26. Dopamin + Serotonin + Oksitosin

999 44 6
                                    

Queen pernah menghalu bisa bersolo camping seperti dalam konten-konten di channel YouTube. Di tengah indahnya suasana alam yang teduh seperti hutan, mendirikan tenda, menata perlengkapan kemah, memasak sesuatu untuk kemudian dinikmatinya seorang diri, menikmati keheningan sekitar atau dengan memainkan musik, memetik gitar kesayangannya seraya bersenandung riang.

Namun, itu hanya sekedar halu. Healing jenis tersebut tak pernah kesampaian.

"Dek, Muezza masih di mobil?" Helmy baru saja selesai mendirikan tenda bersama Queen. Kening lelaki sawo matang itu berpeluh, cukup melelahkan memompa tenda udara.

"Masih, Mas. Muezza malah lagi tidur, nyenyak banget," sahut Queen yang sedang beringsut membawa meja lipat yang langsung diambil alih oleh Helmy.

Muezza adalah kucing putih jantan milik Queen. Beberapa konten YouTube tentang kemah solo, mereka ditemani hewan peliharaan, makanya Queen membawa serta Muezza.

Akhirnya halu bisa berkemah ala-ala konten camping di YouTube bisa kesampaian, walau alhasil tidaklah secara solo, melainkan bertiga; dirinya bersama suami, serta kucing kesayangannya.

Siang yang matang di hutan dengan nyanyian alam sungai di sekitarnya yang merelaksasi suasana, Helmy dan Queen kompak menata peralatan kemah; mulai dari sleeping bag, kompor portabel, peralatan makan, lentera camping untuk pencahayaan malam, wastafel rakit, hingga kebutuhan menginap Muezza. Semuanya siap untuk petualangan malam yang menyenangkan.

Mereka berkemah di hutan yang sudah biasa menjadi tempat berkemah para pecinta alam yang sudah difasilitasi toilet, mushola, hingga anjungan.

"Muezza, makan dulu," ujar Queen pada Muezza yang sudah bangun dari tidurnya. Berada di dalam tenda, segera mendekati wadah makannya yang sudah berisi dry food rasa salmon.

Tatapan Helmy tampak begitu fokus, dia sibuk merakit wastafel di dalam tenda, lantas mengisi box air. Agar semua perlengkapannya cepat selesai tertata, Queen menaruh lentera camping di beberapa titik.

"Alhamdulillah, sampun selesai, Mas." Seutas senyum singgah di bibir Queen, menyeka keringat di jidat, menatap interior dalam tenda.

Helmy yang baru selesai membuka jendela transparan tenda, beringsut mensejajari istrinya. Tatapannya ikut mengeja sekitar. Semuanya sudah lengkap dan rapi.

"Kamu pasti laper kan, Mas?" tanya Queen kemudian seraya menengok ke arah Helmy.

Alih-alih menjawab dengan kata-kata, Helmy justru menimpalinya lewat ukiran senyum.

"Aku buatkan sesuatu, Sayang." Sebelah tangan Queen mengelus pipi Sang Suami, mata belonya berpendar semringah, bibir ranumnya melengkung apik. Disambut usapan hangat Helmy di sebelah tangan Queen yang terulur itu.

***

Berkemah ini adalah ajang berbulan madu Helmy dan Queen. Awalnya, Queen ragu bahwa kala mengajukan berkemah sebagai opsi berbulan madu mereka berdua, tetapi begitu Helmy menanyai Queen perihal alasannya memilih berkemah dan mendapatkan jawabannya, Helmy langsung ikut memilih opsi yang diajukan Queen.

Bagi Queen, menikah dengan Helmy adalah seperti sebuah keajaiban. Dia tak pernah menyangka kalau takdirnya adalah menjadi istri lelaki favoritnya. Walau doa-doa meminta berjodoh dengan Helmy selalu terlambung, tetapi dia sudah legowo perihal jikalau jawaban terbaik dari doanya adalah tentang melepaskan Helmy dengan orang lain.

Queen Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang