part ini berisi rahasia penyakit Calvin dan alasan kenapa dia kesusahan cari Hera selama tiga tahun ini
***Bar Chef by Frankie Solarik
Tempat itu adalah salah satu bar terbaik di Toronto hingga sering didatangi orang. Bukan orang sembarang, manajer klub mengatur agar yang datang bukan remaja labil yang butuh kesenangan. Atau orang-orang kere yang butuh minum lalu mencari keributan. Klub tersebut hanya mempekerjakan pelayan cantik dan seksi.
Suasana malam ini di lantai satu cukup menyenangkan sedang melantunkan lagu lama dari Ariana Grande 34+35 sehingga para manusia sedang berjoget ria, melupakan sejenak masalah duniawi, menghilangkan stres dengan turun di lantai dansa sambil mengoyangkan tubuhnya seirama dengan melodi musik. Beberapa tamu pria berduit namun kelakuan hidung belang membutuhkan hiburan, berbaur menjadi satu tidak punya urat malu.
Mereka saling bercumbu, tertawa riang melepaskan beban, ada yang berani meraba bahkan bersenggolan secara sengaja menempelkan tubuh masing-masing. Jika merasa cocok, hawa nafsu menguasai memilih melanjutkan bercinta dipojokan karena tak tahan lagi saling menanamkan. Ada pula yang masuk ke dalam bilik kecil, namun percuma, desahan mereka tetap terdengar karena hanya tertutup tirai.
Frankie Solarik memiliki tiga lantai. Di area lantai dua, dikhususkan minum-minum secara santai dengan para kolega atau bisa mengajak salah satu jalang juga diperbolehkan namun dilarang sampai bercinta di sofa. Di lantai dua benar-benar privat bagi kalangan pebisnis, pengusaha, artis dan pesohor lainnya yang terdaftar sebagai pelanggan VIP dari klub tersebut untuk sekadar minum-minum atau mengadakan pertemuan singkat. Mereka yang menempati lantai dua punya etika dan beraroma uang.
Seseorang tengah duduk di meja nomor 07. Di sanalah Calvin dan Elliot ditemani gadis cantik berpostur ramping, payudaranya membusung tinggi, ditambah memakai dress merah ketat membungkus tubuhnya yang indah dibubuhi warna lipstick senada.
"Selamat malam. Senang bertemu dengan kalian." Wanita cantik itu datang tanpa diundang, sengaja memakai pakaian menyala agar seseorang mengenalinya dengan mudah.
Calvin dari duduknya menatap wanita itu dalam
beberapa detik untuk memastikan sesuatu sebelum berkata, "Kenapa kau yang datang? Kemana ayahmu, Kim Sara?"Dari nada suaranya, tentu Calvin tak menyukai kehadiran tunangannya itu. Walau sudah punya susunan rencana, namun malam ini bukan waktu yang tepat untuk bertatap muka.
Otak Calvin bekerja keras menebak siapa yang datang. Dalam satu menit ia baru ingat. Wanita seksi itu sengaja memakai dress yang dulu pernah digunakan saat pertama kali makan malam bersama saat merayakan momen ulang tahun Calvin.
Identitasnya yang tidak langsung diketahui membuat Kim Sara yakin akan sesuatu hal, terkait penyakit yang diderita tunangannya.
Ya, Calvin Williams masih dalam status bertunangan dengan wanita bernama Kim Sara Van Doren.
Kim Sara tersenyum dalam hati penuh kemenangan akan kelemahan Calvin yang berusaha disembunyikan dari seluruh orang. Ia termasuk wanita yang jeli dan cepat tanggap. Analisa dalam mengamati sekitar apalagi ada sesuatu yang mengganjal membuat Kim Sara yang jika pikirannya terusik akan menyelidiki diam-diam.
"Calon ayah mertuamu sedang sibuk, Calvin." Kim Sara menjelaskan dengan nada cukup kalem. "Bukan maksudnya tidak menghargai bertemu denganmu." Kembali Kim Sara melanjutkan lagi. "Hanya saja di gedung putih sedang banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dan kebetulan ada rapat bersama petinggi negara lain tidak bisa diwakilkan. Kuharap kau tidak kecewa yang datang adalah aku bukan Menteri Keuangan, French Van Doren. Ada baiknya minta asistenmu mengganti jadwal di lain waktu." saran Kim Sara yang tentu tidak akan disetujui Calvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MADDEST OBSESSION
RomanceCERITA INI MENGANDUNG UNSUR ADEGAN DEWASA, KEKERASAAN DAN KATA-KATA KASAR. BIJAKLAH DALAM MEMBACA! DARK ROMANCE 21+ | Semula terjadi karena Calvin Williams tiga tahun terakhir selalu mencari keberadaan sosok gadis bernama Hera. Gadis cantik jelita i...