• ⟡ 「 𝟎𝟕 - 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐫𝐮? 」 ⟡ •

630 111 28
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

Tapp..

Tapp..

Tapp..

Halilintar sontak berbalik ketika ada seseorang yang berlari ke arahnya. Itu adalah pemuda berjas hitam yang tadi dompet dan handphonenya dicuri.

"Tuan? Ini dompet dan handphone anda, bukan?" Tanya Halilintar ketika pemuda berjas hitam itu sudah sampai dihadapannya. Ia pun juga langsung menyodorkan dompet dan handphone itu.

"Ah iya, ini milikku.. terima kasih!" Ujar pemuda itu sembari mengambil dompet dan handphonenya dari tangan Halilintar.

"Ah yaa.. tapi maaf. Pencurinya berhasil kabur, saya tak sempat mengejarnya.."

"Ah tak apa. Dengan engkau mengembalikan barangku ini saja sudah cukup. Aku sangat berterima kasih." Ujar pemuda itu sembari sedikit membungkukkan badannya.

"Yaa.. sama-sama.."

Setelah itu, Halilintar pun reflek memperhatikan pemuda itu dari atas sampai bawah. Menurutnya, pemuda itu memiliki penampilan yang cukup tak biasa.

Ia memiliki rambut berwarna merah darah yang mempesona. Iris ruby yang menusuk. Dan tatapan tajam yang pasti bisa membuat orang-orang yang melihatnya seketika ketakutan. Tapi yaa.. itu tak berlaku untuk Halilintar. Soalnya ia sendiri 11/12 sama kayak pemuda itu.

'Aneh.. orang semenyeramkan kayak gini bisa kemalingan.. tapi emang dia kelihatan kaya sih,jadi wajar aja kalo dia jadi target maling..' Seru batin Halilintar.

"Ah ya.. siapa namamu?" Tanya pemuda itu yang seketika membuat Halilintar terbangun dari lamunannya.

"Ah.. aku.. H-halilintar.."

"Halilintar?"

"Yaa.. Halilintar.."

"Halilintar.. umm.. apa kau itu Halilintar Vral Thunderstorm? Putra Amato?"

Deg!

Halilintar seketika membeku ditempat. Astaga, kenapa orang ini harus mengenalnya sih?

'Bangkelah.. kok kayaknya semua orang kenal sama aku sih?! Padahal aku sendiri nggak kenal loh sama mereka!' Ujar batin Halilintar bingung.

"Ah.. yaa.. begitulah.."

"Owh.. kalo gitu perkenalkan, aku Voltra Electricity Thunderstrom."

Mendengar nama orang itu, seketika Halilintar pun kembali membeku. Voltra? Nama itu sepertinya tak asing baginya.

"Voltra?"

"Iyap!"

"..."

'Heh? Voltra Electricity Thunderstrom? Kok kayak pernah dengar ya?' Tanya batin Halilintar bingung.

"Ah ya Hali.. bolehkah aku meminta nomormu?"

"Eh? Untuk apa?"

"Uhm.. untuk jaga-jaga saja! Siapa tau nanti aku perlu bantuan mu lagi kan?"

"Oh.. uhm.. baiklah.."

• 「⟡」 •

Halilintar saat ini sedang bersama dengan Voltra di sebuah cafe yang tak jauh dari tempat mereka bertemu tadi.

Be Independent [Halilintar] || 「𝘖𝘯 𝘎𝘰𝘪𝘯𝘨」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang