bab 18

4 0 0
                                    

"Ngapain mas nikahi kamu, kalau mas gak sayang sama kamu" terang Nauval

"Nyatanya? Mas, cuek sama aku. Sedangkan mas, ngobrol sama cewek lagi senang senang. Di atas penderitaan aku!" Tegas Aira

"Penderitaan? Maksud kamu apa sihh, mas gak ngerti"

"Dengan sikap cuek mas yang gak tau salah aku di mana, buat aku gak pokus belajarrr... Terus dengan tenang mas ngobrol sama cewek yang pernah sempat suka sama mas!" Marah Aira dengan nada renggek

"Kamu tau salah kamu dimana?" Tanya Nauval dengan santai

Mendengar itu, Aira sontak terdiam.

"Kalau aku salah, tegur. Jangan diam" Aira merendahkan nada bicaranya

"Dirumah abg firman, kalimat apa yang paling menyakitkan yang kamu ucapkan?"

Mendengar kalimat itu, Aira berpikir keras, kalimat apa yang sempat ia ucapkan.

"Gak tau" bals Aira nada sendu

"Jangan membiasakan memotong pembicaraan mas, gak sopan. Wajar lah kita ngobrol tentang kampus, kamu mau dosa karena mas ngomongin orang, contoh kecil aja? Kalau lagi seru cerita cerita sama temen kamu, terus mas marah marah kayak kamu, gimana perasaan kamu" nasehat Nauval

"Maaf..."

"Mas gak mau maaf" nentang Nauval menolak

"Jadi mau nya apa??" Bals Aira nada pelan

"Bukti, bisa gak kamu ngelakuin itu. Gak semua yang kamu gak suka, orang lain juga gak suka, ngerti!"

Aira mengangguk mengiyakan dengan menundukkan kepalanya, Nauval langsung memeluk Aira dengan sambil mengelus kepala lembut.

"Maaf ya... mas kegitu, Ngajarin kamu biar kamu lebih menghormati orang lain. lebih berat menjaga perasaan orang lain agar tidak sakit, ketimbang mengutarakan isi hati"

"Gak papa, maafin adek juga ya. Makasih udah selalu ngertiin aku"

"Iya sama sama" Nauval langsung mencium dahi Aira dengan tersenyum bahagia.

Dengan saling tebar senyuman, Nauval sontak menatap kearah pintu, dengan segera ia kunci.

"Kok dikunci mas?" Tanya Aira

"Takut ada yang masuk" jawab Nauval

"Mas, mau ngapain? Mesum yaa" tuduh aira

"Mesum juga sama istri sendiri"

Aira terkekeh kecil " iya sihh"

18.08.24

Setelah jam pulang tiba, Aira langsung menuju keruangan Nauval untuk mengajak nya pergi menjenguk Arsy, di tengah perjalanan nya, Aira di hentikan oleh teriakan Tika yang memanggil namanya.

"Aira!" Panggil Tika sambil berjalan mendekati

Mendengar panggilan itu Aira langsung menoleh "iya"

"Mau ikut gak?" Tawar Tika

"Kemana?" Tanya Aira yang emang tidak tau tujuan Tika mengajak nya

"Jengguk Arsy, Zidan yang ngajakin bareng bareng bareng" jawab Tika

"Makasih, tapi aku udah janji sama mas Nauval mau jenguk Arsy" tolak Aira halus

mas, hukum!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang