Chapter 2

946 165 76
                                    

"Ah, betul. Dimana si Pelajar Tak Berdaya itu? Dia belum datang?"

"Begitulah. Mungkin dia masih di House of Daena."

"Sepertinya pekerjaan menjadi Grand Sage Sementara sedikit merepotkan untuknya."

"Hah! Omong kosong!"

Semua orang di Sumeru juga tahu bahwa empat dari enam Sage Darshan diturunkan setelah berkompromi dalam rencana para Fatui termasuk Grand Sage Azar, dan kini kursi Grand Sage diisi oleh Grand Sage Sementara, Alhaitham, yang digandang sebagai salah satu pahlawan penyelamat sang Archon Dendro, Lesser Lord Kusanali.

Meski awalnya Alhaitham menolak posisi itu, pada akhirnya ia menerimanya hanya untuk sementara sampai Grand Sage yang baru ditentukan. Dan sekarang, pria itu, mungkin sedang sangat sibuk mengurus pekerjaan Grand Sage sesuai porsinya tanpa ada kekurangan atau lebih sedikit pun.

Kaveh yang mendengar cuitan tentang Alhaitham mengerlingkan bola matanya dengan jengkel dan meneguk minuman dalam gelasnya dengan tidak nyaman.

"Tapi begitulah faktanya," ucap Cyno. Dia saling menautkan jemarinya di atas meja dan menatap Kaveh serius. "Lagi pula, dia berhak mendapatkan itu semua untuk ide cemerlangnya."

Kaveh meletakan gelasnya di atas meja dan bertopang dagu, dia tersenyum miring. "Ya, dia itu aneh dengan caranya sendiri. Aku masih penasaran bagaimana dia bisa terpikirkan rencana semacam itu?"

"Aku juga berpikir begitu," sembur Cyno seraya menyilangkan kedua tangannya di dada dan menyandarkan punggungnya di kursi.

"Oh, setelah kita membicarakannya seperti ini," kata Kaveh, dia mengisi ulang anggur ke dalam gelasnya. "Sepertinya belakangan ini terjadi sesuatu dengannya."

"Sesuatu?" Tighnari sedikit memiringkan kepalanya, telinganya yang runcing dan tinggi itu sedikit turun. "Ada masalah apa?"

"Hmm... daripada disebut dia sedang bermasalah," ucap Kaveh dengan agak ragu, sedikit berpikir. "Lebih tepatnya dia tampak sedang bersemangat tentang sesuatu."

"Kau tidak bertanya padanya?" tanya Cyno, dia kembali mencondongkan dadanya ke arah meja.

"Sejujurnya meski aku penasaran, aku tidak ingin bertanya padanya langsung," ujar Kaveh sambil mendekatkan wajahnya, ekspresinya tampak serius. "Sudah kukatakan bukan untuk tidak pernah mencari masalah dengannya?"

"Seingatku, aku sudah sering berkata agar kau berpikir lebih dulu sebelum berbicara, Kaveh."

"Itu karena sikapmu yang semakin hari semakin terlihat sangat aneh." Kaveh menoleh ke arah pria yang baru saja datang bergabung di mejanya. "Lagi pula, aku yakin itu bukan hal yang buruk mengingat kau jadi tidak banyak menggangguku."

"Kau tidak memanggilku hanya untuk menanyakan hal itu, 'kan?" Alhaitham bersilang tangan di dada, muka air yang biasanya tidak berubah sama sekali. Dia mengangkat sebelah tangannya, memberikan isyarat. "Bos, tolong anggur yang sama satu."

Tighnari mendengus dan tersenyum kecil, sedikit mendekatkan dirinya ke arah meja seolah siap menjadi pendengar di sana. "Jadi, ada hal baik apa yang terjadi padamu belakangan ini?" tanyanya kemudian.

"Apa kali ini kau menyembunyikan sebuah rahasia?"

"Tidak ada."

"Sudah kubilang, meski ditanya sekali pun. Aku tidak yakin dia akan menjawabnya," tukas Kaveh, ia lantas tersenyum miring dan meneguk anggurnya.

"Tampaknya ini bukan tentang pekerjaan Grand Sage."

"Begitulah." Alhaitham menggeser botol anggur yang diberikan pelayan kafe kepadanya, lantas mengisi gelasnya. "Walaupun harus kukatakan bahwa ini masih ada hubungannya dengan pekerjaanku itu."

[21+] To Find Something Again | Alhaitham x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang