"Jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hidupmu, meskipun kau merasa lelah, maka kau harus mengingat orang-orang di sisi mu yang akan merasa sedih atas kepergianmu, dan kau juga harus mengingat bahwa penyesalan selalu datang terakhir."
-Keyvaro Gallenio Reynald
๑๑๑
PAGI ini, Aza dan Pria itu pun menyantap makanan yang di buat oleh pria itu untuk sarapan bersama.
Setelah sarapan, mereka pun segera bersiap untuk menuju ke sekolah.
Aza sedang memakaikan sepatu di kakinya, dan lelaki itu sedang memanaskan motor untuknya dan Aza sebagai kendaraan mereka untuk pergi ke sekolah.
๑๑๑
Sesampainya di sekolah Aza dan lelaki itu pun bergegas masuk ke kelas masing-masing yang dimana kelas mereka bersebelahan.
Saat Aza hendak memasuki kelas nya yang berada di tahun kedua yaitu kelas 2-1, tiba-tiba seorang temannya memanggilnya, yang tidak lain adalah Dasshara Elliana Chellsy atau Ara-teman baiknya sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
"Azaaa!!!" Panggil Ara kegirangan karena sudah lama tidak berjumpa dengan Aza semenjak liburan tahun baru.
"ARAAA!!" sahut Aza yang tidak kalah girang saat bertemu lagi dengan teman nya itu.
Mereka langsung mengobrol dan bersenda gurau, padahal di belakang Aza masih ada Lelaki yang tinggal bersama Aza itu.
"Woi, Var" Panggil Ara kepada lelaki itu yang tidak lain kita ketahui bernama Keyvaro Galenio Reynald.
Iya, Keyvaro. Sang sahabat kecil yang sangat dekat dengan Aza. Sekarang, Keyvaro dan Aza tinggal bersama agar mereka berdua bisa sama-sama mengisi kekosongan dalam hidup mereka dan agar mereka tidak kesepian, seperti yang kita ketahui kedua orangtua dari remaja tersebut sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
"Apaan?" Sahut lelaki itu sambil memberikan tatapan tajam.
"Yeuu, sok kull banget lo. Ganteng lo begitu?" Ledek Ara yang tidak terima atas perlakuan Keyvaro yang menurutnya agak songong.
"Emang gue ganteng. Lo tuh, ngaca dulu sana" Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Keyvaro pun langsung pergi menuju ke kelas nya yaitu kelas 2-2 yang berada di sebelah kelasnya Aza.
Geram dengan kelakuan Keyvaro, Ara pun langsung pergi ke kelasnya sambil menarik tangan Aza.
Namun, Aza menghentikan langkahnya dan melepas genggaman dari Ara dan pergi menghampiri Keyvaro.
"Duh, ngapa lagi ni orang" Gumam Ara.
"Keyy" Panggilan dari Aza pun langsung menghentikan langkah dari pemilik kaki panjang itu.
"Kenapa, Za? Kelas kita cuma sebelahan kok. Gue engga akan kemana-mana" Sahut Keyvaro yang telah mengetahui maksud dari panggilan Aza.
Aza yang masih takut kehilangan orang-orang terdekatnya itu pun langsung mendekat dan menggenggam tangan Keyvaro.
Dingin, tangan Aza terasa dingin. Mungkin karena Aza yang semalam memimpikan kejadian itu lagi sehingga sekarang kejadian itu terus memenuhi isi kepala Aza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyza - On Going
Teen FictionGadis sebatang kara, yang tak tau harus bagaimanakah ia menjalani hidupnya yang sudah tak berwarna itu sejak ibunda dan ayah tercintanya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Azalea Vyora Grizzellyn atau sering di panggil dengan sebutan Aza, gadis...