Flashback On
"Lepasin aku" Teriak Aqila berkali-kali setelah bangun dari pingsannya.Dia terkejut karena sudah telanjang ketika terbangun dan laki-laki yang menindih tubuhnya.
Entah bagaimana bisa tiba-tiba Aqila berada dalam sebuah kamar dengan laki-laki yang tak dikenalinya, kepalanya terasa sakit dan tidak bisa mengingatnya. Fayruz yang tidak sengaja lewat di depan apartment tersebut mendengar teriakan Aqila, Fayruz langsung masuk ke dalam apartment tanpa pikir panjang. Namun langkahnya terhalang oleh beberapa bodyguard yang langsung memukul kepalanya hingga tak sadarkan diri.
"Diam Aqila !!" Bentak laki-laki berusia 22 tahun, dia adalah bos muda yang tampan dan menjadi incaran para wanita. Namun tak ada satupun yang berhasil mencuri perhatiannya kecuali gadis 16 tahun ini, Asyaqila Ramadhani. Tubuh Aqila bisa dibilang cukup gemuk dan kulitnya berwarna hitam tak terawat. Namun wajahnya terlihat manis dan menawan.
"Siapa kamu ?" Ucap Aqila ketakutan
"Kamu tidak perlu mengenal saya, ayahmu memiliki hutang besar padaku untuk membiayai wanita selingkuhannya dan dia tidak mampu membayarnya. Saya akan anggap lunas semuanya jika kamu mau memenuhi nafsuku." Ucap laki-laki itu
Aqila yang mendengar itu merasa sangat kecewa, air mata mengalir membasahi pipinya, dadanya sesak dan nafasnya memburu. Bagaimana bisa ayahnya melakukan itu, sedari kecil Aqila sudah kehilangan kasih sayang ibunya karena dia hanya menyayangi putranya. Aqila merasa hanya ayahnya lah yang dia punya, tapi sekarang ? Dia tega merusak kepercayaan sekaligus masa depan Aqila.
"Aku berjanji tidak akan pernah mengganggu keluarga mu lagi dan ku pastikan tidak ada satupun orang yang mengetahui hal ini." Ucap laki-laki itu
Sekeras apapun Aqila berusaha melawan, tenaganya tidak akan cukup untuk melepaskan diri dari laki-laki itu. Aqila hanya bisa pasrah, tidak hanya fisiknya yang terluka, tapi juga hatinya.
Laki-laki itu mengecup bibir Aqila dan melumatnya. Dan terjadilah adegan #$@#$@#$@#$@
Aqila tak kuasa menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya dan kehilangan kesadaran. Keesokan paginya Fayruz tersadar dan segera lari menghampiri Aqila yang tertutup selimut. Tidak ada siapapun di apartement itu kecuali mereka berdua, tidak ada satupun jejak yang tertinggal.
"Asya, buka mata kamu sya. Mas disini, maaf aku gagal melindungi mu." Ucap Fayruz dengan air mata yang metes membasahi pipinya.
Aqila tersadar dan membuka matanya, dia terkejut dan langsung membuat jarak dengan Fayruz. Semenjak kejadian itu Aqila trauma dengan laki-laki dan dia merasa tidak nyaman jika berada di dekat laki-laki.
"Apa yang terjadi sya, bagaimana bisa seperti ini ?" Tanya Fayruz
Aqila menceritakan semuanya pada Fayruz dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir membasahi wajahnya. Tak ingin Aqila terlarut dalam kesedihan, Fayruz mengalihkan pembicaraan
"Pakai hoodie milikku, baju mu sudah sobek." Ucap Fayruz sambil menyerahkan Hoodie hitam miliknya
"Jangan lupa mandi, tau caranya ?" Tanya Fayruz yang hanya dibalas anggukan oleh Aqila
"Aku tunggu di luar." Ucap Fayruz dan segera pergi meninggalkan Aqila
Setelah selesai mandi dan berganti baju, Aqila menghampiri Fayruz yang tengah menatap ke arah luar jendela. Dia terkejut ketika berbalik badan karena Aqila langsung memeluknya. Fayruz membalas pelukannya seakan ikut merasakan betapa sakitnya Aqila. Merasa ada yang dingin pada dadanya, Fayruz mengerti jika Aqila tengah menangis tanpa suara. Tangisan tanpa suara adalah suatu hal yang paling menyakitkan.
"Menangislah Asya, aku tahu betapa sakitnya dirimu. Ini semua tidak mudah, tapi aku yakin kamu kuat Asya." Ucap Fayruz
Beberapa saat kemudian, tangis Aqila mulai mereda dan perlahan dia melepaskan pelukannya.
"Mas, Aqila bisa minta tolong ?" Tanya Aqila dengan nada memelas
"Apa ? Aku akan berusaha memenuhi permintaan kamu." Ucap Fayruz
"Jangan ceritakan ini pada siapapun, cukup kita yang tahu. Dan kelak aku akan jujur pada laki-laki yang akan menemaniku." Ucap Aqila
"Orang tuamu harus tahu sya, nanti aku bantu kamu jelasin semuanya." Ucap Fayruz
"Biar aku aja yang ngasih tahu mereka, kamu bisa anterin aku pulang ?" Ucap Aqila
Fayruz hanya mengangguk dan segera mengantarkan Aqila pulang ke rumah dengan sepeda motornya.
Sesampainya di rumah...
"Plakk" Tamparan keras mendarat di pipi Aqila
"Darimana saja kamu, seharian gak pulang." Ucap ayah Aqila sambil terus melayangkan pukulan padanya
Ingin rasanya Aqila mengatakan semuanya, tapi dia berusaha menahannya.
"Tega kamu membuat sakit ibu kambuh." Bentak Fira, ibu Aqila
"Aqila juga sakit Bu." Teriak Aqila dalam hatinya
"Kamu punya mulut gak ? Kalo ditanya itu dijawab, gak usah nangis, ayah benci sama orang yang nangis." Bentak ayah Aqila
Aqila yang tak kuasa menahan emosinya dan tanpa sengaja dia mengeluarkan kata-kata kasar yang berusaha ditahannya.
"Aqila disekap dan disetubuhi sama laki-laki yang nggak aku kenal." Ucap Aqila pelan
Aqila tidak ingin membuat masalah ini semakin dalam, cukup dia yang tersakiti, jangan keluarganya.
"Kamu benar-benar tidak tahu diri, sebagai orang tua yang membesarkan kamu dari kecil, saya malu punya anak seperti kamu." Bentak ayah Aqila
"Dan kamu Fira, kamu tidak becus mengurus anakmu. Mulai sekarang kamu saya talak, kamu angkat kaki dari rumah ini." Bentak ayah Aqila
Fira (ibu Aqila) ,kini perasaan bercampur aduk. Kecewa, sakit, dan merasa bersalah, tapi itu semua tak sebanding dengan yang Aqila rasakan. Dia memutuskan untuk merantau dan adu nasib ke kota Surabaya, menjadi tetangga kakaknya, ibu Aisyah. Hidup mereka berubah, tinggal di rumah sederhana dan mencari penghasilan untuk bertahan hidup. Fira menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi anak-anaknya.
Dengan tekad yang kuat, Aqila yakin akan bisa menggapai cita-citanya dan mengangkat derajat keluarganya. Aqila berusaha untuk membuktikan bahwa Aqila tidak seburuk dan serendah yang orang kira. Sepulang sekolah, Aqila bekerja di cafe milik Abi nya Fayruz. Hingga Aqila berhasil mendapatkan beasiswa di kampus impiannya.
Flashback Off
Jadi begitulah cerita singkat tentang masa lalu Aqila yang hingga kini masih menyisakan luka di hatinya. Next part gimana ya ? Apakah Aqila akan menemui ayahnya kembali ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupuku-Suamiku [End]
Teen FictionMencintai adalah hal yang wajar bagi setiap manusia.Tapi apakah masih wajar jika mencintai sepupu sendiri ? "Menemani perempuan yang kehilangan kasih sayang dari ayahnya itu berat mas, karena dia berharap kasih sayang itu ada di kamu." ucap Aqila d...