bab 9

0 1 0
                                    

Hari sudah berlalu seminggu, hari ini adalah hari pernikahan Aira dan Nauval. Di gedung yang sangat megah, mereka sudah mempersiapkan pernikahan anaknya, keluarga pihak Aira sudah rapi dengan baju seragam nya, begitu dengan pihak keluarga Nauval. Kini Aira sedang di dandani seorang perias pengantin nya sangat profesional, Aira menatap dirinya di Pantulan kaca yang sudah memakai gaun pengantin nya sangat mahal.

"Kok deg-degan ya kak" ujar Aira saat Tira menghampiri nya

"Gak papa, itu wajar kok. Kakak gitu kok dulu" bals Tira tersenyum

"Cantik" puji firman sambil berjalan menghampiri

Mendengar suara Abang nya itu, Aira dan Tira beralih menatap kearah firman.

"Dek, kalau sewaktu-waktu kamu punya masalah keluarga sama Nauval, Abang harap mama sama papa gak perlu tahu" kata firman menasehati

"Sayang! Apa sihh kamu, ngomong ya gitu. Adek kamu baru mau nikah" tegur Tira memeluk lengan suami nya itu

"Gak papa kak, benar kok kata Abang firman. Ini kan urusan rumah tangga aku, gak seharusnya orang lain ikut campur hal itu" bals Aira

"Tapi Abang kamu ngomong nya gak tepat! Mau nikah Lo dia!" Kesel Tira menatap wajah firman kesel

"Udah kak, kasian sama dedek bayi nya. Berisik denger mama nya ngomel. Dedek ke berisik yaa? Kasian.." Aira mengelus perut Tira dengan lembut

"Ck, kamu ihh" desik Tira sambil tersenyum

"Udah ya sayang, yuk! Tamu udah mau datang" ajak firman sambil merangkul pundak sang istri

"Iya, kakak keluar dulu yaa" pamit Tira pada Aira

Aira hanya mengangguk mengiyakan, setelah firman dan Tira keluar dari ruangan itu, Tira kembali duduk sambil menatap dirinya di Pantulan kaca.

Kini para undangan sudah tiba di gedung, Nauval dan pak kua sudah saling berhadapan dan Nauval berjabat tangan dengan orang tua Aira dengan di awali basmalah, para saksi dan keluarga sudah duduk untuk menyaksikan akad nikah yang sangat sakral.

"Saya nikah kan engkau dengan anak kandung saya bernama Aira Nabila Tanisha binti dito Alexander Grahame dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan berlian 100 gm dengan tunai" tegas dito sebagai ayah kandung Aira

"Saya terima nikahnya Aira Nabila tanisha binti dito Alexander Grahame dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan berlian 100 gm tunai" ujar Nauval tegas dengan satu nafas

"Paraa saksi, sah?" Tanya pak KUA kepada kedua saksi Aira dan Nauval.

"Sah" jawab para saksi dengan anggukan kepalanya

"Alhamdulillah...."

"Tabarakallah...." Pak KUA itu langsung menadah tangan untuk berlanjut kan berdoa, ikut oleh seluruh para undangan.

Aira yang tadi mendengar akad nikah nya berjalan lancar menghembus nafas lega, kedua orang tua Nauval dan aira berjalan masuk kedalam ruangan Aira, untuk menjemput Aira menuju Nauval.

Aira berjalan pelan menuju Nauval, tiba di dekat Nauval, Nauval langsung menyentuh kepala Aira dan dada nya, Aira dengan sambil membaca ayat Al-Kausar, An-Nas al-falaq Al-Ikhlas dan Ayat baru selesai pernikahan. Setelah itu Nauval langsung mengulurkan tangannya kepada Aira, melihat itu Aira langsung mencium punggung tangan Nauval dan Nauval juga menyentuh kepala Aira dengan tersenyum bahagia.

Setelah beberapa menit berlangsung pernikahan Aira dan Nauval, mereka duduk di pelaminan yang sudah di sediakan dan para tamu juga sudah menyantap hidangan makanannya.

Disela sela itu, Nauval dan aira mengabaikan momen ini dengan memotret lalu di cuci, terus diabadikan dengan menyimpan nya di album dan sebagainya ia pajang di rumah nya nanti.

"Dari tadi diam aja, kenapa??" Tanya Nauval di sela sela fotografi mempose kan mereka

"Malu" jawab Aira suara kecil, membuat Nauval tertawa tanpa kontrol, hingga kedua orang tuanya menatap nya kaget.

"Mass!" Tegur Aira kesel sambil memukul lengan Nauval pelan

Nauval yang di lihatin seperti itu, hanya tersenyum kaku, kedua orang tua Nauval hanya menggeleng kepala melihat tingkah anak sulungnya itu.

Aira dan Nauval kini sudah tiba di kamar, setelah acara selesai. Aira dan Nauval langsung melakukan aktivitas mandi secara bergantian, kini Aira sudah berada di kamar Nauval, duduk di tepi kasur milik Nauval.

Aira menatap sekeliling kamar Nauval dengan kagum, walaupun seorang dosen yang super sibuk, kamar Nauval tetap terlihat rapi. Kamar itu emang terlihat seperti kamar pengantin, karena ada hiasan di kasur nya tapi dinding tetap arsi tanpa perubahan.

Aira juga menatap foto foto Nauval yang terpajang di dinding dengan rapi, Aira juga tersenyum melihat foto dirinya pertama kali Nauval mengajak nya berfoto, dengan beralasan untuk sebagai kenangan, dan benar nauval mencetak foto itu.

Nauval yang tadi baru saja keluar dari kamar mandi, tersenyum. Melihat Aira berdiri di hadapan pajangan foto foto nya. Perlahan Nauval berjalan menghampiri Aira sambil memeluk Aira dari belakang.

"Haii"

Aira mendengar suara Nauval yang sangat dekat di kuping nya, membuat Aira tersenyum canggung.

"Mas"

"Apa sayang?" Bals Nauval meletakkan kepalanya di pundak Aira

"Mas, maauu?? Iitu yaa" ujar Aira canggung

Nauval yang mengerti maksud ucapan Aira hanya tersenyum iseng sambil mengerutkan keningnya.

"Apa?"

"Masa mas gak ngerti sihh!!" Kesel Aira menatap Nauval yang pura pura tidak mengerti

"Ya kamu mau nya apa sayang" lirih Nauval lembut sambil mengelus rambut Aira lembut

"Boleh gak, malam pertama nya, gak sekarang" lirik sendu Aira sambil menunduk kepalanya

"Sayang..." Nauval perlahan mengangkat kepala Aira dengan tangannya menyentuh dagu Aira "dengerin mas! malam pertama itu gak harus, berhubungan badan. Tapi malam pertama lah kita memulai dengan sholat sunah dua rakaat, mendekat kepada Allah, berdoa semoga pernikahan kita di berkahi oleh Allah SWT. Udah, yuk kita sholat!" Ajak Nauval setelah dirinya selesai menasehati Aira

Aira hanya tersenyum, sambil mengangguk mengiyakan. Aira dan Nauval kini sedang melaksanakan sholat sunah dua rakaat, setelah beberapa menit berzikir dan sebagainya Nauval mengulur tangan kepada Aira, dengan membalasnya Aira mencium punggung tangan Nauval untuk kedua kalinya setelah akad nikah.

"Yaa Allah, jadikan aku istri yang baik untuk mas Nauval sebagaimana Fatimah kepada nabi Muhammad Saw" doa Aira sambil menahan tangannya

"Aamiin" sahut Nauval yang mendengar doa tersenyum

"Aamiin ya rabbal Al-Amin" Aira langsung mengusap wajah.

Nauval langsung berbalik badan nya menatap Aira, melihat hal itu Aira langsung mendekati Nauval sambil memeluk tubuh Nauval.

"Maaf ya mas" lirih Aira tanpa mengubah posisi nya

"Maaf kenapa??" Tanya Nauval sambil mengelus kepala Aira

"Aku belum siap, buat penuhi_"

"Suuuttt..." Nauval memotong perkataan aira dengan tangan terus mengelus kepala Aira "udah ya, gak usah bahas itu lagi"

"Mas mau apa?? Mau aku masaki gak?" Tawar Aira mengalihkan pembicaraan dengan menatap Nauval antusias

"Mas mau kamu berhijab, boleh yaa?"

Kalimat Nauval membuat Aira terdiam, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. melihat tanggapan Aira seperti itu Nauval pun juga ikut terdiam, mereka saling menatap satu sama lain.

Next....

Minggu, 05.05.24

mas, hukum!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang