10 - Biological

19.2K 1K 243
                                    

@satriabajamerah3 GUE ABIS NIKAH. PLEASE SELAMETIN GUE!!!! GUE ABIS JADI RAJA SEHARI WKWKWKWK. ISTRI GUE ADALAH WANITA IDAMAN GUE SELAMA BERABAD2. GILAAAAAAAA GUE GAK PERNAH SESENENG INI. TAHAN GUE CEPETAN!! MAU ROBOHHHH

Unggahan penuh gelora digaungkan Adrian tanpa sepengetahuan Sabrina. Memanglah hanya X yang bisa ia jadikan tempat membuang sampah, menjadi diri sendiri, tanpa perlu membangun tabir tinggi atau citra macam-macam demi kehormatan dan status sosial.

Lewat status kapslok itu, Adrian memperoleh puluhan balasan dan ratusan suka dari teman-teman yang saling mengikuti, maupun yang tidak saling mengikuti. Orang-orang dunia maya tersebut memberikan selamat, doa, harapan, juga kata-kata asal yang sarat akan candaan. Ikut bahagia karena Bang Sat menikah dan tampak senang berguling-guling di tanah.

Pria itu berada di salah satu restoran bintang lima milik hotel Raffles. Duduk di sofa makan empuk, di depannyaㅡdi seberang meja, ada istri yang ludes ia banggakan di media sosialㅡtanpa menyebarkan foto apa pun karena itu privasi bersama. Di sebelah kiri, pemandangan langit Jakarta dan gedung-gedung yang berkelap-kelip lampunya. Mereka makan malam bersama di jam tujuh sekarang.

Masih di hari yang sama.

Sabrina mengenakan terusan merah, sibuk dengan ponselnya juga. Melihat, kemudian mengunggah ulang cerita-cerita Instagram kerabat dan teman yang menandainya.

"Samawa, Bu Sabrina dan suami."
"Selamat menikah, Sabrina dan Adrian. Mantan tapi menikah!"
"Congratulations Sabrina dan Adrian!!"

Dan masih banyak lagi. Instagram Sabrina biasanya sepi-sepi saja, kini ramai sekali dengan unggahan cerita dari orang-orang. Kalau Adrian apa ditandai juga dalam cerita? Tidak. Pria itu tidak punya media sosial selain X.

Sabrina melirik Adrian yang sedang menyantap kembali makanannya, setelah tadi berkutat dengan ponsel agak lama. Kurang tahu apa. Sabrina merasa tidak perlu menanyakan hal-hal remeh begituan.

"Adrian."

"Ya?"

Adrian mengalihkan atensi dari makanan. Sabrina tersenyum agak malu, tetapi sungguh menginginkan.

"Mau... selfie sama saya, nggak?" tanya sang puan.

Adrian mengerjap dua kali, kemudian tersenyum. "Iya, mau," jawabnya pelan, padahal mau jungkir balik rasanya.

"Saya ke situ, ya." Sabrina menunjuk sisi sofa Adrian yang kosong.

"Silakan, silakan." Lelaki itu bergeser. Terdengar ramah dengan nada bicara tertata. Padahal, sudah mau terbang keluar.

Sabrina berdiri dari sofa makannya, lalu menghampiri Adrian dan duduk di sebelah sang pria.

Adrian menatap wanita itu seraya mengira-ngira. Inisiatif Sabrina lumayan banyak. Sejauh jadi suami istri hampir 12 jam ini, perempuan itu banyak pergerakan. Sering bertanya, melakukan hal-hal kecil yang baik, sering memulai obrolan, sekarang mengajak swafoto berdua.

Kayaknya aku berhasil. Sabrina bisa makin suka sama aku kalau aku cool dan gak banyak nuntut kayak gini.

Adrian sangka, Sabrina baik begini karena sikapnya yang berubah jadi lebih elegan dan pendiam. Padahal, bukan. Sabrina lega bukan main mengetahui Adrian tidak membencinya. Maka sekarang, ia mendekat-dekat agar lelaki itu makin nyaman dan jadi lebih cerah, kembali jadi Adrian lucu seperti dulu kala.

BABY, LET'S HUG AGAIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang