19. Sang Sahabat

12 3 0
                                    

"Jangan pernah menyakiti dirimu sendiri demi orang lain, karena orang tersebut belum tentu peduli dengan keadaan dirimu."

Dasshara Eliana Chelsy

๑๑๑

"Gue udah sadar," ucap Keyvaro.

"Cukup ikutin permainan gue. Oke?" ucap Keyvaro lagi.

"Tunggu aja Yan, karna gue, Keyvaro Gallenio Reynald. Pemimpin Black Angle. Ga sebodoh yang kalian kira."

๑๑๑

Beberapa hari telah berlalu, tepatnya hari ini adalah hari ke 7 sejak Bian mengalami koma karena kecelakaan yang terjadi seminggu lalu yang sempat membahayakan nyawanya itu.

Arkabian Arga Radika, seorang lelaki humoris yang pandai sekali mengambil perhatian orang sekitarnya untuk tetap tertuju padanya.

Kecelakaan yang telah menimpanya, adalah awal dari mimpi buruknya dan teman - temannya.

Banyak kawan lain yang berbondong - bondong untuk menjenguk sang dewan penasehat. Namun, anggotanya lah yang terbukti sebagai orang - orang yang paling setia, yang terus menunggu setiap harinya, setiap jam, setiap menit, setiap detik, dan setiap saat. Meskipun seseorang yang mereka tunggu - tunggu tak kunjung siuman.

"Bian... kapan lo bangun??" lirih Ryan, sang sahabat yang senantiasa menemani teman terbaiknya itu dengan sabarnya.

"Udah Yan, jangan direnungin terus, mungkin Bian emang mau rehat dulu, Bian cape, Bian juga manusia yang perlu istirahat, meskipun istirahatnya dia adalah istirahat semacam ini," ucap Keyvaro yang terus berusaha menyadarkan Ryan bahwa berlarut dalam kesedihan itu tidak baik.

"Gue kasian sama Bian Var, segitu capenya dia ya?? sampe dia istirahat selama ini??" tanya Ryan yang masih berlarut dalam lamunannya itu.

Di kepala Ryan, yang ia pikirkan hanyalah masa - masa bersama sang sahabatnya itu, secara otomatis semua kenangan yang pernah mereka lalui bersama terus terputar di benaknya yang membuat ia semakin tidak percaya bahwa yang berada di hadapannya ini, lelaki yang sedang mengalami koma hingga membuat wajahnya tampak pucat dengan tubuh yang dingin itu adalah teman yang terus menemaninya selama ini.

"Serapuh itu gue tanpa ada lo Bi, lo jangan egois gitu dong, kalo mau istirahat ajak - ajak gue," ucap Regan yang ternyata juga berada di ruangan yang sama dengan Ryan dan Keyvaro juga dengan anggota lainnya dari geng ThunderStroms.

Daelyn, kekasih dari lelaki yang terus melantur itu hanya bisa terdiam dan tak berkutik sedikitpun pada situasi saat ini.

"Lyn," panggil Reyna yang membuat Daelyn dan Aza yang berada di sampingnya menengokkan kepala mereka ke arah suara Reyna.

"Kalo kaya gini kan gue yang jadi tambah ngerasa bersalah, kenapa saat itu gue lagi ga ada motor sih? kenapa gue harus ngerepotin Bian di saat - saat terakhir itu? kenapa?" tangis Reyna langsung pecah saat itu juga, ia tak kuasa menahan air mata yang terus ingin terjun dari mata indahnya itu.

"Reyna, lo ga perlu nyalahin diri lo sendiri, semua ini emang udah takdir, kita ga bisa menentukan takdir seseorang dengan seenak jidat, jadi berhenti saling menyalahkan diri sendiri," ucap Kenzie yang berusaha menenangkan orang lain di saat dirinya sendiri lebih hancur dan terpukul oleh keadaan saat ini, ia tak memikirkan perasaannya sendiri yang terluka parah itu, melainkan ia memikirkan perasaan orang lain terlebih dahulu yang membuatnya tampak menyedihkan di mata teman - teman yang lain.

Keyza - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang