Alhaitham hanya mencium wanita itu.
Dengan segala perasaan yang dimilikinya, dengan seluruh kerinduan dan penyesalan melepas wanita ini di masa lalu.
Lidahnya membuka bibir [Name], menyelundup ke dalam, mencicipi manis lembut wanita itu, mencari jawaban atas pikiran apa yang dimiliki wanita itu tentangnya. Dan perlahan Alhaitham merasakan tangan [Name] di punggungnya, mengerat kuat padanya, merasakan jantung wanita itu berdebar kencang di dadanya.
[Name] menginginkannya. Entah apa [Name] memahaminya atau dia tengah mencari jawaban tertentu dari ciumannya saat ini, tapi dia menginginkan hal yang sama dengan Alhaitham.
Jantung Alhaitham berdebar semakin keras, tubuhnya pun mulai menegang. Alhaitham mendorongnya hingga merapat ke dinding dan napasnya menjadi pendek-pendek tatkala tangannya menyapu punggung dan bahunya, menekan ke arahnya, meremasnya demi mempertahankan kewarasannya.
Kemudian Alhaitham bisa meraskaan reaksi [Name] yang tak jauh berbeda dengannya, dan itu berhasil membuat Alhaitham hampir membawa wanita ini pergi ke tempat dimana mereka bisa melakukannya lebih leluasa, melucuti pakaian tidurnya, dan melakukan semua hal liar yang ada di dalam pikirannya saat ini.
Perasaan pertentangan muncul dalam diri [Name] dan desahan muncul dari bibirnya, [Name] menikmatinya, berpikir untuk mempertahankan momennya saat ini hingga kini jemari wanita itu mencengram bahu Alhaitham lebih kuat dari sebelumnya.
"Apa yang kau pikirkan soal diriku, [Name]?" Alhaitham bergumam di bibirnya, suaranya yang rendah sangat dekat di telinga [Name].
"Apa ...?" Balasan [Name] terdengar sedikit teredam, napasnya memburu.
Alhaitham menjauhkan wajahnya, menarik sedikit tubuhnya dari wanita itu. "Aku tidak akan bisa memanggilmu jika kau tidak sedang memikirkanku, jadi katakan dengan jujur padaku," ujarnya lebih, menekan wanita itu. "Apa yang kau pikirkan tentang diriku, [Name]?"
Ia menurunkan wajahnya untuk mencium [Name] lagi, menikmati kembali rasa wanita ini-tapi sebelum bibirnya sempat menyentuh milik wanita itu, [Name] menggeliat untuk melepaskan diri.
"[Name]?" panggil Alhaitham dengan suaranya yang rendah, menahan tangan wanita itu untuk pergi.
Namun [Name] segera menepisnya, kemudian mendorongnya menjauh, dan Alhaitham membeku karenanya, menunggu [Name] mengatakan sesuatu. Tapi nyatanya, ekspresi [Name] terlihat keras seakan ia sedang merutuki dirinya sendiri. Lalu tanpa mengatakan apa pun, [Name] berbalik dari hadapannya dan pergi darinya.
[Name] melarikan diri.
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Meski [Name] bukan wanita yang bisa bersikap sedingin es dengan sempurna pada pria yang mencoba mendekatinya, tapi ketika ia sungguh tidak menyukai pria-pria itu, [Name] akan menatapnya begitu dingin dan mengabaikan mereka.
Namun tidak kepada Alhaitham.
Ketika pria itu memanggil namanya dan berusaha menarik [Name] untuk mendapatkan satu ciuman lainnya, dia hanya bisa berlari dan menghindar. [Name] dalam sekejap, menyadari betapa sulitnya dia lari dari pria itu setelah Alhaitham menyentuh bibirnya pertama kali kala dirinya sedang tertidur, dan menatapnya begitu dalam sampai dia bergetar. Pria itu terbakar gairah.
Alhaitham terlihat seolah dia ingin melahap [Name].
"Apa yang kupikirkan tentangnya, ya ...?" [Name] bertanya pada dirinya sendiri, dan mengeyakkan dirinya di bantal. "Aku tidak tahu. Jangan tanya aku, aku tidak tahu."
Oh, astaga, tidak tahukah Alhaitham bahkan di dalam mimpinya sendiri, dia melihat pria itu dari dalam diri orang lain? Bagaimana mungkin [Name] tidak memikirkannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[21+] To Find Something Again | Alhaitham x Reader
FanfictionDemi memenangkan cintanya kembali... Alhaitham memberanikan diri untuk berkontak langsung dengan mantan kekasihnya, [Name]. [Name] bukanlah gadis yang mencolok saat sekolah dulu, tapi waktu yang ia habiskan dengan gadis itu mengubah perspektif dala...