bab 7

0 1 0
                                    

Aira sudah tiba di kampus, hari ini Aira di antar oleh Nauval, karena emang hari ini Nauval tidak ada kegiatan diluar. Setelah beberapa menit berbincang di dalam mobil, Aira dan Nauval memutuskan untuk ke ruangannya masing-masing. Dan mereka selalu meluangkan waktu nya hanya untuk sekedar ngobrol ringan.

Tiba di kelas, Aira menatap Arsy yang tengah duduk di kursi nya dengan tengah membaca buku, sebelum menghampiri Arsy Aira menghembus nafas panjang, Dan perlahan Aira berjalan menghampiri Arsy.

"Arsy! Gue mau ngomong sama lu" kata Aira sudah berada di dekat Arsy

Mendengar suara Aira, Arsy yang tengah membaca buku, menoleh ke sumber suara.

"Ngomong aja sekarang" bals Arsy

"Gak disini" ujar Aira yang langsung berjalan keluar dari kelas

Melihat hal itu, Arsy hanya mengikuti kemana Aira mengajak nya. Tiba di taman, Aira langsung duduk di salah satu bangku taman yang sering ia tempati, di ikuti Arsy yang sudah tiba di taman.

"Gue minta maaf, tapi gue gak bermaksud untuk nyakitin Lo, tapi gue gak bisa terima cinta Lo" ujar Aira tanpa menatap kearah Arsy

Arsy yang mendengar pernyataan itu menatap Aira sendu "Lo benci sama gue, karena gue udah jahat sama Lo"

Aira tersenyum dengan tatapan sendu "gue gak pernah benci sama lu, dulu? Gue emang sempat benci sama Lo, tapi gue sadar. Gue gak bisa maksain orang lain buat suka sama gue" tutur Aira

"Gak ada kesempatan?" Tanya Arsy

Aira menggeleng kepala nya sebagai jawaban "ga ada, karena gue udah mulai cinta sama orang lain"

Mendengar kalimat itu, Arsy meninggalkan Aira sendirian di taman depan tatapan marah, melihat hal itu membuat aira merasa bersalah.

"Gak papa, lebih baik sakit sekarang kan. Dari pada nanti" tutur Nauval lembut sambil memeluk tubuh Aira untuk menenangkan

Aira perlahan melepas pelukan Nauval dengan menatap Nauval dengan berlinang air mata.

"Gak papa, nangis aja. Kalau nangis membuat kamu tenang" ujar Nauval tersenyum sambil menghapus air mata Aira

Aira kembali memeluk Nauval dengan erat. Nauval sejak tadi mengikuti Aira dan Arsy sejak keluar dari kelas, dan Nauval juga mendengar percakapan mereka sejak tadi, niat Nauval cuma ingin menyamparin Aira untuk mengobralin sesuai pada aira yang sempat lupa tadi di mobil, tapi mendengar pembicaraan mereka, seperti nya bukan waktu nya untuk mengobrolin hal ini di kondisi seperti, jadi Nauval mengurungi niatnya untuk ngobrol bersama Aira.

Kembali lagi dengan dosen Tira, kelompok dan kelompok. dan mereka berempat satu kelompok lagi, hal itu tidak heran lagi buat kelas Aira. Setelah beberapa menit berbicara konsep dan kelompok, seluruh mahasiswa / i kelas itu sudah duduk dengan kelompok nya masing-masing.

"Bosan gak sihh? Setiap kelompok selalu kelompok ini melulu" tanya Tika sambil membolak-balik halaman buku

"Gak sihh, kelas lain juga kegini" sahut Zidan yang tengah mengutak-atik laptop nya

"Maksudnya gue! Kelompok gue Lo bertiga terus!" Kesel Tika melempar pulpen nya "ambilin pulpen gue!" Perintah Tika, ketika pulpen nya jatuh ke lantai

"Ambil sendiri, siapa suruh Lo ngelemparin gue. Durhaka!!" Tegas Zidan tak mau kalah

"Heh! Emang Lo siapa? Durhaka durhaka. Keluarga bukan" kesel Tika

"Tika! Zidan! Mau keluar kamu" tegur Tira dengan tegas

"Maaf Bu" bals Tika merendahkan nada bicara

"Sekali lagi saya dengar suara kamu ribut, kamu saya hukum! Ini tidak berlaku ke Tika dan Zidan saja, buat kalian semua!" Perintahan Tira pada mahasiswa / i

"Iya Bu" sahut seluruh yang ada di kelas.

"Gara gara Lo yaa" kesel Tika menatap Zidan dengan suara pelan

"Lo yang mulai" timpal Zidan tak mau kalah

Aira dan Arsy hanya terdiam, karena mereka memang tak banyak bicara ketika berkelompok. sebelum kejadian tadi, juga mereka jarang untuk ngobrol kecuali tentang masalah pelajaran.

Mendengar suara tegas kakak iparnya itu, Aira tersenyum bangga, walaupun Tira terlihat lembut ketika berbicara, tapi akan tegas terhadap lingkungan kampus, dan Tira juga dosen favorit di kampus ini, selain cantik Tira juga manis ketika tersenyum, maka kenapa Abang nya yang bernama Firman kagum dengan parasnya.

Setelah beberapa menit hening, Tika membuka suara, karena Tika emang anaknya suka ngobrol dan Aira rasa tidak ngobrol membuat nya binggung harus ngapain.

"Lo pada tau gak?" Tanya Tika memulai obralan

"Gak tau" jawab Zidan yang tengah sibuk bersama Aira dihadapan laptop

"Gue belum selesai ngomong taik! Nyahut aja!" Kesel Tika menatap Zidan tatapan benci

"Lo bisa diam gak sihh, sehari aja! Berisik tau gak" ketus Arsy yang pusing mendengar suara Tika setiap Kelompok bersama nya

"Gak!!" Bals Tika songgong menatap Arsy acuh "Lo tau anak kepala dosen gak??" Tanya Tika melanjutkan pembicaraan nya yang sempat terputus

Mendengar pertanyaan Tika, membuat Aira beralih menatap Tika penasaran.

"Setahu gue, anak kepala dosen tiga, yang satu pak firman. yang istrinya ibu Tira, tuu" bals Zidan sambil menunjuk kearah meja dosen

"Kenapa emangnya??" Tanya Aira penasaran

"Denger denger mau nikah, sama dosen hukum, siapa namanya??" Bals Tika sambil bertanya kepada ke empat teman nya yang berada di dekatnya karena Tika lupa nama dosen hukum tersebut

"Pak Nauval" sahut Arsy yang membuka suara karena diri nya mendengar pembicaraan Tika

"Iya, denger denger mau nikah sama anak kepala dosen, tapi yang mana yaa?? Gue gak tau" Tika emang tidak mengetahui seluk-beluk keluarga Aira, bahkan Tika tidak menyadari bahwa yang sedang ia omongin ada dihadapannya.

"Lo tau dari mana??" Tanya Aira

Tika sempat tercengang mendengar pertanyaan Aira, karena Arsy dan Aira yang paling jarang menangani berita hot di kampus, ya karena menurutnya tidak ada faedah nya dan Arsy juga tipekal orang yang dingin dengan sekitar.

"Tumben Lo nanya?? Biasa Lo sama aja sama Arsy, sebelas dua belas" cibir Tika menatap Aira kaget

Ya karena Aira malas menanggapi berita hot di kampus, akan ke ulang juga dirumah ketika papa dan bang Firman sedang ngobrol.

"Gue rasa anak keduanya dehh, soal nya anak bungsu kelapa dosen masih kecil, gak mungkin anak bungsu nya" sahut Zidan yang tadi sempat terdiam

"Jadi Lo diam tadi mikirin itu?" Timpal Tika menatap Zidan aneh

Zidan Hanya cengengesan saat mendengar cibiran Tika

"Gue tanya, Lo tau dari mana?" Tanya Aira ulang saat pertanyaan tidak di jawab oleh Tika

Arsy yang melihat Aira sekepo ini, menatap binggung.

"Gue gak senagaja dengar pembicaraan anak hukum, ngomongin pak? siapa sihh namanya lupa gue!" kata Tika kesel pada dirinya sendiri

"Pak Nauval"

"Haa... Itu" bals Tika saat Aira mengingat kan nama dosen hukum tersebut.

Mendengar hal itu, Aira terdiam binggung. Kenapa berita ini bisa terdengar sampai ke kampus.

Next....

Senin, 29.04.24





mas, hukum!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang