Malam harinya, keluarga Aira membuat acara kecil kecilan, yang datang pun hanya keluarga terdekat saja. Sudah tersusun rapi makanan dan minuman di atas meja, hanya tinggal menunggu kedatangan keluarga saja, dan seluruh keluarga Aira sudah berpakaian rapi kecuali Aira, karena Aira baru saja pulang dari luar.
"Rapi banget, mau kemana?" Tanya Aira yang menatap sang adik dengan berpakaian rapi
"Kakak, kayak gak tau mama aja. Biasa acara kecil kecilan, tapi yang datang rame" jawab Dira sambil memutar bola matanya mals
Anindira mysha Fauziyah sering di sapa Dira, Dira masih menginjak usia 16 tahun, Aira sudah tidak heran menatap wajah Dira saat mendengar penjelasan nya, karena Dira emang tidak suka dengan hal yang berbau keramaian, hal yang paling menyenangkan menurut Dira adalah merebahkan tubuhnya di kasur milik nya dan menonton film favorit sambil ngemil, dan itu adalah tugas anak gadis yang tidak ada kerjaan.
Jangan tanya lagi? Kenapa Dira berpakaian rapi, kalau tidak menuruti ke mauan mamanya, hal tidak menyenangkan adalah mendengar ocehan mama yang itu melulu, dan Dira lagi mencegah itu walaupun itu berat buat dirinya.
"Heh!!! Kenapa pada berdiri, ayo gerak. Bentar lagi tamu datang, kakak gak ganti baju? Ganti cepat, mandi juga sempat kok" ujar mama dari kejauhan dengan menjinjing dress nya yang terlalu panjang.
Mendengar suara mama, kedua anaknya itu memutar bola matanya mals.
"Buat apa sihh mah... Cuma arisan mama doang kan, mals ahh! Aira capek" keluh Aira memutar tubuhnya menatap sang mama
"Mama!" Dira terbelanga kaget saat melihat pakaian mamanya
"Udah, jangan banyak protes! Cepat!" Paksa mama yang sedikit mendorong tubuh Aira masuk ke dalam kamar nya
"Ck, ihh" dengan terpaksa Aira mau tak mau harus menuruti perintah sang mama
"Mama apa sih pakaian nya, lebay tau gak sih" protes Dira
"Enak aja, adek yang kono. Ini tren" bals mama yang tak mau kalah
Dira yang mals berdebat dengan sang mama, yang akhirnya juga Dira yang salah. Memutuskan untuk diam saja.
"Udah! Bantu mama!" Mama langsung menarik tangan Dira menuju dapur, dengan pasrah Dira hanya mengikuti saja.
•
•
Beberapa menit menunggu, akhir satu persatu dari tamu undangan datang. Salah satu firman dan Tira. Orang dalam dari keluarga aira
"Siapa lagi mah??" Tanya Firman yang sepertinya sudah tahu maksud dari acara malam ini
"Maksudnya apa nih?" Sahut Aira ngerasa ganjal dengan acara malam ini, ditambah kalimat Firman kepada mamanya
"Kayak biasa" jawab mama yang masih ingin menyembunyikan sesuatu dari anaknya
"Makin curiga gue, pasti ada. Jujur kak, kakak kan istri bang Firman, pasti tau" duga Dira menatap kearah Tira sebagai istri dari Abang nya Firman
"Kakak juga gak tau dek, Abang tiba-tiba ngajak kakak kerumah mama, katanya ada acara. Ya kakak ikut aja, gak nanya juga acara apa?" Bals Tira lembut
"Ma, acara apa??" Tanya Aira penasaran
"Nanti juga tau" bals mama yang sibuk merapikan makanan dan minuman diatas meja
Aira yang tidak dapat jawaban dari mama, mengerut bibir bete.
Muhammad Firmansyah abang dari Aira dan Dira, sering disapa firman, mempunyai istri bernama Tira Sintia Indri. Mereka baru saja menikah di tahun awal, dan kini sedang mengandung anak pertama dari pernikahan mereka, dan usia kandungan berjalan empat bulan.
Mereka melalui ta'aruf dan beberapa hari kenalan langsung menjenjang pernikahan karena firman ingin langsung meminang Tira tanpa harus pacaran. Firman dan Tira bekerja sebagai dosen di kampus Aira, dan papa Aira adalah kepala dosen di kampusnya, dan Aira adalah keturunan dosen.
•
•
Tamu yang di tunggu, sudah tiba. Dan tuan rumah sudah mempersilahkan masuk, seperti biasa tamu tersebut langsung masuk kedalam ruang tamu. Seluruh keluarga sudah berkumpul menyambut tamu yang akan datang.
"Tunggu sebentar ya, anaknya lagi dijalan" ucap perempuan paruh baya kepada mama dan papanya Aira
Mendengar hal itu Aira memutar bola matanya mals, bisa terlihat dari wajahnya.
"Bosen gak sih dek" bisik Aira pada Dira karena mereka bersebelahan
"Bosan lah, tapi kalau di lihat lihat, kakak mau dijodohin dehh" bals bisik Dira menduga
"Enak aja, gue gak mau!" tolak Aira
"Tapi kasian cowok nya Lo tolak" bals Dira prihatin
"Kalau Lo kasihan, sama Lo aja"
"Enak aja, gue masih sekolah"
"Gue masih kuliah"
"Kuliah bisa aja nikah, kalau gue kan beda"
"Pokoknya gue gak mau!"
Aira dan Dira sedang perang mulut, hingga membuat sang mama riweh mendengar nya walaupun pelan, tapi cukup terdengar disekitar mereka.
"Apa sihh nih!" Kesel mama
"Kakak dulu ma" tuduh Dira
"Dia dulu" bals Aira tak mau kalah
"Diam! Gak malu apa di lihatin" mendengar suara tegas mama, Aira dan Dira hanya bisa terdiam memendam rasa keselnya.
Selama acara berlangsung, Aira tidak menatap tamu yang sedang berbicara, tapi Aira mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari setiap orang yang berbicara.
"Kedatangan kami kesini ingin melamar anak bapak bernama Aira Nabila tanisha"
Mendengar suara itu, Aira terdiam sambil menyimak, suara yang sangat pamiliar dikuping membuat Aira perlahan menatap kearah suara.
"Saya terserah anak nya saja, Karena pernikahan ini, mereka yang jalanin. Anak saya bahagia, saya juga ikut bahagia" tanggapan papa
"Mas Nauval" Aira terbelanga kaget saat melihat Nauval dihadapan nya.
"Mas??" Gumam firman binggung mendengar panggilan Aira kepada Nauval
"Kakak kenal?" Tanya Tira kaget saat mendengar panggilan Aira kepada Nauval yang terdengar sudah kenal, pasal nya Nauval adalah dosen hukum, sedang Aira mahasiswi komunikasi, yang tidak akan pernah di satu kelas atau satu pelajaran.
"Jawab kamu apa kak?" Tanya mama saat Aira masih terdiam kaget
Aira tersenyum bahagia sambil mengangguk mengiyakan.
"Alhamdulillah..." Seru sekitar dengan rasa syukur.
•
•
Setelah beberapa menit acara lamaran berlangsung, Aira dan Nauval memutuskan untuk ngobrol berdua diluar.
"Maksud mas, urusan sama kepala dosen ini?" Tanya Aira
"Iya" jawab Nauval
"Kok gak kasih tau aku"
"Biar jadi kejutan"
"Iihh gak asik, aku cuma pake baju ini. Masa iya calon pengantin nya baju ini" manja Aira kepada Nauval
"Sejak kapan kamu manja sama mas, biasa gak gitu" ujar Nauval melihat perubahan sikap Aira
"Sejak tadi"
"Ciee, sayang gak??"
"Sayang lah"
"Sayang nya aku gak" mendengar jawaban Nauval Aira langsung berubah ekspresi datar.
"Gak salah lagi" sambung Nauval sambil mencolek hidung Aira, hal itu membuat Aira salah tingkah
"Mas...." Rengek Aira
"Iya iya" Nauval langsung memeluk Aira agar tidak merengek.
•
•
Next....
Minggu, 28.04.24
KAMU SEDANG MEMBACA
mas, hukum!
RomanceDefinisi cinta adalah mencintai seseorang tanpa melihat masa lalu nya, mencintai apa adanya dan mencintai mulai hari ini dan masa depan. Belajar dari masa lalu seseorang, bahwa kecewa akan datang terakhir, dan bahagia itu pasti. Carilah pasangan ya...