03

899 77 9
                                    

Beda Venus, beda lagi Virgo sama mentari. Mereka saat ini sedang memilih snack manis yang akan dibeli, tentu mereka ragu sebab pilihan yang sangat banyak. Meski terus memilih dengan pilihan yang berbeda, mentari tak pernah melepaskan tautan tangannya dengan Virgo. Mentari takut jika ia terlalu asyik memilih, Virgo pergi ntah kemana. Sebab Virgo itu 11 12 dengan Venus, walau lebih parah Venus sih.

"Kakak udah dapat nih, kamu mau yang mana vir? " tanya mentari. Virgo menoleh sekilas dan menunjuk ke arah sebuah snack yang ada di rak bagian atas.

"Virgo mau snack yang itu kak, tapi kita nggak akan sampai" ujar Virgo. Mentari menoleh ke atas, jaraknya memang tak jauh namun tetap sulit untuk menjangkaunya terlebih tubuh mereka ini sangat pendek.

"Kamu tunggu disini, kakak mau ke mbak mbak yang itu buat minta tolong" ujar mentari sembari menunjuk kearah seorang pegawai wanita yang sedang menata barang. Virgo mengangguk dan setelahnya mentari segera berjalan menghampiri pegawai wanita itu, Virgo hanya melihat dari belakang saja.

"Permisi kak, mentari boleh minta tolong buat ambilin snack nggak? Soalnya mentari sama adik mentari nggak nyampe" ujar mentari dengan tutur kata yang lembut dan halus. Pegawai wanita itu menoleh dan tersenyum.

"Boleh kok, ayo biar kakak bantu"

Mentari mengangguk dan berjalan mendahului pegawai wanita itu menghampiri Virgo. Mentari menunjuk kearah snack yang diinginkan oleh Virgo tadi. Pegawai wanita itu mengambil snack yang di tunjuk namun sebelum memberikannya pegawai wanita itu berjongkok dihadapan mentari dan Virgo.

"Ini adik manis, ada lagi yang bisa kakak bantu? " tanya pegawai wanita itu. Ia menahan mati matian rasa gemas terhadap dua gadis kecil dihadapannya terlebih yang paling kecil, pipinya sangat menggoda untuk di gigit

"Ndak soalnya buna ndak boleh beli yang manis manis terlalu banyak nanti sakit gigi. Terima kasih ya kakak cancii" ujar Virgo dan gadis kecil itu tersenyum hingga gigi nya yang rapi terlihat. Owh, so cute.

"Sama sama, nama adik adik ini siapa hm? Kalian sangat menggemaskan"

"Aku mentari dan ini Virgo, adik mentari. Terima kasih atas pujiannya, kakak juga cantik dan baik hati" ujar mentari. Wanita itu kini tersadar dengan siapa yang ada dihadapannya.

"Kalian anak dari nyonya Laura yang mantan model dan aktris itu? " tanya wanita itu. Mentari dan Virgo mengangguk serentak membuat wanita itu menjerit.

"Kyaaa akhirnya aku bertemu dengan kalian! Kalian tau? Aku fans berat kalian terutama Venus" ujar wanita itu. Mentari dan Virgo tersenyum dan tertawa

"Woah, kami punya fans! " seru mentari. Wanita itu terkekeh dan mengelus pipi Virgo dan mentari

"Kalian sangat menggemaskan dan cantik" puji wanita itu lagi.

***

Disisi Laura

Sembari menunggu ketiga putrinya, Laura melakukan video call bersama Dirga. Untunglah ia memilih tempat yang sepi dan jarang dilewati banyak orang jadi ia aman. Meski sedang berkerja, Dirga sama sekali tidak marah jika Laura menelpon. Jika ada meeting penting sekaligus Dirga akan menjeda hanya untuk mengangkat telpon dari Laura. Ya, terkadang Laura merasa beruntung.

"Kau sedang mengerjakan berkas apa? " tanya Laura pada Dirga. Dirga menoleh dan menatap ke arah ponselnya

"Mengurus berkas dan memeriksa laporan. Aku juga sedang menandatangani ajakan kontrak kerja dari perusahaan lain " jelas Dirga. Laura mengangguk paham.

Ketiga asyik dengan acara video call mereka, Laura tak sengaja melihat Venus yang menghampirinya. Matanya membulat ketika melihat Venus yang membawa snack pedas dan kurang cocok untuk dimakan anak kecil seusianya. Laura segera mematikan sambungan telponnya dengan Dirga dan menghampiri Venus.

"Astaga Venus, kenapa beli snack yang ini. Nggak cocok buat seusia kamu nak" ujar Laura. Venus tersenyum hingga gigi giginya yang rapi itu terlihat.

"Venus mau ini, boleh ya? Sekali aja. Nanti Venus bakal ajak main dudu deh" ujar Venus berusaha membujuk sang ibunda. Laura menghela nafas dan mengangguk, walau ia melarang juga tak ada gunanya sebab Venus ini keras kepala.

"Nggak usah ajak main dudu, nanti kayak kemarin"

Kalian mau tau siapa itu dudu? Dudu itu adalah anjing milik Laura. Laura selalu melarang Venus mendekati anjingnya sebab ada satu kejadian, saat itu Venus duduk di ruang tengah sembari menonton TV dan didekatnya ada dudu. Venus sedang melihat kartun tentang koboi, jadi ia melihat koboi itu menaiki kuda. Venus juga ingin dan berakhir menjadikan dudu sebagai tunggangannya.

TBC

Hehehe, seru nggak? Paling suka sama karakter siapa dan kenapa?

Jangan lupa vote and share ya

See you

Printilan Keluarga Amordan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang