Hari telah berganti, Minggu telah bertukar, kini pernikahan Aqila dan Fayruz telah berlalu satu tahun dengan segala ujian yang menemani perjalanan mereka. Namun, hingga saat ini mereka masih belum berhasil membuat mas El junior.
Ketika Fayruz tengah berjalan menuju ke ruangan Aqila untuk mengajaknya pulang dari rumah sakit usai bekerja, tiba-tiba ponselnya berdering menandakan telepon masuk. Tertera nama "Zaujati" pada telepon tersebut, Fayruz dengan semangat langsung mengangkat telepon dari istrinya. Hari ini adalah ulang tahun Aqila dan Fayruz membelikan kalung liontin untuknya.
"Assalamualaikum" Ucap seorang perempuan dari sebrang sana
Namun, suara tersebut bukanlah suara dari istrinya, melainkan suara perempuan paruh baya yang terdengar asing ditelinga Fayruz.
"Wa'alaikumsalam, maaf ini siapa ? Kenapa memakai nomor istri saya ?" Tanya Fayruz heran
"Mohon maaf sebelumnya, apakah ini dengan keluarga dari bu Asyaqila Ramadhani ?" Tanya perempuan tersebut
"Iya benar, saya suaminya. Ada apa ?" Ucap Fayruz panik
"Dokter Fayruz bisa tolong ke ruangan vvip 15 Lotus ? Dokter Aqila tak sadarkan diri setelah selesai bertugas." Ucap perempuan tersebut
Fayruz langsung memutuskan telepon secara sepihak dan segera berlari menuju ke ruangan Aqila. Sesampainya di sana...
"Dokter Fayruz bisa ke ruangan saya sebentar ? Ada beberapa hal penting yang perlu saya sampaikan." Ucap dokter yang menangani Aqila
Fayruz pun menurutinya dan segera berjalan menuju ke ruangan dokter psikiater tersebut.
"Apa yang terjadi pada istri saya ?" Tanya Fayruz
"Trauma yang ada pada diri Aqila sedang kambuh setelah menangani pasiennya. Hal ini sudah biasa terjadi pada dokter psikolog, biasanya dia akan terbawa dengan masalah yang diceritakan oleh pasiennya, tapi tentunya mereka punya cara tersendiri untuk menetralisir pikirannya setelah selesai bertugas. Kemungkinan besar yang terjadi pada Aqila adalah dia menangani kasus yang sama seperti yang dia alami pada masa lalu, sehingga hal tersebut dapat memicu kambuhnya trauma pada diri Aqila." Ucap dokter yang menangani Aqila
"Saat ini Aqila tengah berjuang untuk bangkit dari komanya, kita hanya bisa meminta agar keajaiban terjadi pada Aqila." Ucap dokter yang menangani Aqila
Deg !!
Dada Fayruz terisak ketika mendengar keadaan istrinya yang diambang kematian. Fayruz merasa gagal karena tidak bisa menjaga Aqila, dia kecewa dengan dirinya sendiri. Seharusnya Fayruz tidak mengizinkan Aqila untuk bekerja jika akhirnya akan seperti ini. Disatu sisi Fayruz tidak ingin melihat Aqila bersedih karena harus mengubur cita-citanya, tapi disisi lain dia juga tidak ingin melihat trauma istrinya itu kambuh. Tapi semua telah terjadi, penyesalan dan air mata pun tidak akan bisa membuat Aqila terbangun dari komanya, kini hanyalah doa yang bisa dipanjatkan untuk kesembuhan istrinya.
"Terimakasih atas informasi yang dokter sampaikan, kalau begitu saya mau menemani Aqila di ruangannya." Ucap Fayruz
"Baik, silahkan." Ucap dokter tersebut
Sebelum Fayruz menemui istrinya, dia terlebih dahulu menelpon orangtua Aqila.
"Assalamualaikum ayah" Ucap Fayruz lemas
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupuku-Suamiku [End]
Teen FictionMencintai adalah hal yang wajar bagi setiap manusia.Tapi apakah masih wajar jika mencintai sepupu sendiri ? "Menemani perempuan yang kehilangan kasih sayang dari ayahnya itu berat mas, karena dia berharap kasih sayang itu ada di kamu." ucap Aqila d...