Who are you? [Rate 21+]

915 93 55
                                    

"Yuju tidak membalas pesanku lagi," Eunbi menggerutu di saat sarapan pada hari kedua dia menginap di apartemen Jacky. Sementara Eunbi berusaha menghubungi sahabatnya, lelaki itu sibuk memindahkan laptop ke meja makan.

"Ini kan masih liburan. Mungkin dia sedang tidak mau diganggu," sahut Jacky menenangkan.

"Aku hanya bertanya, kapan dia akan kembali ke Italia? Apa membalas sebentar saja tidak bisa?" Balas Eunbi, meletakkan ponselnya dengan kesal. "Pembunuh Mingyu belum juga di tangkap polisi. Membuat orang semakin kepikiran saja!"

"Lebih baik kau memikirkan tujuan kita hari ini. Mau pergi ke suatu tempat?" Tanya Jacky, sibuk dengan laptopnya sambil mengunyah roti tawar.

"Memangnya kau tidak bekerja? Kemarin kan sudah absen?"

"Aku mengambil cuti seminggu supaya bisa menemanimu," sahut Jacky, menjelaskan.

"Seenaknya sekali, mentang-mentang kau bosnya," Eunbi mencibir sementara Jacky mengulas senyum tipis.

Ponsel Eunbi bergetar, dan nama yang tertera membuat alis perempuan itu bertaut. Choi Min Hyun, anak teman ibunya yang sempat akan dijodohkan dengannya. Kenapa orang itu meneleponnya?

"Siapa?" Jacky bertanya, melirik ke ponsel Eunbi yang masih di meja.

"Sebentar," sahut Eunbi sebelum mengangkat telepon itu dan berbicara memakai bahasa Korea. "Ya, Min Hyun? Aku terkejut kau menelepon. Apa yang terjadi?"

"Jung Eunbi," suara Min Hyun terdengar gemetar di ujung telepon. "Kau yakin pacarmu itu orang baik?"

"Apa? Kenapa kau mendadak menanyakan hal itu?" Tanya Eunbi bingung. Padahal Min Hyun juga sempat berbincang singkat dengan Jacky. Apa masalah lelaki itu sekarang?

"Kau benar-benar tidak tau siapa Jeon Jungkook?" Min Hyun terdengar tidak percaya. "Kau tidak tau bahwa pacarmu adalah seorang mafia?"

"Apa?" Gumam Eunbi, tertegun. "Kau pasti sedang bercanda! Atau kau kebanyakan nonton drama?" Eunbi mendengus jengkel.

"Apa kau tau nama keluarga yang lain? Keluarga Italianya?" Tantang Min Hyun, dan Eunbi melirik Jacky. Tidak, dia tidak tau apa-apa mengenai keluarga lelaki itu. "Lincoln. Dia adalah pewaris keluarga mafia Lincoln!"

Jantung Eunbi mulai berdebar tak karuan, teringat kelompok penyerang yang sempat ditemuinya di Bellamore. Eunbi melirik Jacky lagi dan menggelengkan kepala.

"Omong kosong," gumam Eunbi. "Kau tau darimana itu semua, Min Hyun? Kau pasti mengada-ada, kan?"

"Kau harus berhati-hati, Eunbi. Dia orang yang sangat berbahaya. Menjauhlah selagi sempat!" Ucap Min Hyun, terdengar lebih mendesak.

"Kau gila!" Eunbi memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak. Meski tidak percaya dengan omongan Min Hyun, benak Eunbi jadi terusik.

"Ada apa?" Jacky mengalihkan pandangannya dari laptop saat mendengar Eunbi menghela napas panjang.

"Tidak, tidak apa-apa," jawab Eunbi, sempat ingin mengkonfirmasi ucapan tanpa dasar Choi Min Hyun tapi dia urungkan.

Eunbi menyelesaikan sarapannya dan berpindah ke ruang tengah. Perempuan itu menyalakan tv, dan berita pertama yang diterimanya adalah mengenai kasus penusukan random yang terjadi tak jauh dari kampusnya.

"Apa yang aku harapkan dari berita?" Gerutu Eunbi, saat Jacky berpindah ke sisinya.

"Apa yang salah dengan beritanya?" Tanya Jacky.

"Kriminalitas seperti biasa," jawab Eunbi. "Semalam ada kasus penusukan random yang lokasinya di dekat kampusku. Orang-orang itu kenapa suka sekali membuat keributan, sih?"

Mafia In Love (Rate M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang