Chapter 1 - First meet 🔞

1.4K 28 0
                                    

Author Note : Diberi tanda 🔞 bukan persoalan ttg seks aja tapi ada adegan kekerasan!

Happy reading readers, always ingetin jgn lupa vote dan komen ya🎀 pastikan udah masuk reading list dan perpus kalian ya

***

Kala itu musim semi melanda Toronto salah satu kota besar di Kanada. Pohon-pohon setelah musim dingin berakhir berganti bunga-bunga indah akan tumbuh kembali mekar.

Sebagian manusia yang tinggal di sana tidak menyukai musim semi karena musim itu membuat siang menjadi lebih panjang dari pada malam hari. Hawanya pun terasa terik karena tiga bulan sesudahnya memasuki musim panas.

Hera berkuliah di Seneca College. Jurusan yang diambil adalah prodi manajamen bisnis. Dan tepat pada hari Selasa ini, Hera Belladonna Monroe dinyatakan lulus bachelor's degree setelah berhasil menuntaskan 128 satuan kredit semester (SKS) dan lulus mata kuliah ujian akhir dengan usaha keras karena otaknya yang pas-pasan.

"Dengan Nona Hera Belladonna Monroe? Bisa ikut denganku sebentar?"

Alis Hera mengerut tanda bingung ketika keluar dari lobi barat ada yang menghampiri, mencegahnya pulang setelah acara wisuda berakhir. Tanpa sadar dari atas sampai bawah Hera mengamati. Hera menebak usianya mungkin mencapai awal empat puluh tahunan dilihat dari wajahnya yang tegas, ditumbuhi bulu-bulu lebat dan bibirnya tidak memberikan senyuman membuat Hera semakin bertanya-tanya siapa pria itu.

Tidak biasanya Hera dicari oleh pria bersetelan rapi, licin dan wangi.

"Ada urusan apa?" tanya Hera dengan nada sopan.

"Kau mengenalnya?" Melanie— teman Hera yang disebelahnya berbisik, juga sekilas menatap pria itu kemudian tersenyum sopan karena tidak sengaja bersinggungan matanya.

Bisikan pelan itu terdengar jelas hingga pria itu berkata, "Perkenalkan nama saya Asher Terrel manajer hotel ini, mengundang wanita yang bernama Nona Hera bertemu dengan pemilik hotel. Tuan Muda meminta pertemuan ini dilakukan empat mata," Asher menjelaskan hanya kepada Hera sambil merogoh kartu nama. Seakan menegaskan apa yang dikatakan benar, tidak berdusta bahwa dia memang diutus seseorang.

Hera menerima kartu nama untuk dibacanya. "Tuan Muda? Siapa?" tanyanya kebingungan. "Tapi untuk apa? Sepertinya saya tidak mengenal—"

"Saya tidak tahu, Nona. Urusan saya bukan itu." potong Asher buru-buru.

Sebenarnya pria itu hanya suruhan dan tidak punya waktu menjelaskan panjang lebar. Tugasnya satu hanya menjemput wisudawati yang sudah diberikan potret diri supaya mudah menemukan siapa gadis itu.

Lalu Asher melirik jam tangan melihat waktunya tak banyak. "Jika Anda berkenan, lebih cepat ikuti saya ke tempat pertemuan. Pekerjaan saya terancam dipecat jika Anda tidak datang dalam waktu lima menit lagi."

Asher mulai gelisah dan tertekan. "Tolong saya, Nona Monroe. Saya baru menikah lagi dan istri saya akan meninggalkanku jika pengangguran. Masa depan saya berada di tangan Anda."

Hera berpikir sejenak, sementara waktu terus berputar. Asher was-was karena motif dan tujuan pemilik hotel tak diutarakan jelas. Namun yang pasti dari garis wajahnya yang memerintahkan begitu memaksa, sang pemilik hotel benar-benar bisa membinasakannya jika tidak datang tepat waktu.

Satu sisi merasa kasihan dan satu sisi lain penasaran juga, Hera menoleh pada Melanie. "Kau pulang ke apartemen duluan saja, Mel. Akan kutemui orang itu sebentar."

"Hati-hati." Kemudian Melanie berpesan jangan mudah percaya pada orang asing sebelum melangkah keluar seraya membawa buket bunga daisy. Bunga dari seseorang yang diantar oleh kurir ditujukan untuk Hera. Mungkin dari seorang pengagum rahasia.

MADDEST OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang