Chapter 16 🔞

820 77 19
                                    

"Ah! Ah! Itu sakit!"

"Tenanglah, [Name]."

"Aaah ...! Tapi ini sakit sekali! Lakukanlah perlahan, Alhaitham ...!"

"Kau tahu kalau ini tidak bisa dihindari, 'kan?"

"Aku tahu, tapi kau bisa melakukannya sedikit lebih... lembut ...! Oh!"

"Tahanlah sedikit lagi, sebentar lagi aku selesai. Kau bisa berpegangan padaku."

"... baiklah—ah!" [Name] memekik, jemarinya mencengkram tangan Alhaitham dengan kuat. "Aku bilang—"

"Sedikit lagi, [Name]."

[Name] menggigit bibirnya, wajahnya berkerut dan dahinya berkeringat terlebih ketika Alhaitham menatapnya dengan garis-garis wajahnya yang tegas, membuatnya sedikit takut.

Dia tahu kalau rasanya akan sesakit ini dan hal itu tak dapat dihindari, dia bahkan membiarkan Alhaitham melakukannya sendiri sambil berusaha mengurangi rasa sakitnya. Tapi [Name] tidak bisa membohongi dirinya kalau rasanya memang sesakit itu terlebih ketika pria ini menekan-nekannya meski dengan gerakan lembut sekali pun.

Lalu begitu Alhaitham menahan tangannya di sana untuk beberapa saat sebelum menariknya menjauh, perawatan darinya pun selesai, dan Alhaitham membalut luka di kakinya dengan telaten.

"Sudah selesai?" Tanya [Name] dengan agak cemas, dia melihat perban di kakinya.

"Sudah. Kau bisa berbaring sebentar, aku akan menyiapkan makan malamnya."

"Aku mengerti."

Namun tiba-tiba Alhaitham bergeming sambil menatapnya. Menyadari kebisuan Alhaitham, [Name] menoleh dengan bingung. "Apa? Kenapa kau diam saja—oh!" [Name] segera menarik tangan yang sedari tadi menggenggam lengan Alhaitham setelah menyadarinya. "Maaf, maafkan aku."

"Beristirahatlah."

"Iya, terima kasih banyak."

Sepergian Alhaitham ke dapurnya, [Name] segera menyadari betapa bodohnya dia saat ini membiarkan pria ini memasuki rumahnya begitu saja hanya karena dia lapar.

Meski ia ingin berkata kalau lapar bukan alasannya, tapi itu salah satu pemicunya. Setelah semua yang terjadi di dalam reruntuhan itu dan ia diperbolehkan untuk kembali oleh Tighnari setelah perawatan darinya selesai, [Name] langsung melanjutkan penelitiannya.

Tanpa ia sadari, waktu sudah berlalu begitu lama hingga malam pun tiba. Seharusnya ia mengganti perban untuk luka di kakinya dulu, tapi berjalan saja rasanya sudah sulit dan ia terlalu lelah, jadi [Name] berniat untuk tidur sebentar sebelum melakukannya dan Alhaitham datang di waktu yang tepat. Sangat tepat dan ketika ia membutuhkan bantuan seseorang.

Tidak hanya membawakannya makanan, Alhaitham bahkan membantu [Name] mengganti perbannya, dan sekarang ia sedang menyiapkan makan malam untuknya—untuk mereka.

Lalu setelah berguling-guling di atas sofa sambil menyesali perbuatannya sendiri, Alhaitham tiba-tiba memanggilnya, "[Name], kau tidak akan makan sekarang?"

"...."

"[Name]?"

"... aku akan makan."

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Orang-orang akan berpikir kau melakukan hal yang tidak sepatutnya bagi seorang Grand Sage," ucap [Name], ketika ia baru saja menyelesaikan makan malamnya sementara Alhaitham tengah membantu membereskan meja di depannya.

"Tidak perlu kau dengarkan omong kosong seperti itu," bantah Alhaitham selagi tangannya sibuk menumpuk piring kotor di sana. "Semua orang tidak tertarik untuk memperhatikan apa yang kulakukan."

[21+] To Find Something Again | Alhaitham x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang