Dodging

627 75 30
                                    

Eunbi sedang berjalan menuju kelas Yuju saat melihat sesosok pria tua yang tidak asing sedang berdiri mengamati bangunan kampusnya. Untuk memastikan, Eunbi pun mendekati lelaki itu.

"Tuan Timothy?" Sapa Eunbi, agak terkejut saat tebakannya benar.

"Oh, Nona! Kita bertemu lagi!" Hero Timothy tersenyum lebar, mengenali wajah Eunbi meski tampaknya lupa namanya. "kau sekolah disini?"

"Benar. Sangat mengejutkan bertemu anda disini. Apa yang sedang anda lakukan?" Tanya Eunbi, berbincang ringan.

"Ah, keluargaku sudah lama menjadi penyumbang dana disini. Jadi, sesekali kami datang untuk melihat kondisi," jawab Hero Timothy menjelaskan. "Bukankah sudah kubilang, kau tidak perlu mengkhawatirkanku?"

Itu artinya, Hero Timothy merupakan orang kaya, pikir Eunbi.
"Meski begitu, saya harap anda menikmati rotinya," ucap Eunbi, mengulas senyum.

"Tentu-tentu," Hero Timothy menganggukkan kepalanya. "Tapi tampaknya, kau juga bukan orang sembarangan ya?"

"Ya?" Eunbi mengerutkan kening bingung. "Ah! Orangtua saya hanya pengusaha kecil di Korea Selatan. Bukan sesuatu yang istimewa."

"Benar kah? Lalu, kenapa penjagamu banyak sekali?" Tanya Hero Timothy, melemparkan pandangannya ke sekitar kampus. "Kau pasti punya hubungan dengan orang penting."

Eunbi tidak langsung menjawab, menelengkan kepalanya bingung dengan ucapan orang tua itu. Apakah Hero Timothy mengalami halusinasi karena usianya atau semacamnya?

"Tidak, tuan. Saya hanya orang biasa, begitu juga lingkungan saya," jawab Eunbi.

"Oh, tapi Jeon Jungkook bukanlah orang biasa. Apa kau tidak tau?" Eunbi tertegun mendengar Hero Timothy menyebut nama Jacky secara lugas.

"Anda kenal pacar saya?" Hero Timothy tertawa geli mendengar pertanyaan Eunbi.

"Wah, aku jadi kasihan padamu," ucapnya sambil tersenyum miring. "Saranku, lebih baik kau kabur sekarang, Nona. Itu hal terbaik yang bisa kau lakukan."

Eunbi mundur selangkah saat nalurinya merasakan tanda bahaya dari pria tua di depannya. Ucapan Hero Timothy seolah sedang mencoba meruntuhkan tembok besar yang selama ini Eunbi bangun.

"Eunbi!" Suara Yuju membuat Eunbi menoleh kaget. Yuju pun tampak bergegas mendekatinya.

"Kau bicara dengan siapa?" Tanya Yuju. Mereka berdua menoleh ke arah Hero Timothy, tapi pria itu sudah berjalan agak jauh tanpa pamit.

"Orang yang tidak sengaja kukenal di jalan," jawab Eunbi, masih belum bisa fokus.

"Kau baik-baik saja? Kau kelihatan pucat," ucap Yuju, khawatir.

"Yuju," gumam Eunbi. "kau kenal Hero Timothy?"

Yuju membelalakkan mata mendengar nama itu.
"Apa orang tadi Hero Timothy?" Desis Yuju. "Apa yang dia inginkan darimu?"

"Kau kenal dia?" Tanya Eunbi.

"Eunbi," Yuju mendesah kalut. "Dia satu-satunya God Father yang masih hidup! Bos besar keluarga mafia Timothy!"

Eunbi pun semakin pucat ketakutan. Meski tidak memberi ancaman secara langsung, ucapan Hero Timothy seolah memperkuat kata-kata Min Hyun tempo hari yang tidak ingin Eunbi percaya.

"Eunbi, kau tidak apa-apa?" Yuju tidak kuat menahan tubuh Eunbi dan membiarkannya merosot ke tanah.

"Ini tidak mungkin," gumam Eunbi, gemetar memikirkan kemungkinan Jacky adalah seorang mafia.

"Eunbi, ada apa?" Yuju yang cemas pun tampak berusaha menerobos lamunan temannya.

"Yuju, bagaimana kalau ternyata Jacky adalah mafia? Seorang keluarga dari Lincoln?" Yuju yang biasanya berpikir ringan itu kini juga tampak tertegun, tidak bisa langsung menjawab.

"Apa itu yang Hero Timothy katakan padamu?" Tanya Yuju balik, tapi tidak mendapat respon dari Eunbi. Perempuan itu menghela napas dalam sebelum menyahuti. "Itu berarti kita dalam masalah besar!"

###

Jungkook menggertakkan gigi mendengar laporan yang di sebutkan Josh mengenai Hero Timothy dan Eunbi. Lelaki itu memang tau musuhnya akan mencari celah, tapi tidak menyangka anak buahnya sangat tidak berguna. Jika tidak ingat kalau bisnis kali ini sangat penting, Jungkook akan kembali ke Roma saat itu juga.

"Wilayah itu tidak lama lagi akan menjadi milik kita, tidak bisa dipungkiri lagi," seorang penting di pemerintahan dunia berbicara. "Sebanyak apapun manusia berbicara, tidak akan mengubah situasi."

"Apa yang akan pemerintah lakukan selanjutnya?" Jungkook bertanya. "Tentu saja saya harus mempersiapkan keperluannya, bukan?"

"Sebuah negara di Asia Tenggara. Kau tau Indonesia? Sejak dulu negara itu sangat kaya, dan kita cukup beruntung karena masyarakatnya bodoh." Orang itu berbicara sambil meneguk wiskinya. "Kita tidak bisa menyerang mereka secara terbuka seperti di Gaza. Jadi, hancurkan saja calon masa depan mereka."

"Narkoba kalau begitu," usul Jungkook ringan.

Pria di hadapannya tersenyum miring sebelum menggelengkan kepala.
"Kau perlu mempelajari tentang Indonesia sebelum memberi saran, Lincoln."

Jungkook mengerutkan kening bingung. Apa ada yang salah dengan sarannya?

"Untuk saat ini, orasi adalah jalan terbaik karena mereka merupakan salah satu dari sekian negara yang masih mempercayai Tuhan," ucapan pria itu langsung membuat Jungkook terkekeh.

"Baiklah. Saya mengerti maksud anda," ucapnya. Pria itu mengerutkan kening heran.

"Secepat itu?"

"Seperti yang anda bilang, saya perlu mempelajari Indonesia lebih dulu untuk merusak mereka. Dan, bukankah Asia Tenggara merupakan bagian yang hampir semuanya adalah negara berkembang?" Jungkook tersenyum polos dan pria di hadapannya mengulas senyum yang lebih lebar.

"Aku sangat senang kau berpikir dengan cepat, Lincoln. Kabari aku kalau rencanamu sudah matang," ucapnya dan diangguki Jungkook.

Mereka berpisah beberapa saat kemudian.
"Apa saya perlu memesankan tiket pulang sekarang?" Salah satu bawahan Jungkook bertanya saat dia keluar dari ruangan.

"Belum," jawab Jungkook. "Kita akan mencari perusahaan game online yang bisa diajak kerja sama terlebih dulu."

Bawahan Jungkook itu mengerutkan kening bingung.
"Lalu, mengenai Hero Timothy, Sig?" Tanyanya.

"Kita akan urus setelah pulang dari sini," jawab Jungkook tenang.

Jungkook sepertinya lupa, kalau Eunbi adalah orang yang sensitif atau lelaki itu sudah punya rencana untuk membuat Eunbi tidak bisa lari kemana-mana.

###

Iya, tau ceritanya pendek...
Dan nggak sesuai sama apa yang aku mauu 😭😭

Berhari-hari nyari kata/kalimat, tetep ngeblank. Sekalinya dapet, memotong banyak sekali hal yang harus di ceritain. Cerita yang harusnya panjang, jadi pendek.

Aku sendiri nggak tau harus gimana :(

Mafia In Love (Rate M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang