan oleh istrinya dan danzel tadi.

Bahkan setelah pembicaraan itu sikap Liliana sedikit aneh. Ia tampak gugup. Seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Sebenarnya apa yang dibicarakan oleh Liliana dan Danzel tadi? kenapa setelah pembicaraan itu Liliana bersikap aneh?"

"Namun apapun itu, aku tidak akan pernah membiarkan istriku dekat dengan Danzel. Karena Liliana hanya milikku."ucap Axton dengan mata yang memancarkan obsesi.
_______________________

Di pagi hari yang cerah. Tepatnya di taman terdapat sepasang suami istri yang sedang menikmati keindahan taman itu.

Yang tak lain adalah Axton dan Liliana. Mereka berdua bisa bersama di taman ini karena ajakan Liliana kepada Axton.

Ya, Liliana sedang menjalankan rencananya untuk memikat hati Axton agar ia bisa terhindar dari kematian.

Namun sayangnya hanya ada keheningan diantara mereka. Karena Liliana bingung untuk memulai pembicaraan darimana.

Hingga akhirnya Liliana membuka pembicaraan dengan pertanyaan yang membuat Axton terkejut.

"Axton apakah kau mencintaiku?"tanya Liliana

"Mengapa tiba tiba kau bertanya hal itu?"tanya balik Axton.

"Tidak apa apa aku hanya memastikan saja. Lagipula tidak ada salahnya kan aku bertanya seperti itu kepada suamiku?"tanya Liliana mencoba menggoda Axton.

Axton merona dan menjadi gugup. karena ini pertama kalinya mereka saling berbicara mengenai hal yang sedikit sensitif.

"Tidak ada yang salah. Hanya mengherankan saja"ucap Axton

Mendengar perkataan Axton membuat Liliana sedikit sakit hati, namun ia membenarkan perkataan Axton.

"A..a...ah ya kau benar suamiku. Mungkin ini mengherankan bagimu, tapi percayalah bahwa aku sudah tidak mencintai kaisar lagi dan aku sedang mencoba untuk mencintai dirimu suamiku."ucap Liliana menyakinkan.

Perasaan Axton menghangat mendengar perkataan Liliana yang terdengar tulus. Namun ia tidak boleh langsung percaya begitu saja, karena bisa saja ini hanya akal akalan Liliana.

Namun walau begitu, ia tidak bisa  menepisnya. Nyatanya ia memang selalu kalah dengan perasaan. Sebab terlalu mencintai Liliana, bahkan setelah Liliana berperilaku buruk pada nya.

karena Liliana merupakan cinta pertama bagi nya.

Namum sayang, ia harus menahan perasaan cintanya itu. Karena, Liliana yang dulu sangat membenci dan menganggap ia pengganggu dalam mendapatkan cinta kaisar.

Liliana yang dulu sangat dibutakan oleh cinta kaisar, namun nyatanya ia tidak dapat bersatu dengan cinta nya itu. Dikarenakan ia harus menikah dengan Axton.

Itulah awal mula sikap Liliana yang selalu mengacuhkan axton bahkan bersikap kasar. Karena ia mengangap Axton sebagai perusak rencana dalam mendapatkan cinta kaisar.

____________________________
Jangan lupa pencet ⭐
Terimakasih


Transmigrasi Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang