12. Hukuman

346 211 3
                                    

Setelah selesai sholat isya', Aqila menghampiri Fayruz yang tengah duduk di sofa kamarnya.

"Mas ?" Panggil Aqila

"Hm ?" Jawab Fayruz dingin

"Aku mau setor hafalan." Ucap Aqila

"Hm" Jawab Fayruz dingin

Aqila duduk di samping Fayruz dan segera membacakan hafalannya sampai selesai.

"Mas ?" Panggil Aqila

"Dalem" Jawab Fayruz dingin

"Mas masih marah ?" Tanya Aqila

"Ganti baju tidur yg ada di lemari bawah." Ucap Fayruz dingin tanpa menjawab pertanyaan Aqila

"Tap-" Ucapan Aqila terpotong

"Gak ada bantahan atau mas tambah hukuman kamu." Ucap Fayruz

Aqila langsung menuruti perintah suaminya dan segera berganti baju di kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi...

"Mas, bajunya kok gini sih. Aku-" Ucapan Aqila terpotong

Mulut Aqila terdiam seketika dan tak bisa mengeluarkan kata-kata lagi, Fayruz langsung menariknya ke dalam pelukannya dan mengecup bibir Aqila. Namun kali ini berlangsung cukup lama dan Fayruz melumat bibir manis Aqila. Fayruz yang tersadar akan kelakuannya yang melewati batas, segera melepaskan kecupannya dengan tangan yang masih memeluk Aqila.

"Maaf, mas kelewatan." Ucap Fayruz

"Mas ?" Panggil Aqila manja sembari mengalungkan tangannya pada leher suaminya

"Dalem" Jawab Fayruz lembut

"Pengen buat mas El junior." Rengek Aqila

Fayruz pun tersenyum lebar, dia segera menggendong istrinya dan menidurkannya di ranjang. Dan terjadilah adegan #$@#$@#$@#$@#$@

Pukul 03.30...

Fayruz membangunkan Aqila dengan menepuk pipinya pelan.

"Dek ?" Ucap Fayruz

Aqila memerjapkan matanya berkali-kali dan segera merubah posisinya menjadi duduk dengan dibantu oleh Fayruz. Aqila menatap Fayruz dengan tatapan yang sulit diartikan dan langsung menangis terisak, Fayruz yang melihat istrinya itupun langsung menariknya kedalam pelukannya.

"Kenapa, hm ?" Ucap Fayruz

"Mas semalem nyakitin kamu ?" Tanya Fayruz dan Aqila hanya menggeleng

"Kamu kenapa, ada yang sakit ?" Tanya Fayruz dan lagi-lagi Aqila hanya menggeleng

"Terus kenapa kamu nangis kayak gini, cerita sama mas." Ucap Fayruz

"Mas masih marah sama aku ?" Ucap Aqila dengan nada terisak

"Enggak sayang, mas maklumi kalau kamu cemburu, mas juga salah karena berduaan dengan perempuan yang bukan mahram." Ucap Fayruz lembut

"Terus kenapa mas diemin aku ?" Tanya Aqila

"Mas gak suka kalau kamu ngebentak mas kayak gitu, jangan diulangi lagi nggeh ? Kalau ada masalah itu dibicarakan baik-baik." Ucap Fayruz lembut

"Nggeh mas, terus kejadiannya itu gimana ?" Ucap Aqila

"Itu Ning Maulidia, anak Kyai di ponpes Al Fatah yang dulu pernah berkali-kali menyatakan perasaannya sama mas." Ucap Fayruz

"Mas pernah terima ?" Tanya Aqila

Fayruz pun menceritakan tentang kejadian di ponpes Al Fatah 4 tahun lalu.

Sepupuku-Suamiku [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang